Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Sejumlah kampus atau perguruan tinggi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyatakan kesiapannya dalam menghadapi tahun politik 2024 mendatang. Hal ini merupakan respon adanya aturan baru yang tertuang Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomor 20 tahun 2023 salah satunya yakni kampanye yang diperbolehkan di perguruan tinggi.

Kesiapan ini ditunjukkan melalui penandatangan pakta integritas dalam Forum Rektor Kabupaten Kudus yang digelar Universitas Muria Kudus bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kudus di Ruang Seminar Gedung J Lantai 5 Kampus Universitas Muria Kudus, Rabu (22/11/2023).

Dalam forum ini, ada empat rektor kampus negeri dan swasta di Kudus yang hadir. Diantaranya Rektor UMK Prof Darsono, Rektor UMKU Dr Edy Soesanto, Rektor IAIN Kudus Prof Abdurrohman Kasdi yang diwakili WR II Dr Ahmad Supriyadi, dan Rektor Itekes Cendekia Utama Ilham Setyo Budi.

Pada dialog yang dilakukan dalam forum ini, para pimpinan perguruan tinggi negeri atau swasta di Kudus sangat mendukung pelaksanaan kampanye yang diperbolehkan di kampus. Apalagi, ketika aturan dalam PKPU tersebut dijalankan, tentunya akan memberikan pendidikan politik bagi mahasiswa.

”Kami sebagai pimpinan perguruan tinggi siap untuk menyongsong tahun politik dengan baik. Ini akan jadi pendidikan politik bagi mahasiswa, dan mahasiswa juga bisa mengkritisi visi dan misi dari calon pemimpin mendatang,” kata Rektor UMK Prof Darsono yang juga penggagas Forum Rektor Kudus ini.

Dalam pelaksanaanya, juga akan tetap mempertahankan netralitas perguruan tinggi dan tidak memihak kepada kelompok tertentu.

”Dengan regulasi yang ada kita buktikan bersama-sama untuk ikut berpartisipasi dalam demokrasi,” ujarnya.

Senada Rektor UMKU Dr Edy Soesanto mengaku sangat terbuka dan menyambut regulasi kampanye terbaru tersebut. Terlebih, menurutnya, tak dipungkiri kampanye di perguruan tinggi secara tidak langsung juga akan mencerdaskan mahasiswa dalam pendidikan politik.

”Kami sangat terbuka sekali, ini dalam rangka mencerdaskan sebagai pendidikan politik. Mahasiswa juga butuh ruang gerak dan ikut berperan aktif,” ujarnya.

Sementara Ketua PWI Kudus Saiful Annas menjelaskan, kegiatan yang dilakukan ini sejalan dengan tujuan PWI. Dimana salah satunya, yakni terlaksananya kehidupan demokrasi, berbangsa, bernegara, serta kemerdekaan menyatakan pendapat.

”Di forum ini kita bisa lihat bagaimana respon kesiapan dari perguruan tinggi di Kudus. Dan tentunya dengan batasan-batasan tertentu sesuai dari petunjuk dari KPU dan Bawaslu yang hadir dalam kesempatan ini,” ungkapnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler