Saling mengejek, mendorong kadang dianggap biasa dalam kehidupan sehari-hari anak. Kurangnya pengetahuan siswa dan orang tua tentang sikap dan perilaku yang termasuk kekerasan anak mendorong PSG-UMK bekerjasama dengan mahasiswa PPG Cagur untuk mengadakan deklarasi pencegahan kekerasan anak.
Salah satu kegiatan yaitu dengan melakukan sosialisasi di SDN 2 Singocandi Kudus pada Kamis (24/4/2025) dengan narasumber Dosen Fakultas Hukum UMK, Yusuf Ismanto dan Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Dr Indah lestari.
Kegiatan deklarasi dan sosialisasi ini diikuti kepala sekolah, guru, oarang tua dan siswa kelas 4 dan 5 SDN 2 Singocandi.
Pencegahan preventif sangat penting, maka membangun komunikasi anak dengan orang tua perlu diintensifkan sehingga ketika anak mengalami permasalahan segera dapat disikapi, anak tidak sempat melampiaskan pada teman atau orang lain.
Sedangkan Dr Indah Lestari menyampaikan tentang dampak bullying yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik korban dalam jangka panjang serta mengajak seluruh siswa guru dan orang tua dapat lebih peduli terhadap masalah bullying dan bersama-sama mencegahnya.
Tidak ada yang lebih penting daripada menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan penuh kasih sayang untuk semua siswa.
Murianews, Kudus – Banyaknya kasus kekerasan anak di sekolah atau bullying menjadi perhatian tersendiri bagi Pusat Studi Gender Universitas Muria Kudus (PSG-UMK) dan Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Cagur.
Saling mengejek, mendorong kadang dianggap biasa dalam kehidupan sehari-hari anak. Kurangnya pengetahuan siswa dan orang tua tentang sikap dan perilaku yang termasuk kekerasan anak mendorong PSG-UMK bekerjasama dengan mahasiswa PPG Cagur untuk mengadakan deklarasi pencegahan kekerasan anak.
Salah satu kegiatan yaitu dengan melakukan sosialisasi di SDN 2 Singocandi Kudus pada Kamis (24/4/2025) dengan narasumber Dosen Fakultas Hukum UMK, Yusuf Ismanto dan Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Dr Indah lestari.
Kegiatan deklarasi dan sosialisasi ini diikuti kepala sekolah, guru, oarang tua dan siswa kelas 4 dan 5 SDN 2 Singocandi.
Yusuf Istanto menyampaikan beberapa contoh bullying yang sering terjadi di lingkungan sekolah dan rumah serta cara pencegahannya.
Pencegahan preventif sangat penting, maka membangun komunikasi anak dengan orang tua perlu diintensifkan sehingga ketika anak mengalami permasalahan segera dapat disikapi, anak tidak sempat melampiaskan pada teman atau orang lain.
Sedangkan Dr Indah Lestari menyampaikan tentang dampak bullying yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik korban dalam jangka panjang serta mengajak seluruh siswa guru dan orang tua dapat lebih peduli terhadap masalah bullying dan bersama-sama mencegahnya.
Tidak ada yang lebih penting daripada menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan penuh kasih sayang untuk semua siswa.
Kegiatan Dilanjutkan...
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif antara siswa, guru dan orang tua. Mereka diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman pribadi dan mendiskusikan hal-hal yang perlu dilakukan jika melihat atau menjadi korban bullying.
Prof Dr Sri Utaminingsih, Ketua PSG UMK menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa PPG Cagur yang sudah menjadikan tema pencegahan kekerasan anak dalam projek kepemimpinan.
Ia berharap kegiatan ini tidak berhenti pada sosialisasi tetapi dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan lain.
Saat ini PSG-UMK sedang melakukan riset pengembangan buku saku dan media lain untuk pencegahan kekerasan pada anak.
Sebagai penutup dari kegiatan ini, para siswa guru serta orang tua membubuhkan tanda tangan untuk perubahan, sebagai wujud komitmen memerangi bullying.
Poster tanda tangan akan dipajang di pintu masuk sekolah, agar pesan-pesan positif bisa lebih mudah tersampaikan kepada seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar. Mari wujudkan sekolah yang bebas bullying dan saling menghormati. (nad)