Kamis, 20 November 2025

Murianews, Makassar – Fenomena bulan purnama pada Agustus 2023 ini terjadi dua kali, yakni 1 dan 31 Agustus. Bulan purnama terakhir dikenal dengan istilah Blue Moon.

Berdasarkan laporan Observatorium Ilmu Falak (OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), fenomena bulan purnama terjadi dua kali dalam watu bulan ini dikarenakan pembuatan kalender masehi berdasarkan periode revolusi bumi mengelilingi matahari bukan berdasar periode orbital bulan.

Laporan itu juga menyebutkan, fenomena Super Blue Moon kali ini menjadi yang terdekat dengan jarak hanya 222.043 mil atau setara dengan 357.344 kilometer.

Dalam laporan Organisasi Riset Penerbangan dan Antartika (ORPA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diunggah dalam akun instagramnya, fenomena Super Blue Moon ini bisa dilihat di Indonesia.

Ada pun waktunya, yakni Kamis, 31 Agustus 2023 pukul 20.35 WIB, atau 21.35 Wita, dan 22.35 WIT.

Menurut NASA, fenomena Supermoon ini terjadi saat bulan berada pada sisi bumi yang berlawanan dengan matahari. Atau secara teknis, garus bujur langsungnya berada di 180 derajat dari matahari di langit. Posisi ini biasanya dicapai setiap 29,5 hari.

Meski bulan berada di belakang bumi, tapi tidak berada di dalam bayangannya saat mengelilingi. Itu karena orbital bulan di kemiringan sekitar 5 derajat dari orbit bumi.

Kalau bulan masuk ke dalam bayangan bumi, maka fenomena gerhana bulan yang terjadi. Tapi, dengan kondisi seperti itu, fenomena gerhana tidak terjadi.

Masih menurut NASA, Super Blue Moon ini tampak lebih besar sekitar 7 persen dari biasanya. Selain itu, bulan juga tampak lebih terang.

Ini karena orbit bulan tidak berbentuk lingkaran sempurna. Sedangkan jarak rata-rata ke bulan adalah 238.855 mil (384.400 kilometer).

 

Catatan Redaksi: Berita ini telah mengalami penyuntingan ulang pada judul dan isi demi peningkatan kualitas berita.

Komentar