Salah satunya adalah hari lahirnya wartawan Indonesia
Rosihan Anwar tahun 1922. H Rosihan Anwar (10 Mei 1922 – 14 April 2011) adalah tokoh pers, sejarawan, sastrawan, dan budayawan Indonesia.
Rosihan merupakan salah seorang yang produktif menulis. Ia pernah dicalonkan sebagai Anggota Konstituante mewakili Partai Sosialis Indonesia.
Baca juga: Catatan Sejarah dan Momen Penting Tanggal 9 Mei, Ini DaftarnyaRosihan merupakan anak keempat dari sepuluh bersaudara, pasangan Anwar Maharaja Sutan dan Siti Safiah. Ayahnya adalah seorang demang di Padang, Pantai Barat Sumatra.
Dia menyelesaikan sekolah rakyat (HIS) dan SMP (MULO) di Padang. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke AMS -A di Yogyakarta (sekarang SMA Negeri 1 Yogyakarta).
Dari sana Rosihan mengikuti berbagai pelatihan di dalam maupun luar negeri, termasuk di Universitas Yale dan School of Journalism di Universitas Columbia, New York City, Amerika Serikat.
Rosihan memulai karier jurnalistiknya sebagai reporter Asia Raya pada masa pendudukan Jepang tahun 1943 hingga menjadi pemimpin redaksi Siasat (1947-1957) dan Pedoman (1948-1961). Pada masa perjuangan, ia pernah disekap oleh penjajah Belanda di Bukit Duri, Batavia (kini Jakarta).
Kemudian pada tahun 1961, koran Pedoman miliknya dibredel penguasa. Pada masa Orde Baru, ia menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (1968-1974). Tahun 1973, Rosihan mendapatkan anugerah Bintang Mahaputra III, bersama tokoh pers Jakob Oetama. Namun kurang dari setahun setelah Presiden Soeharto mengalungkan bintang itu di lehernya, koran Pedoman miliknya ditutup.
Pada 1950, bersama Usmar Ismail ia mendirikan Perusahaan Film Nasional (Perfini). Dalam film pertamanya, Darah dan Doa, ia sekaligus menjadi figuran. Dilanjutkan sebagai produser film Terimalah Laguku. Sejak akhir 1981, ia mempromosikan film Indonesia di luar negeri dan tetap menjadi kritikus film sampai akhir hayatnya.
Pada tahun 2007, Rosihan Anwar dan Herawati Diah, yang ikut mendirikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Surakarta pada 1946, mendapat penghargaan ’Life Time Achievement’ atau ’Prestasi Sepanjang Hayat’ dari PWI Pusat.
Rosihan Anwar meninggal dunia pada hari Kamis, 14 April 2011 pukul 08.15 WIB di Rumah Sakit Metropolitan Medika Center (MMC) Jakarta dalam usia 89 tahun. Ia diduga terkena gangguan jantung dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan.
Rosihan Anwar menikahi Siti Zuraida pada tahun 1947. Zuraida masih terhitung sebagai kerabat Mohammad Husni Thamrin, pahlawan nasional dari Betawi. Pasangan ini dikaruniai tiga anak dan sejumlah cucu.
Berikut daftar sejarah lainnya tanggal 10 Mei, seperti dilansir dari Wikipedia:1871Menyusul kekalahan tentara Prancis dari Jerman pada perang yang berlangsung sebelumnya, kedua negara menandatangani perjanjian damai di kota Frankfurt, Jerman.
1940Jerman menginvasi Belanda.
2010Awal pelaksanaan Ujian Nasional ulang SMA/SMK/MA tahun ajaran 2009/2010 di Indonesia.
Kelahiran:1922
Rosihan Anwar, wartawan Indonesia
1942Latief Sitepu, aktor Indonesia
1944Minarni Soedaryanto, pemain bulu tangkis Indonesia.
1959La Nyalla Mattalitti, politikus Indonesia, Ketua DPD RI periode 2019-2024
1960Bono, vokalis U2
1969Dennis Bergkamp, mantan pemain sepak bola berkebangsaan Belanda
1973Tora Sudiro, aktor Indonesia
1974Sylvain Wiltord, pemain sepak bola berkebangsaan Prancis
1992Dandi Prabudita, Pemain bulu tangkis Ganda Putra indonesia berpasangan dengan Jones Rafly Jansen.
Kematian:2020Djoko Santoso, mantan Panglima TNI.
2021Sapri, Komedian dan Aktor berkebangsaan Indonesia
Murianews, Kudus – Ada beragam catatan sejarah dan momen penting yang terjadi pada tanggal 10 Mei dari tahun ke tahun. Selain dari dalam negeri, ada banyak catatan sejarah yang terjadi di berbagai negara lainnya.
Salah satunya adalah hari lahirnya wartawan Indonesia
Rosihan Anwar tahun 1922. H Rosihan Anwar (10 Mei 1922 – 14 April 2011) adalah tokoh pers, sejarawan, sastrawan, dan budayawan Indonesia.
Rosihan merupakan salah seorang yang produktif menulis. Ia pernah dicalonkan sebagai Anggota Konstituante mewakili Partai Sosialis Indonesia.
Baca juga: Catatan Sejarah dan Momen Penting Tanggal 9 Mei, Ini Daftarnya
Rosihan merupakan anak keempat dari sepuluh bersaudara, pasangan Anwar Maharaja Sutan dan Siti Safiah. Ayahnya adalah seorang demang di Padang, Pantai Barat Sumatra.
Dia menyelesaikan sekolah rakyat (HIS) dan SMP (MULO) di Padang. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke AMS -A di Yogyakarta (sekarang SMA Negeri 1 Yogyakarta).
Dari sana Rosihan mengikuti berbagai pelatihan di dalam maupun luar negeri, termasuk di Universitas Yale dan School of Journalism di Universitas Columbia, New York City, Amerika Serikat.
Rosihan memulai karier jurnalistiknya sebagai reporter Asia Raya pada masa pendudukan Jepang tahun 1943 hingga menjadi pemimpin redaksi Siasat (1947-1957) dan Pedoman (1948-1961). Pada masa perjuangan, ia pernah disekap oleh penjajah Belanda di Bukit Duri, Batavia (kini Jakarta).
Kemudian pada tahun 1961, koran Pedoman miliknya dibredel penguasa. Pada masa Orde Baru, ia menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (1968-1974). Tahun 1973, Rosihan mendapatkan anugerah Bintang Mahaputra III, bersama tokoh pers Jakob Oetama. Namun kurang dari setahun setelah Presiden Soeharto mengalungkan bintang itu di lehernya, koran Pedoman miliknya ditutup.
Pada 1950, bersama Usmar Ismail ia mendirikan Perusahaan Film Nasional (Perfini). Dalam film pertamanya, Darah dan Doa, ia sekaligus menjadi figuran. Dilanjutkan sebagai produser film Terimalah Laguku. Sejak akhir 1981, ia mempromosikan film Indonesia di luar negeri dan tetap menjadi kritikus film sampai akhir hayatnya.
Pada tahun 2007, Rosihan Anwar dan Herawati Diah, yang ikut mendirikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Surakarta pada 1946, mendapat penghargaan ’Life Time Achievement’ atau ’Prestasi Sepanjang Hayat’ dari PWI Pusat.
Rosihan Anwar meninggal dunia pada hari Kamis, 14 April 2011 pukul 08.15 WIB di Rumah Sakit Metropolitan Medika Center (MMC) Jakarta dalam usia 89 tahun. Ia diduga terkena gangguan jantung dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan.
Rosihan Anwar menikahi Siti Zuraida pada tahun 1947. Zuraida masih terhitung sebagai kerabat Mohammad Husni Thamrin, pahlawan nasional dari Betawi. Pasangan ini dikaruniai tiga anak dan sejumlah cucu.
Berikut daftar sejarah lainnya tanggal 10 Mei, seperti dilansir dari Wikipedia:
1871
Menyusul kekalahan tentara Prancis dari Jerman pada perang yang berlangsung sebelumnya, kedua negara menandatangani perjanjian damai di kota Frankfurt, Jerman.
1940
Jerman menginvasi Belanda.
2010
Awal pelaksanaan Ujian Nasional ulang SMA/SMK/MA tahun ajaran 2009/2010 di Indonesia.
Kelahiran:
1922
Rosihan Anwar, wartawan Indonesia
1942
Latief Sitepu, aktor Indonesia
1944
Minarni Soedaryanto, pemain bulu tangkis Indonesia.
1959
La Nyalla Mattalitti, politikus Indonesia, Ketua DPD RI periode 2019-2024
1960
Bono, vokalis U2
1969
Dennis Bergkamp, mantan pemain sepak bola berkebangsaan Belanda
1973
Tora Sudiro, aktor Indonesia
1974
Sylvain Wiltord, pemain sepak bola berkebangsaan Prancis
1992
Dandi Prabudita, Pemain bulu tangkis Ganda Putra indonesia berpasangan dengan Jones Rafly Jansen.
Kematian:
2020
Djoko Santoso, mantan Panglima TNI.
2021
Sapri, Komedian dan Aktor berkebangsaan Indonesia