Angka Partisipasi Sekolah di Indonesia Masih Kurang

Zulkifli Fahmi
Selasa, 26 September 2023 13:30:00


Murianews, Jakarta – Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Indonesia masih kurang. Itu terungkap dalam Rapor Pendidikan Indonesia 2023 yang dirilis Kemdikbudristek RI, Senin (25/9/2023).
Rapor Pendidikan Indonesia 2023 diambil dari data pendidikan tahun 2022. Datan diambil dari hasil asesmen nasional (AN), Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Kemudian, sistem pendataan pendidikan yang dikelola kementerian agama (EMIS), Aplikasi untuk guru dan tenaga kependidikan (PMM, ARKAS, SIMPKB), Badan Akreditasi Nasional (BAN), dan tracer Study khusus data jenjang SMK.
Dalam Rapor Pendidikan Indonesia 2023, capaian APS yang memiliki nilai baik hanya pada rentang usia 7 tahun sampai 15 tahun. Di mana, skornya yakni 98,08 persen.
Meski dinilai baik, skor yang didapat turun sebesar 0,1 persen dari tahun sebelumnya, yakni 98,18 persen.
Kemudian, pada rentang usia 5-6 tahun skornya naik dari tahun sebelumnya. Yakni dari 67,01 persen menjadi 69,56 persen. Meski begitu, nilainya masih kurang.
Di rentang usia 16-18 tahun juga naik dari sebelumnya. Yakni dari 73,09 persen menjadi 73,15 persen. Namun, nilainya masih kurang.
Adapun pada kategori Disabilitas, pada rentang 4-18 tahun nilainya juga kurang. Bahkan, skornya turun dari tahun sebelumnya, yakni 28,31 persen menjadi 26,03 persen.
Sedangkan di katergori kesetaraan, rentang usia 7-18 tahun nilainya juga kurang. Meski begitu, skornya mengalami kenaikan dari 8,06 persen jadi 11,11 persen.
Nilai kurang ini menunjukkan, proporsi proporsi anak bersekolah di Indonesia masih rendah.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemendikbudristek, Anindito Aditomo mengatakan Rapor Pendidikan ini ditujukan untuk mendorong para pemangku kepentingan agar melakukan identifikasi, refleksi, dan benahi.
“Mengidentifikasi indikator prioritas yang capaiannya kurang dan perlu mendapat perhatian khusus, merefleksikan akar masalah yang menyebabkan indikator prioritas capaiannya rendah, serta membenahi capaian menggunakan inspirasi benahi,” ujar Anindito, dikutip dari laman resmi Kemdikbudristek, Selasa (26/9/2023).
Baca Juga
Komentar
Trending Topic
Terpopuler
