MURIANEWS, Kudus – Peristiwa kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Peristiwa yang memilukan ini berlangsung pascalaga Arema Malang vs Persebaya Surabaya yang berakhir 2-3 untuk kemenangan tim Bajul Ijo.
Sedikitnya, ada 130 orang yang meninggal dunia akibat peristiwa yang menjadi sorotan internasional ini. Selain itu, banyak orang yang luka-luka dan dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan. Kemudian, banyak kendaraan dan fasilitas stadion yang rusak akibat peristiwa ini.
Stadion Kanjuruhan adalah sebuah stadion sepak bola yang terletak di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia. Kapasitasnya berjumlah 42.449 tempat duduk. Stadion ini merupakan kandang Arema FC yang bermain di Liga 1 dan Persekam Metro FC yang bermain di Liga 3.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Malang, 127 Orang MeninggalSejarahMelansir dari kanjuruhan.weebly.com, Stadion Kanjuruhan yang terletak di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ini dibangun sejak tahun 1997 silam dengan menelan biaya mencapai Rp 35 milyar.
Pada 9 Juni 2004, Presiden Megawati Soekarnoputri resmi menandatangani plakat yang diletakkan di depan stadion milik Pemerintah Kabupaten Malang ini. Peresmian penggunaan stadion ditandai gelaran pertandingan kompetisi Divisi I Liga Pertamina Tahun 2004, antara Arema Malang melawan PSS Sleman.
Pertandingan berakhir untuk kemenangan Arema 1-0. Itulah pertama kalinya Arema dan Aremania pindah dari kandang lama Stadion Gajayana, Kota Malang ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Sejak kepindahannya ke Stadion Kanjuruhan, kisah keberuntungan dan kemalangan seolah silih berganti datang dan pergi menyertai perjalanan Arema.
Stadion Kanjuruhan menjadi saksi bisu perjalanan langkah skuat Singo Edan menggapai mahkota Copa Indonesia 2005 dan 2006. Sebelum babak final di dua edisi Piala Indonesia itu, Arema meraih kemenangan-kemenangan penting di Stadion Kanjuruhan sehingga mengantarkannya kepada pertempuran di partai puncak hingga mengangkat trofi juara dua kali berturut-turut.
Di Stadion Kanjuruhan ini pula, Aremania pernah meraih predikat The Best Suporter di ajang Copa Indonesia 2006, meski pemberian gelar dan hadiah tak dilakukan secara simbolis di Stadion Kanjuruhan.
Di stadion ini Arema juga pernah ditahbiskan sebagai kampiun kompetisi sepakbola kasta tertinggi bertajuk Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Kala itu, upacara penobatan juara digelar lewat laga Perang Bintang antara Arema Indonesia melawan Tim All-Star, yakni gabungan 22 pemain yang bermain di ISL pada 6 Juni 2010.
Arema selaku juara ISL harus takluk dengan skor tipis 4-5. Di akhir laga, kiper Arema, Kurnia Meiga Hermansyah pun diganjar gelar Pemain Terbaik ISL 2009-2010 di stadion ini.
Selain gelar juara tersebut, di tahun 2010, Panpel Arema juga mendapatkan gelar Panpel Terbaik dalam ISL 2009-2010. Selain itu berkat kerjasama dengan Aremania, Panpel Arema mampu mencatatkan rataan penonton tertinggi se-Asia Tenggara untuk musim kompetisi 2009-2010 dan 2010-2011.
Stadion yang juga menjadi kandang klub medioker milik Pemerintah Kabupaten Malang, Persekam Metro FC ini pun sempat menjadi saksi betapa luar biasanya Aremania dalam mendukung klub kebanggaannya Arema.
Sebut saja beberapa kali aksi pengibaran bendera raksasa berlogo Arema, termasuk aksi kolosal One Incredible Blue (OIB) pada musim 2014, hingga One Soul One Nation yang baru saja kita lewatkan pada 17 Januari 2016 lalu. Kanjuruhan juga sempat menjadi stadion yang “angker” lantaran ditinggal para “penghuninya” di ISL musim 2011-2012, kala terjadi dualisme klub Arema.
Stadion berkapasitas 45 ribu itu hanya terisi tak lebih dari seribu orang saja di tiap laga yang dilakoni Arema selama putaran pertama. Lambat laun, di putaran kedua, stadion ini kembali penuh oleh lautan biru Aremania.
Pada awal musim 2014, stadion ini mengalami penambahan satu tribun, yakni tribun berdiri. Tribun ini berada di sekeliling sentelban dengan pagar yang memisahkan tribun dengan lapangan.
Penambahan tribun ini praktis menambah kapasitas stadion menjadi benar-benar mencapai 45 ribu penonton. Penambahan tribun ini dimaksudkan untuk mengantisipasi membludaknya Aremania pada laga-laga tertentu bertajuk big-match.
Fasilitas Stadion Kanjuruhan1. Lapangan UtamaMerupakan lapangan sepak bola berstandar nasional, lengkap dengan lintasan atletik, dengan tribun penonton berkapasitas 40.000 orang. Untuk memenuhi kebutuhan sanitasi, Stadion dilengkapi dengan 28 unit toilet di tribun ekonomi dan 18 ruangan toilet di gedung Stadion.
Sistem lampu sorot (flood-light) dengan daya lampu terpasang sebesar 320 kiloWatt, dengan kuat penerangan rata-rata sebesar 1200 lux (sesuai standar FIFA) siap mengakomodasi pertandingan atau kegiatan skala besar yang diselenggarakan di malam hari.
Juga dilengkapi dengan sebuah videotron yang digunakan sebagai papan skor elektronis dan penunjuk waktu pertandingan.
2. Lapangan Sepak Bola LuarTerletak di sebelah selatan, merupakan lapangan sepak bola standar dengan lintasan atletik dan berpagar setinggi 2 meter yang dipergunakan untuk latihan sepakbola dan atletik, serta untuk mewadahi beberapa sekolah sepak bola yang ada di kabupaten Malang.
3. Taman Lalu LintasTaman Lalu Lintas sebagai sarana edukasi keselamatan transportasi bagi anak usia Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.
4. Bench Pemain
Stadion kanjuruhan dilengkapi dengan 4 buah bench pemaian, 1 buah bench wasit serta 2 buah bench untuk tenaga medis. setiap tim mendapat 2 bench dengan 14 Reclining Seat yang representatif untuk kenyamanan pemain sepakbola.
5. Ruang Konferensi PersRuang ini dilengkapi dengan Sound System, LCD Projector dan layar serta fasilitas Wifi Spot. Selain untuk keperluan pertandingan sepakbola ruangan ini juga digunakan untuk kegiatan pertemuan, rapat dan lain-lain.
6. Gedung Stadion dibangun di bawah Tribun VIP StadionDi dalam Gedung Stadion, tersedia sebuah ruang pertemuan tertutup dan hall dengan luas total lebih dari 1500 m2 di lantai 1, 2 dan 3, yang siap digunakan untuk kegiatan pameran, pertemuan, rapat, resepsi pernikahan dan lain sebagainya.
7. Fasilitas Penunjang Lainnya:a. Musala dan Mini ICUTersedia musala di gedung utama lantai 1 dengan kapasitas 200 orang jamaah dan 50 orang di musala lantai 2. Selain itu juga terdapat musala untuk masing-masing pintu tribun ekonomi sebanyak 14 belas pintu.Untuk keperluan medis selama pertandingan sepak bola disediakan mini ICU dengan menjalin kerjasama dengan rumah sakit terdekat
b. Ruang Ganti PemainTerdapat ruang ganti pemain sebanyak 4 ruang untuk 4 Tim Sepakbola dengan fasilitas 3 buah AC, locker yang terintegrasi dengan kursi sebanyak 32 buah, ruang pijat dengan 2 buah meja pijat, 3 buah bangku panjang, white board dan lemari pendingin.Untuk keperluan sanitasi disetiap ruang ganti terdapat 10 ruang shower air panas/dingin, wastafel 5 unit, WC 3 unit, urinoir 3 unit serta keran cuci kaki.
c. Tribun VIP dan VVIPSelain tribun ekonomi, juga tersedia fasilitas tribun VIP dan VVIP berkapasitas 2.500 orang. Dilengkapi dengan kursi penonton yang nyaman untuk penonton VVIP yang terletak di tengan tribun VIP.Untuk memudahkan akses bagi penyandang disabilitas di tribun VIP juga dilengkapi dengan tangga khusus (ramp) untuk memudahkan penyandang disabilitas menyaksikan pertandingan sepakbola.Untuk keperluan pers, di tribun vip disedian zona khusus bagi kalangan pers lengkap dengan meja dan kursi representatif, sumber listrik dan Wifi spot. Diatas zona VVIP terdapat ruang broadcasting untuk keperluan pengambilan gambar dan penyiaran.
d. Lintasan Sepatu RodaLintasan sepanjang 200 meter itu, terletak di kawasan Stadion Kanjuruhan, dibangun dari APBD pada tahun 2013. Lintasan ini dijadikan sebagai tempat latihan dari beberapa klub sepatu roda dikawasan Kabupaten Malang dan sekitarnya.Pada akhir tahun 2013 digelar Kejuaraan Bupati Malang Cup II, pada kejuaraan tersebut ditargetkan diikuti 500 atlet dari 30 klub sekaligus untuk meresmikan lintasan sepatu roda Kanjuruhan.Even yang terakhir digelar adalah Kejurnas Sepatu Roda yang berlangsung pada 16-17 Desember dan diikuti antar klub Tingkat Nasional dan diikuti perwakilan dari 12 provinsi serta 20 kota kabupaten dengan memperebutkan tropi Bupati Cup VI tahun 2017Lintasan ini dilengkapi dengan pagar pembatas lintasan dan lampu penerangan yang memadai untuk pemakaian lintasan pada malan hari.
e. Kolam Renang Dalam rangka mewujudkan suatu kawasan Sport Center yang terpadu, pada awal tahun 2018 telah diresmikan sebuah gedung kolam renang berstandar internasional yang terdiri dari tiga buah kolam, yatu kolam renang outdoor, kolam renang indoor berstandar internasional dilengkapi dengan tribun penonton dan fasilitas penunjang lainnya serta sebuah kolam untuk Loncat Indah.Dengan dibangunnya kolam ini diharapkan prestasi atlit renang Kabupaten Malang akan semakin meningkat. Selain sebagai pusat kegiatan olahraga, Stadion Kanjuruhan juga memiliki tempat rekreasi bagi keluarga yang berupa kolam renang anak dengan kedalaman rata-rata 60 cm dengan target pengunjung keluarga yang mempunyai balita dan anak usia PAUD sampai dengan Taman Kanak-kanak. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: kanjuruhan.weebly.com
[caption id="attachment_321696" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Stadion Kanjuruhan Malang (kanjuruhan.weebly.com)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Peristiwa kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Peristiwa yang memilukan ini berlangsung pascalaga Arema Malang vs Persebaya Surabaya yang berakhir 2-3 untuk kemenangan tim Bajul Ijo.
Sedikitnya, ada 130 orang yang meninggal dunia akibat peristiwa yang menjadi sorotan internasional ini. Selain itu, banyak orang yang luka-luka dan dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan. Kemudian, banyak kendaraan dan fasilitas stadion yang rusak akibat peristiwa ini.
Stadion Kanjuruhan adalah sebuah stadion sepak bola yang terletak di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia. Kapasitasnya berjumlah 42.449 tempat duduk. Stadion ini merupakan kandang Arema FC yang bermain di Liga 1 dan Persekam Metro FC yang bermain di Liga 3.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Malang, 127 Orang Meninggal
Sejarah
Melansir dari kanjuruhan.weebly.com, Stadion Kanjuruhan yang terletak di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ini dibangun sejak tahun 1997 silam dengan menelan biaya mencapai Rp 35 milyar.
Pada 9 Juni 2004, Presiden Megawati Soekarnoputri resmi menandatangani plakat yang diletakkan di depan stadion milik Pemerintah Kabupaten Malang ini. Peresmian penggunaan stadion ditandai gelaran pertandingan kompetisi Divisi I Liga Pertamina Tahun 2004, antara Arema Malang melawan PSS Sleman.
Pertandingan berakhir untuk kemenangan Arema 1-0. Itulah pertama kalinya Arema dan Aremania pindah dari kandang lama Stadion Gajayana, Kota Malang ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Sejak kepindahannya ke Stadion Kanjuruhan, kisah keberuntungan dan kemalangan seolah silih berganti datang dan pergi menyertai perjalanan Arema.
Stadion Kanjuruhan menjadi saksi bisu perjalanan langkah skuat Singo Edan menggapai mahkota Copa Indonesia 2005 dan 2006. Sebelum babak final di dua edisi Piala Indonesia itu, Arema meraih kemenangan-kemenangan penting di Stadion Kanjuruhan sehingga mengantarkannya kepada pertempuran di partai puncak hingga mengangkat trofi juara dua kali berturut-turut.
Di Stadion Kanjuruhan ini pula, Aremania pernah meraih predikat The Best Suporter di ajang Copa Indonesia 2006, meski pemberian gelar dan hadiah tak dilakukan secara simbolis di Stadion Kanjuruhan.
Di stadion ini Arema juga pernah ditahbiskan sebagai kampiun kompetisi sepakbola kasta tertinggi bertajuk Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Kala itu, upacara penobatan juara digelar lewat laga Perang Bintang antara Arema Indonesia melawan Tim All-Star, yakni gabungan 22 pemain yang bermain di ISL pada 6 Juni 2010.
Arema selaku juara ISL harus takluk dengan skor tipis 4-5. Di akhir laga, kiper Arema, Kurnia Meiga Hermansyah pun diganjar gelar Pemain Terbaik ISL 2009-2010 di stadion ini.
Selain gelar juara tersebut, di tahun 2010, Panpel Arema juga mendapatkan gelar Panpel Terbaik dalam ISL 2009-2010. Selain itu berkat kerjasama dengan Aremania, Panpel Arema mampu mencatatkan rataan penonton tertinggi se-Asia Tenggara untuk musim kompetisi 2009-2010 dan 2010-2011.
Stadion yang juga menjadi kandang klub medioker milik Pemerintah Kabupaten Malang, Persekam Metro FC ini pun sempat menjadi saksi betapa luar biasanya Aremania dalam mendukung klub kebanggaannya Arema.
Sebut saja beberapa kali aksi pengibaran bendera raksasa berlogo Arema, termasuk aksi kolosal One Incredible Blue (OIB) pada musim 2014, hingga One Soul One Nation yang baru saja kita lewatkan pada 17 Januari 2016 lalu. Kanjuruhan juga sempat menjadi stadion yang “angker” lantaran ditinggal para “penghuninya” di ISL musim 2011-2012, kala terjadi dualisme klub Arema.
Stadion berkapasitas 45 ribu itu hanya terisi tak lebih dari seribu orang saja di tiap laga yang dilakoni Arema selama putaran pertama. Lambat laun, di putaran kedua, stadion ini kembali penuh oleh lautan biru Aremania.
Pada awal musim 2014, stadion ini mengalami penambahan satu tribun, yakni tribun berdiri. Tribun ini berada di sekeliling sentelban dengan pagar yang memisahkan tribun dengan lapangan.
Penambahan tribun ini praktis menambah kapasitas stadion menjadi benar-benar mencapai 45 ribu penonton. Penambahan tribun ini dimaksudkan untuk mengantisipasi membludaknya Aremania pada laga-laga tertentu bertajuk big-match.
Fasilitas Stadion Kanjuruhan
1. Lapangan Utama
Merupakan lapangan sepak bola berstandar nasional, lengkap dengan lintasan atletik, dengan tribun penonton berkapasitas 40.000 orang. Untuk memenuhi kebutuhan sanitasi, Stadion dilengkapi dengan 28 unit toilet di tribun ekonomi dan 18 ruangan toilet di gedung Stadion.
Sistem lampu sorot (flood-light) dengan daya lampu terpasang sebesar 320 kiloWatt, dengan kuat penerangan rata-rata sebesar 1200 lux (sesuai standar FIFA) siap mengakomodasi pertandingan atau kegiatan skala besar yang diselenggarakan di malam hari.
Juga dilengkapi dengan sebuah videotron yang digunakan sebagai papan skor elektronis dan penunjuk waktu pertandingan.
2. Lapangan Sepak Bola Luar
Terletak di sebelah selatan, merupakan lapangan sepak bola standar dengan lintasan atletik dan berpagar setinggi 2 meter yang dipergunakan untuk latihan sepakbola dan atletik, serta untuk mewadahi beberapa sekolah sepak bola yang ada di kabupaten Malang.
3. Taman Lalu Lintas
Taman Lalu Lintas sebagai sarana edukasi keselamatan transportasi bagi anak usia Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.
4. Bench Pemain
Stadion kanjuruhan dilengkapi dengan 4 buah bench pemaian, 1 buah bench wasit serta 2 buah bench untuk tenaga medis. setiap tim mendapat 2 bench dengan 14 Reclining Seat yang representatif untuk kenyamanan pemain sepakbola.
5. Ruang Konferensi Pers
Ruang ini dilengkapi dengan Sound System, LCD Projector dan layar serta fasilitas Wifi Spot. Selain untuk keperluan pertandingan sepakbola ruangan ini juga digunakan untuk kegiatan pertemuan, rapat dan lain-lain.
6. Gedung Stadion dibangun di bawah Tribun VIP Stadion
Di dalam Gedung Stadion, tersedia sebuah ruang pertemuan tertutup dan hall dengan luas total lebih dari 1500 m2 di lantai 1, 2 dan 3, yang siap digunakan untuk kegiatan pameran, pertemuan, rapat, resepsi pernikahan dan lain sebagainya.
7. Fasilitas Penunjang Lainnya:
a. Musala dan Mini ICU
Tersedia musala di gedung utama lantai 1 dengan kapasitas 200 orang jamaah dan 50 orang di musala lantai 2. Selain itu juga terdapat musala untuk masing-masing pintu tribun ekonomi sebanyak 14 belas pintu.
Untuk keperluan medis selama pertandingan sepak bola disediakan mini ICU dengan menjalin kerjasama dengan rumah sakit terdekat
b. Ruang Ganti Pemain
Terdapat ruang ganti pemain sebanyak 4 ruang untuk 4 Tim Sepakbola dengan fasilitas 3 buah AC, locker yang terintegrasi dengan kursi sebanyak 32 buah, ruang pijat dengan 2 buah meja pijat, 3 buah bangku panjang, white board dan lemari pendingin.
Untuk keperluan sanitasi disetiap ruang ganti terdapat 10 ruang shower air panas/dingin, wastafel 5 unit, WC 3 unit, urinoir 3 unit serta keran cuci kaki.
c. Tribun VIP dan VVIP
Selain tribun ekonomi, juga tersedia fasilitas tribun VIP dan VVIP berkapasitas 2.500 orang. Dilengkapi dengan kursi penonton yang nyaman untuk penonton VVIP yang terletak di tengan tribun VIP.
Untuk memudahkan akses bagi penyandang disabilitas di tribun VIP juga dilengkapi dengan tangga khusus (ramp) untuk memudahkan penyandang disabilitas menyaksikan pertandingan sepakbola.
Untuk keperluan pers, di tribun vip disedian zona khusus bagi kalangan pers lengkap dengan meja dan kursi representatif, sumber listrik dan Wifi spot. Diatas zona VVIP terdapat ruang broadcasting untuk keperluan pengambilan gambar dan penyiaran.
d. Lintasan Sepatu Roda
Lintasan sepanjang 200 meter itu, terletak di kawasan Stadion Kanjuruhan, dibangun dari APBD pada tahun 2013. Lintasan ini dijadikan sebagai tempat latihan dari beberapa klub sepatu roda dikawasan Kabupaten Malang dan sekitarnya.
Pada akhir tahun 2013 digelar Kejuaraan Bupati Malang Cup II, pada kejuaraan tersebut ditargetkan diikuti 500 atlet dari 30 klub sekaligus untuk meresmikan lintasan sepatu roda Kanjuruhan.
Even yang terakhir digelar adalah Kejurnas Sepatu Roda yang berlangsung pada 16-17 Desember dan diikuti antar klub Tingkat Nasional dan diikuti perwakilan dari 12 provinsi serta 20 kota kabupaten dengan memperebutkan tropi Bupati Cup VI tahun 2017
Lintasan ini dilengkapi dengan pagar pembatas lintasan dan lampu penerangan yang memadai untuk pemakaian lintasan pada malan hari.
e. Kolam Renang
Dalam rangka mewujudkan suatu kawasan Sport Center yang terpadu, pada awal tahun 2018 telah diresmikan sebuah gedung kolam renang berstandar internasional yang terdiri dari tiga buah kolam, yatu kolam renang outdoor, kolam renang indoor berstandar internasional dilengkapi dengan tribun penonton dan fasilitas penunjang lainnya serta sebuah kolam untuk Loncat Indah.
Dengan dibangunnya kolam ini diharapkan prestasi atlit renang Kabupaten Malang akan semakin meningkat. Selain sebagai pusat kegiatan olahraga, Stadion Kanjuruhan juga memiliki tempat rekreasi bagi keluarga yang berupa kolam renang anak dengan kedalaman rata-rata 60 cm dengan target pengunjung keluarga yang mempunyai balita dan anak usia PAUD sampai dengan Taman Kanak-kanak.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: kanjuruhan.weebly.com