Rabu, 19 November 2025


Salah satunya adalah lahirnya RA Kartini pada tahun 1879. Raden Adjeng Kartini (21 April 1879 – 17 September 1904) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia.

Kartini adalah seorang pejuang kemerdekaan dan kedudukan kaumnya, pada saat itu terutama wanita Jawa. Ia dilahirkan dalam keluarga bangsawan Jawa di Hindia Belanda (sekarang Indonesia).

Baca juga: Catatan Sejarah dan Momen Penting Tanggal 20 April, Ini Daftarnya

Setelah bersekolah di sekolah dasar berbahasa Belanda, ia ingin melanjutkan pendidikan lebih lanjut, tetapi perempuan Jawa saat itu dilarang mengenyam pendidikan tinggi. Ia bertemu dengan berbagai pejabat dan orang berpengaruh, termasuk J.H. Abendanon, yang bertugas melaksanakan Kebijakan Etis Belanda.

Setelah kematiannya, saudara perempuannya melanjutkan pembelaannya untuk mendidik anak perempuan dan perempuan. Surat-surat Kartini diterbitkan di sebuah majalah Belanda dan akhirnya, pada tahun 1911, menjadi karya: Habis Gelap Terbitlah Terang, Kehidupan Perempuan di Desa, dan Surat-Surat Putri Jawa.

Ulang tahunnya sekarang dirayakan di Indonesia sebagai Hari Kartini untuk menghormatinya, serta beberapa sekolah dinamai menurut namanya dan sebuah yayasan didirikan atas namanya untuk membiayai pendidikan anak perempuan Indonesia.

Raden Adjeng Kartini berasal dari kalangan priayi atau kelas bangsawan Jawa. Ia merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara segera setelah Kartini lahir. Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama.

Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI.

Garis keturunan Bupati Sosroningrat bahkan dapat ditilik kembali ke istana Kerajaan Majapahit. Semenjak Pangeran Dangirin menjadi bupati Surabaya pada abad ke-18, nenek moyang Sosroningrat mengisi banyak posisi penting di Pangreh Praja.

Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura.

Berikut daftar sejarah lainnya tanggal 21 April, seperti dilansir dari Wikipedia:

753 SM

Romulus dan Remus mendirikan Roma, menurut perhitungan Varro Reatinus.

1509

Henry VIII naik takhta menjadi Raja Inggris setelah kematian ayahnya, Henry VII.

1782

Kota Rattanakosin (sekarang Bangkok) mulai didirikan di sepanjang Sungai Chao Phraya oleh Raja Buddha Yodfa Chulaloke.

1836

Revolusi Texas berakhir dengan kemerdekaan Republik Texas.

1879
Hari lahirnya Raden Ajeng Kartini, tokoh pergerakan wanita Indonesia (w. 1904)1918Perang Dunia I: Pilot pesawat tempur Jerman Manfred von Richthofen (dikenal sebagai "The Red Baron"), tertembak jatuh di Vaux-sur-Somme, Prancis.1934”Nessie”, foto terkenal yang diyakini sebagai penampakan Monster Loch Ness, dipublikasikan oleh Daily Mail.1944Perempuan di Prancis memperoleh hak untuk memilih.1945Perang Dunia II: Tentara Uni Soviet menyerang markas Oberkommando der Wehrmacht Jerman Nazi di Berlin.1954Hari lahirnya Ebiet G. Ade, penyanyi dan penulis lagu Indonesia.1960Kota Brasília di Brasil diresmikan menjadi ibu kota menggantikan Rio de Janeiro.1975Perang Vietnam: Presiden Vietnam Selatan Nguyen Van Thieu mengundurkan diri.2004Lima bom bunuh diri meledak di Basra, Irak, menewaskan 74 orang dan melukai 160 lainnya.2009Perpustakaan Digital Dunia diresmikan. 

Baca Juga

Komentar

Terpopuler