Kamis, 20 November 2025


Disebut sebagai gabungan seni dan teknologi, tentu saja jika mengacu pada proses pembuatan dan pembangunannya. Patung ini dibuat dengan sebuah plan yang benar-benar rumit.

Patung setinggi 121 meter ini, menjadi patung tertinggi ke-4 di dunia untuk kategori patung. Patung Vallabhbhai Patel di India setinggi 182 meter adalah yang pertama.
Patung GWK bahkan lebih tinggi jika dibandingkan patung Liberty di New York, AS, yang tersohor itu. Liberty yang ikonik hanya memiliki tinggi 93 meter.

Patung GWK sendiri terletak di Taman Budaya GWK, di Ungasan, Bali Selatan. Seniman asal Bali, I Nyoman Nuarta adalah desainer serta creator dari patung hebat di Bali ini.

Dengan ketinggiannya yang mencapai 121 meter, patung ini bisa terlihat dari Kuta, Sanur, Tanah Lot dan Nusa Dua. Bahkan saat anda turun dari Bandara Ngurah Rai, patung ini sudah terlihat dari kejauhan.

GWK terinspirasi cerita yang berakar pada Hinduisme tentang Garuda yang melakukan pencarian Tirta Amerta. Menurut cerita ini, Garuda akhirnya bersedia menjadi tunggangan Dewa Wisnu.

Proses pembangunannya sangat panjang, dimulai sejak 1997 di era Presiden Soeharto masih berkuasa. Sempat terhenti karena krisis ekonomi 1998, akhirnya GWK diresmikan Joko Widodo pada 22 September 2018.

GWK sekali lagi bisa dikatakan merupakan karya luar biasa gabungan dari seni, teknologi dan arsitektur. Patung ini dibuat dari lempengan tembaga dan konstruksi baja di dalamnya. Berat keseluruhan diperkirakan sampai 4000 ton.

Ribuan lembaran lempengan tembaga ditempel sedemikian rupa pada rangka baja. Pengelasannya sudah memadukan unsur teknologi dan seni. Hal itu dilakukan setelah detail permukaannya dibuat sesuai dengan tektur patung.
Ribuan lembaran lempengan tembaga ditempel sedemikian rupa pada rangka baja. Pengelasannya sudah memadukan unsur teknologi dan seni. Hal itu dilakukan setelah detail permukaannya dibuat sesuai dengan tektur patung.Pengelasannya juga menggunakan teknik tersendiri, sehingga membuat bagian-bagian itu utuh sebagai sebuah patung. Sebagian besar bahannya berasal dari dalam negeri, sementara detail kecilnya didatangkan dari luar negeri.Untuk memunculkan kesan bahwa patung ini berusia tua, tembaga-tembaga sengaja dibuat seperti terkena korosi. Dengan zat tertentu, tembaga-tembaga yang ditempel muncul warna hijau, seperti terkena karat.Khusus pada bagian mahkota yang berwarna emas, bahan yang digunakan didatangkan dari Italia. Itu berupa panel-panel berukuran kecil yang terbuat dari serat karbon.BACA JUGA: Bawa Misi Pulihkan Wisata Bali, Enam Goweser Cantik Penempuh 1.000 KM Jakarta-Bali Singgah di KudusDari kejauhan bagian ini berkilauan seperti emas sungguhan. Kilauan ini membuat GWK begitu anggun saat dilihat dari kejauhan.Sementara konstruksi baja yang dibangun di bagian dalam patung, dirancang sedemikian rupa. Pada sisi dalam patung ini juga dilengkapi dengan lift karena ketinggiannya setara dengan 23 lantai gedung bertingkat.Namun di dalamnya hanya ada dua ruangan yang bisa dikunjungi para wisatawan. Di lantai 7 dapat disaksikan sejarah pengerjaan patung dan bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatannya.Sedangkan dilantai terakhir yang bisa dikunjungi, terdapat jendela pandang yang tepat berada dibagian lengan GWK. Di ruangan ini juga ada lantai kaca, yang di bawahnya bisa dilihat kontruksi baja yang sunyi.

Baca Juga

Komentar

Terpopuler