Cassius, Buaya Terbesar Berusia 120 Tahun
Budi Santoso
Jumat, 9 Juni 2023 20:36:34
Cassius pertama kali ditangkap pada 1984, di peternakan sapi di barat daya Darwin, Australia. Penangkapannya dilakukan karena pemilik peternakan sering kehilangan sapinya.
Saat itu, diperkirakan usia Cassius kurang lebih sekitar 30-80 tahunan. Sejak itu, Cassius disebut-sebut sebagai buaya air asin terbesar yang pernah ditangkap di Australia.
Kini Cassius hidup di sebuah penakaran yang berada di Taman Budaya Marineland di Green Island, Australia. Baru-baru ini Cassius disebut memasuki ulang tahunnya yang ke 120.
Umur pasti Cassius memang tidak bisa ditentukan dengan pasti. Angka 120 tahun merupakan perkiraan umur yang disebut para ilmuwan buaya, didasarkan pada ukurannya.
Dari banyak pendapat, seekor buaya air asin akan melambat pertumbuhannya setelah dewasa. Bahkan pada suatu saat pertumbuhannya akan terhenti.
Video: Scott Morisson/Facebook.com
“Tidak ada cara mengetahui usia Cassius yang sebenarnya karena dia lahir di alam liar dan usianya saat ini hanya perkiraan,” ujar Toody Scott, penjaga buaya yang merawat Cassius di Marineland Crocodile Park di Green Island, seperti dilansir dari Live Science.
Pada saat ditangkap pertama kalinya, Cassius diketahui memiliki ukuran luar biasa. Orang Australia menyebutnya sebagai buaya degil tua yang besar. Ukurannya dianggap tidak normal.
“Cassius (saat ditangkap) berukuran 5,13 meter dengan 15 cm ekornya hilang dan moncongnya sedikit hilang,” kata Grahame Webb, peneliti buaya ABC News.
BACA JUGA: Fantastis! Kura-Kura Aldabra Ini Tembus Rp 2,5 MiliarSetelah ditempatkan di Green Island, Cassius diketahui masih bisa tumbuh. Ha; ini menjadikan banyak ahli buaya bisa mendapatkan banyak pengetahuan tentang buaya.Cassius sendiri sudah berada di Green Island selama kurang lebih 35 tahun, sejak ditangkap pada 1984. Nasibnya lebih baik, karena saat itu buaya besar menjadi target para pemburu.Di penangkaran di Green Island, Cassius disebut bisa hidup tenang. Buaya berusia tua ini juga memiliki semangat hidup dan selalu aktif berinteraksi dengan manusia.“Sementara reptil tua lainnya cenderung jinak dan tidak tertarik, dia adalah salah satu buaya paling aktif dan sangat menarik," kata Scott, penjaganya di Green Island.Dari banyak literatur, buaya air asin (Crocodylus porosus) merupakan reptile yang bisa hidup hingga 70 tahun. Buaya air asin yang paling besar ukurannya ditemukan di Filipina.Buay aitu diberi nama Lolong, dengan memiliki panjang 6,17 meter. Namun buaya tersebut dikabarkan sudah mati beberapa tahun lalu.
Murianews, Kudus – Cassius adalah nama seekor buaya air asin. Panjangnya mencapai 5,5 meter, dan menjadi buaya terbesar di dunia. Saat ini diperkirakan usianya sudah mencapai 120 tahun.
Cassius pertama kali ditangkap pada 1984, di peternakan sapi di barat daya Darwin, Australia. Penangkapannya dilakukan karena pemilik peternakan sering kehilangan sapinya.
Saat itu, diperkirakan usia Cassius kurang lebih sekitar 30-80 tahunan. Sejak itu, Cassius disebut-sebut sebagai buaya air asin terbesar yang pernah ditangkap di Australia.
Kini Cassius hidup di sebuah penakaran yang berada di Taman Budaya Marineland di Green Island, Australia. Baru-baru ini Cassius disebut memasuki ulang tahunnya yang ke 120.
Umur pasti Cassius memang tidak bisa ditentukan dengan pasti. Angka 120 tahun merupakan perkiraan umur yang disebut para ilmuwan buaya, didasarkan pada ukurannya.
Dari banyak pendapat, seekor buaya air asin akan melambat pertumbuhannya setelah dewasa. Bahkan pada suatu saat pertumbuhannya akan terhenti.
Video: Scott Morisson/Facebook.com
“Tidak ada cara mengetahui usia Cassius yang sebenarnya karena dia lahir di alam liar dan usianya saat ini hanya perkiraan,” ujar Toody Scott, penjaga buaya yang merawat Cassius di Marineland Crocodile Park di Green Island, seperti dilansir dari Live Science.
Pada saat ditangkap pertama kalinya, Cassius diketahui memiliki ukuran luar biasa. Orang Australia menyebutnya sebagai buaya degil tua yang besar. Ukurannya dianggap tidak normal.
“Cassius (saat ditangkap) berukuran 5,13 meter dengan 15 cm ekornya hilang dan moncongnya sedikit hilang,” kata Grahame Webb, peneliti buaya ABC News.
BACA JUGA: Fantastis! Kura-Kura Aldabra Ini Tembus Rp 2,5 Miliar
Setelah ditempatkan di Green Island, Cassius diketahui masih bisa tumbuh. Ha; ini menjadikan banyak ahli buaya bisa mendapatkan banyak pengetahuan tentang buaya.
Cassius sendiri sudah berada di Green Island selama kurang lebih 35 tahun, sejak ditangkap pada 1984. Nasibnya lebih baik, karena saat itu buaya besar menjadi target para pemburu.
Di penangkaran di Green Island, Cassius disebut bisa hidup tenang. Buaya berusia tua ini juga memiliki semangat hidup dan selalu aktif berinteraksi dengan manusia.
“Sementara reptil tua lainnya cenderung jinak dan tidak tertarik, dia adalah salah satu buaya paling aktif dan sangat menarik," kata Scott, penjaganya di Green Island.
Dari banyak literatur, buaya air asin (Crocodylus porosus) merupakan reptile yang bisa hidup hingga 70 tahun. Buaya air asin yang paling besar ukurannya ditemukan di Filipina.
Buay aitu diberi nama Lolong, dengan memiliki panjang 6,17 meter. Namun buaya tersebut dikabarkan sudah mati beberapa tahun lalu.