Jumat, 21 November 2025


Salah satunya adalah peristiwa 3 Juli 1946. Peristiwa ini adalah suatu percobaan perebutan kekuasaan atau kudeta yang dilakukan oleh pihak oposisi - kelompok Persatuan Perjuangan - terhadap pemerintahan Kabinet Sjahrir II di Indonesia. Pemicu peristiwa ini adalah ketidakpuasan pihak oposisi terhadap politik diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap Belanda.

Kelompok ini menginginkan pengakuan kedaulatan penuh, sedangkan kabinet yang berkuasa hanya menuntut pengakuan kedaulatan atas Jawa dan Madura.

Baca juga: Catatan Sejarah dan Momen Penting Tanggal 2 Juli, Ini Daftarnya

Pada 23 Maret 1946, tokoh-tokoh kelompok Persatuan Perjuangan - antara lain Tan Malaka, Achmad Soebardjo, dan Sukarni - ditangkap dengan tuduhan bahwa kelompok ini berencana untuk menculik anggota-anggota kabinet. Pada tanggal 27 Maret 1946, tuduhan tersebut menjadi kenyataan. Perdana Menteri Sutan Sjahrir dan beberapa anggota kabinet diculik oleh orang-orang yang tidak dikenal.

Pada tanggal 28 Juni 1946, Presiden Soekarno menyatakan keadaan bahaya di Indonesia. Keesokan harinya, seluruh kekuasaan pemerintahan diserahkan kembali kepada Presiden Republik Indonesia. Upaya himbauan Soekarno melalui media massa akhirnya berhasil, karena beberapa hari setelah itu seluruh korban penculikan dibebaskan kembali.

Tanggal 3 Juli 1946, Mayor Jendral RP Sudarsono, pelaku utama penculikan yang sehaluan dengan kelompok Persatuan Perjuangan, menghadap Soekarno bersama beberapa rekannya dan menyodorkan empat maklumat untuk ditandatangani presiden, yang menuntut agar:

1. Presiden memberhentikan Kabinet Sjahrir II

2. Presiden menyerahkan pimpinan politik, sosial, dan ekonomi kepada Dewan Pimpinan Politik

3. Presiden mengangkat 10 anggota Dewan Pimpinan Politik yang diketuai Tan Malaka dan beranggotakan Muhammad Yamin, Ahmad Subarjo, dr. Boentaran Martoatmodjo, Mr. R. S. Budhyarto Martoatmodjo, Sukarni, Chaerul Saleh, Sudiro, Gatot, dan Iwa Kusuma Sumantri.

4. Presiden mengangkat 13 menteri negara yang nama-namanya dicantumkan dalam maklumat

Soekarno tidak menerima maklumat tersebut dan memerintahkan penangkapan para pengantar maklumat. Empat belas orang yang diduga terlibat dalam upaya kudeta diajukan ke Mahkamah Tentara Agung. Tujuh orang dibebaskan, lima orang dihukum 2 sampai 3 tahun, sedangkan RP Sudarsono dan Muhammad Yamin dijatuhi hukuman selama empat tahun penjara.

Dua tahun kemudian, pada tanggal 17 Agustus 1948, seluruh tahanan Peristiwa 3 Juli 1946 dibebaskan melalui pemberian grasi presiden.

Berikut daftar sejarah lainnya tanggal 3 Juli, seperti dilansir dari Wikipedia:

1255

Kota Königsberg (Kaliningrad) didirikan.

1883

Hari lahirnya Abdul Muis, sastrawan, wartawan dan pahlawan nasional Indonesia (w. 1959).
1920Institut Teknologi Bandung didirikan dengan nama ”Technische Hoogeschool te Bandoeng” (THS).1944Belarus memperoleh kemerdekaannya.1946Peristiwa 3 Juli 1946: Usaha kudeta Persatuan Perjuangan yang merupakan kudeta pertama pasca kemerdekaan Indonesia berakhir.1971Pemilihan Legislatif Indonesia yang kedua kali (pertama dibawah Orde Baru) dilaksanakan.1988Kapal tempur Angkatan Laut AS USS Vincennes (CG-49) menembak jatuh Iran Air Penerbangan 655 di atas Teluk Persia, menewaskan seluruh 290 penumpangnya.2011Pemilihan Umum Thailand 2011: Partai Pheu Thai memenangkan mayoritas dengan 265 kursi, dengan pemimpinnya Yingluck Shinawatra menjadi perdana menteri wanita pertama dalam sejarah Thailand.2021PPKM Jawa-Bali diberlakukan.2022Penembakan massal terjadi di Kopenhagen menewaskan tiga orang dan empat orang kritis. 

Baca Juga

Komentar

Terpopuler