Salah satunya adalah
Cut Nyak Dhien ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia tahun 1964. Penepatan ini berdasakan dengan SK Presiden RI Nomor 106 Tahun 1964.
Cut Nyak Dhien (Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 – Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908, dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh.
Baca juga: Catatan Sejarah dan Momen Penting Tanggal 1 Mei, Ini DaftarnyaSetelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Tewasnya Ibrahim Lamnga di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 kemudian menyeret Cut Nyak Dhien lebih jauh dalam perlawanannya terhadap Belanda.
Pada tahun 1880, Cut Nyak Dhien menikah dengan Teuku Umar, setelah sebelumnya ia dijanjikan dapat ikut turun di medan perang jika menerima lamaran tersebut. Dari pernikahan ini Cut Nyak Dhien memiliki seorang anak yang diberi nama Cut Gambang.
Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, Cut Nyak Dhien bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda. Namun, pada tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar gugur. Hal ini membuat Cut Nyak Dhien berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya.
Usia Cut Nyak Dien yang saat itu sudah relatif tua serta kondisi tubuh yang digrogoti berbagai penyakit seperti encok dan rabun membuat satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba.
Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh. Keberadaan Cut Nyak Dhien yang dianggap masih memberikan pengaruh kuat terhadap perlawanan rakyat Aceh serta hubungannya dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap membuatnya kemudian diasingkan ke Sumedang.
Cut Nyak Dhien meninggal pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang. Nama Cut Nyak Dhien kini diabadikan sebagai Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya di Meulaboh.
Cut Nyak Dhien dilahirkan dari keluarga bangsawan yang taat beragama di Aceh Besar, wilayah VI Mukim pada tahun 1848. Ayahnya bernama Teuku Nanta Seutia, seorang uleebalang VI Mukim, yang juga merupakan keturunan Datuk Makhudum Sati, perantau dari Minangkabau. Datuk Makhudum Sati merupakan keturunan dari Laksamana Muda Nanta yang merupakan perwakilan Kesultanan Aceh pada zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda di Pariaman.
Datuk Makhudum Sati mungkin datang ke Aceh pada abad ke 18 ketika kesultanan Aceh diperintah oleh Sultan Jamalul Badrul Munir. Sedangkan ibunya merupakan putri uleebalang Lampageu.
Berikut daftar sejarah lainnya tanggal 2 Mei, seperti dilansir dari Wikipedia:1519Leonardo da Vinci, penemu dan pelukis Italia (l. 1452)
1536Anne Boleyn, Ratu Inggris, ditangkap dan dipenjarakan oleh suaminya, Henry VII, atas tuduhan perzinahan, inses, pengkhianatan, dan sihir.
1611Alkitab Versi Raja James diterbitkan untuk pertama kalinya di London, Inggris.
1879Partai Buruh Sosialis Spanyol didirikan di Madrid.
1885Edisi pertama majalah Good Housekeeping diterbitkan di Amerika Serikat.
1889Ki Hajar Dewantara, pelopor pendidikan Indonesia, pendiri Taman Siswa (w. 1959)
1906Upacara penutupan Olimpiade Interkala 1906 di Athena, Yunani.
1933Adolf Hitler melarang pembentukan serikat dagang di Jerman.
1934
Jerman Nazi mulai melaksanakan Pengadilan Rakyat.
1945Perang Dunia II:Pertempuran Berlin: Tentara Soviet mengambilalih Berlin dan mengibarkan bendera Soviet di atas gedung Reichstag, diikuti dengan penyerahan diri Jenderal Helmuth Weidling.Kamp konsentrasi Wöbbelin dibebaskan oleh tentara Amerika Serikat.
1952De Havilland Comet, pesawat jet komersial pertama di dunia, melakukan penerbangan perdananya dari London ke Johannesburg.
1955Tennessee Williams memenangkan Penghargaan Pulitzer.
1964Cut Nyak Dhien ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia dengan SK Presiden RI Nomor 106 Tahun 1964.
1969Kapal Queen Elizabeth II mulai berlayar untuk pertama kalinya; berangkat dari Southampton menuju New York City.
1972Film Jaws mulai diproduksi.
1984Program pendidikan Wajib Belajar dicanangkan oleh Presiden Soeharto.
1994Nelson Mandela memenangi pemilihan umum demokratis pertama di Afrika Selatan.
2008Siklon Nargis mendarat di Myanmar, menewaskan lebih dari 138.000 jiwa dan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal.
2008Gunung berapi Chaitén di Chili meletus.
2011Osama bin Laden tewas dalam sebuah serangan yang dilancarkan oleh Navy SEAL di Abbottabad, Pakistan.
2013Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, meresmikan mega-Proyek MassTransit Jakarta, bertempat di Bundaran Hotel Indonesia.
2015Liga QNB 2015, Divisi Utama Liga Indonesia 2015, dan Liga Nusantara 2015 dihentikan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia karena force majeure, sebagai buntut konflik antara PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
Murianews, Kudus – Ada beragam catatan sejarah dan momen penting yang terjadi pada tanggal 2 Mei dari tahun ke tahun. Selain dari dalam negeri, ada banyak catatan sejarah yang terjadi di berbagai negara lainnya.
Salah satunya adalah
Cut Nyak Dhien ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia tahun 1964. Penepatan ini berdasakan dengan SK Presiden RI Nomor 106 Tahun 1964.
Cut Nyak Dhien (Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 – Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908, dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh.
Baca juga: Catatan Sejarah dan Momen Penting Tanggal 1 Mei, Ini Daftarnya
Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Tewasnya Ibrahim Lamnga di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 kemudian menyeret Cut Nyak Dhien lebih jauh dalam perlawanannya terhadap Belanda.
Pada tahun 1880, Cut Nyak Dhien menikah dengan Teuku Umar, setelah sebelumnya ia dijanjikan dapat ikut turun di medan perang jika menerima lamaran tersebut. Dari pernikahan ini Cut Nyak Dhien memiliki seorang anak yang diberi nama Cut Gambang.
Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, Cut Nyak Dhien bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda. Namun, pada tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar gugur. Hal ini membuat Cut Nyak Dhien berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya.
Usia Cut Nyak Dien yang saat itu sudah relatif tua serta kondisi tubuh yang digrogoti berbagai penyakit seperti encok dan rabun membuat satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba.
Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh. Keberadaan Cut Nyak Dhien yang dianggap masih memberikan pengaruh kuat terhadap perlawanan rakyat Aceh serta hubungannya dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap membuatnya kemudian diasingkan ke Sumedang.
Cut Nyak Dhien meninggal pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang. Nama Cut Nyak Dhien kini diabadikan sebagai Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya di Meulaboh.
Cut Nyak Dhien dilahirkan dari keluarga bangsawan yang taat beragama di Aceh Besar, wilayah VI Mukim pada tahun 1848. Ayahnya bernama Teuku Nanta Seutia, seorang uleebalang VI Mukim, yang juga merupakan keturunan Datuk Makhudum Sati, perantau dari Minangkabau. Datuk Makhudum Sati merupakan keturunan dari Laksamana Muda Nanta yang merupakan perwakilan Kesultanan Aceh pada zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda di Pariaman.
Datuk Makhudum Sati mungkin datang ke Aceh pada abad ke 18 ketika kesultanan Aceh diperintah oleh Sultan Jamalul Badrul Munir. Sedangkan ibunya merupakan putri uleebalang Lampageu.
Berikut daftar sejarah lainnya tanggal 2 Mei, seperti dilansir dari Wikipedia:
1519
Leonardo da Vinci, penemu dan pelukis Italia (l. 1452)
1536
Anne Boleyn, Ratu Inggris, ditangkap dan dipenjarakan oleh suaminya, Henry VII, atas tuduhan perzinahan, inses, pengkhianatan, dan sihir.
1611
Alkitab Versi Raja James diterbitkan untuk pertama kalinya di London, Inggris.
1879
Partai Buruh Sosialis Spanyol didirikan di Madrid.
1885
Edisi pertama majalah Good Housekeeping diterbitkan di Amerika Serikat.
1889
Ki Hajar Dewantara, pelopor pendidikan Indonesia, pendiri Taman Siswa (w. 1959)
1906
Upacara penutupan Olimpiade Interkala 1906 di Athena, Yunani.
1933
Adolf Hitler melarang pembentukan serikat dagang di Jerman.
1934
Jerman Nazi mulai melaksanakan Pengadilan Rakyat.
1945
Perang Dunia II:
Pertempuran Berlin: Tentara Soviet mengambilalih Berlin dan mengibarkan bendera Soviet di atas gedung Reichstag, diikuti dengan penyerahan diri Jenderal Helmuth Weidling.
Kamp konsentrasi Wöbbelin dibebaskan oleh tentara Amerika Serikat.
1952
De Havilland Comet, pesawat jet komersial pertama di dunia, melakukan penerbangan perdananya dari London ke Johannesburg.
1955
Tennessee Williams memenangkan Penghargaan Pulitzer.
1964
Cut Nyak Dhien ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia dengan SK Presiden RI Nomor 106 Tahun 1964.
1969
Kapal Queen Elizabeth II mulai berlayar untuk pertama kalinya; berangkat dari Southampton menuju New York City.
1972
Film Jaws mulai diproduksi.
1984
Program pendidikan Wajib Belajar dicanangkan oleh Presiden Soeharto.
1994
Nelson Mandela memenangi pemilihan umum demokratis pertama di Afrika Selatan.
2008
Siklon Nargis mendarat di Myanmar, menewaskan lebih dari 138.000 jiwa dan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal.
2008
Gunung berapi Chaitén di Chili meletus.
2011
Osama bin Laden tewas dalam sebuah serangan yang dilancarkan oleh Navy SEAL di Abbottabad, Pakistan.
2013
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, meresmikan mega-Proyek MassTransit Jakarta, bertempat di Bundaran Hotel Indonesia.
2015
Liga QNB 2015, Divisi Utama Liga Indonesia 2015, dan Liga Nusantara 2015 dihentikan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia karena force majeure, sebagai buntut konflik antara PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.