Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Kebanyakan orang akan mendapati keraguan saat mencoba membuat cerita pendek (cerpen). Apalagi jika mau seorang pemula yang baru belajar menulis cerpen.

Hal umum yang sering menghantui pastinya pertanyaan bagaimana memulainya. Semakin dihantui pertanyaan itu, maka kamu tak akan pernah memulai untuk membuat cerpenmu.

Gramedia membagikan tips agar kamu bisa lebih terarah saat membuat cerpen dengan kualiltas yang bagus. Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan saat menulis cerpen. Berikut tips menulis cerpen seperti disadur dari Gramedia.com, Sabtu (5/8/2023).

1. Luangkan Waktu 10 hingga 20 Jam

Pertama, kamu perlu meluangkan waktu selaman 10 sampai 20 jam. Akumulasi itu digunakan untuk proses menulis cerpen, mulai dari menemukan ide hingga menyusun tulisannya.

Setiap penulis cerpen menggunakan waktu itu dengan cara yang berbeda. Ada dua sebab yang menjadi dasar perbedaan itu. Satu di antaranya, karena banyaknya jumlah kata yang digunakan.

Untuk menghasilkan karya dengan jumlah 1000 kata, biasanya bisa diselesaikan dalam waktu 5 sampai 10 jam. Jika kamu membuat cerpen dengan jumlah sebanyak 2000 kata hingga 3000 kata, maka dibutuhkan waktu 10 sampai 20 jam.

Sebab kedua, yakni tergantung kemampuan penulis dalam mengarang dan merangkai cerita. Jika kamu sudang sering menulis namun belum pernah membuat cerpen, besar kemungkinan waktu yang dibutuhkan lebih singkat.

2. Mencari Ide

Setelah meluangkan waktumu, selanjutnya mencari ide. Bagi kamu penulis pemula, fokus saja membuat cerpen dengan ide cerita yang ringan.

Misalnya, kamu bisa menggunakan cerita kehidupan sehari-hari sebagai ide cerpenmu. Langkah ini lebih mudah kamu kembangkan karena unsur emosional dari cerita telah kamu kuasai.

Kamu juga bisa mencari ide dari sumber lain, seperti internet, buku, TV, radio, majalah, dan lainnya. Untuk memudahkannya, jangan langsung pada satu ide saja. Kamu bisa mencatat semua ide yang ada di kepalamu, apapun itu tanpa terkecuali, bahkan ide gila sekalipun.

Selanjutnya, pilah dari semua ide yang kamu temukan itu. Pilih salah satunya untk dikembangkan jadi cerpen.

3. Menulis dengan Gaya Sendiri

Buatlah cerpen dengan gayamu sendiri. Menggunakan gayamu sendiri akan memudahkanmu untuk membuat cerpen. Bahkan itu akan menjadikan cerpen bikinanmu sesuai karaktermu atau identitasmu sendiri.

Meniru gaya dan ciri khas orang lain hanya akan membuat karakter tulisan kamu tidak dapat muncul dengan maksimal. Selain itu, semakin lama, kualitas tulisan kamu akan berkembang dengan sendirinya setelah kamu banyak melakukan latihan.

4. Menentukan Tema

Penggunaan tema bisa memudahkanmu membuat alur cerita. Ibaratnya sebuah bangunan, tema ini sama halnya dengan pondasi bangunan.

Tema dapat menjadi jembatan untuk menyampaikan pikiran utama dari cerpen yang kamu buat. Kamu bisa melihat fenomena di sekitarmu untuk menentukannya.

5. Mulai membuat paragraf pembuka

Nah, ini sering menghantui para penulis pemula saat ingin membuat cerpen. Intinya, jangan dibuat rumit saat menulis paragraf pembuka cerpenmu.

Kamu bisa menulis dengan gaya yang ringan sekalipun, jika memang itu membuatmu nyaman dalam membuat cerpen. Hanya saja yang perlu diperhatikan saat membuat paragraf pembuka adalah buatlah semenarik mungkin.

Tips membuat paragraf pembuka yang mudah bagi pemula yaitu dengan menggugah rasa keingintahuan pembaca. Kamu bisa membuat paragraf pembuka dengan teka-teki ataupun kegelisahan terhadap suatu hal sehingga pembaca akan ikut terpancing untuk mencari jawaban dari masalah yang telah kamu sampaikan di awal cerita.

6. Membuat Alur dan Plot

Kemudian, pikirkan alur dan plot dari cerpen yang kamu buat. Ini bertujuan untuk menggerakkan cerita agar tercapai maksud dan tujuan yang ingin kamu sampaikan.

Banyak yang mengira, plot adalah jalan ceria maupun rancangan jalannya cerita. Padahal pengertian itu keliru. Plot adalah sebab-akibat yang terdapat pada sebuah cerita sehingga menghasilkan gaya atau irama dalam menentukan ide dasar.

Tips untuk memudahkanmu menyusun plot yakni dengan menentukan semua peristiwa yang akan dimunculkan pada sebuah cerita. Lalu, cari benang merah atau hubungan dari semua peristiwa yang terjadi sehingga membentuk alur cerita yang saling berkaitan.

7. Tentukan Penokohan

Keberadaan tokoh pada sebuah cerita sangat krusial. Tanpa adanya tokoh, penulis yang andal sekalipun akan kesulitan menyampaikan maksud dari tulisan kepada pembaca.

Buatlah tokoh dengan citra yang senyata mungkin. Citra yang dimaksudkan adalah watak dan karakter tokoh yang digunakan. Semakin nyata watak, karakter ataupun sifat tokoh digambarkan, maka akan semakin mudah pembaca ikut larut dalam peran yang dimainkan oleh tokoh.

8. Tentukan Latar atau Setting

Latar atau setting adalah segala sesuatu yang menunjukkan waktu, tempat, dan suasana yang digunakan dalam cerita. Ini diperlukan untuk menunjang tema dan plot cerita. Menghilangkan unsur ini akan membuat permasalahan dalam cerita sulit untuk dipecahkan.

Untuk itu, kamu bisa membuat latar atau setting dengan cara:

1. Hubungkan latar atau setting dengan watak tokoh.
2. Hubungkan latar atau setting dengan karakter tokoh

9. Membuat sudut pandang

Sudut pandang adalah cara pengarang dalam penyebutan tokoh pada cerita. Kebanyakan pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama seperti penggunaan subjek ’’saya’’, ’’aku’’ untuk menyampaikan cerita.

Meski begitu, ada pula pengarang yang menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan menyebut subjek “mereka” “dia” untuk menyampaikan cerita.

Komentar

Terpopuler