Kisah Penyelamatan Heroik di Tambang Emas San Jose, Chili
Budi Santoso
Jumat, 26 Mei 2023 11:33:41
Pada 5 Agustus 2010, sebuah trowongan di tambang emas San Jose di gurun Atacama, Chili runtuh. 33 penambang terperangkap di bawah tanah selama 69 hari, di kedalaman 700 meter.
Upaya penyelamatan dilakukan pemerintah Chili dengan bantuan internasional. Kisah heroik ini bahkan dikisahkan kembali dalam bentuk buku dan film.
Kejadian ini memberikan sebuah referensi nyata betapa tekad, kepedulian dan harapan bisa mempersatukan rakyat Chili dan bahkan dunia. Presiden Chili saat itu, Sebastian Pinera bahkan mempertaruhkan jabatannya untuk operasi penyelamatan ini.
Upaya pencarian dilakukan pemerintah Chili dengan cara mengebor di beberapa bagian yang diperkirakan menjadi tempat berkumpul para penambang. Langkah ini bisa dikatakan sebagai ‘perjudian’.
Biaya pengeboran yang dilakukan sudah pasti mahal, dan belum tentu juga para penambang selamat. Namun upaya terus dilakukan di tengah keputusasaan yang meningkat.
Tepat pada hari ke-17, setelah berpindah-pindah melakukan pengeboran, sebuah pesan didapatkan. Ke-33 penambang diketahui selamat, lewat pesan yang datang.
Para penambang yang terjebak mengecat mata bor dengan cat merah. Selain itu mereka juga mengikatkan surat dalam kantong plastik yang diikat di bagian mata bor.
Dalam buku ‘Buried A Live’ karya Manuel Pino Toro, jurnalis asal Chili, menggambarkan betapa senangnya semua pengebor yang bertugas saat itu. Mereka berpelukan dan bersorak mengetahui 33 penambang masih hidup.
“Kami baik-baik saja di tempat perlindungan-33 penambang,” demikian tulisan di kertas lusuh yang ditautkan di mata bor. Pesan yang singkat namun membawa sebuah kegembiraan.
Wilayah San Jose yang semula gurun gersang, sejak terjadinya bencana, berubah menjadi sebuah kota kecil. Keluarga para penambang yang terjebak mendirikan tenda di sekitar tambang.Jurnalis dari seluruh penjuru Chili dan dunia datang ke wilayah ini. Sehingga merubah San Jose benar-benar menjadi ramai. Manuel Pino, kemudian menggambarkan camp area itu sebagai Camp Hope atau Camp Harapan.Munculnya kabar bahwa 33 penambang baik-baik saja, membuat Camp Hope semakin ramai. San Jose semakin menjadi perhatian dunia, dan mengalirkan simpati dari berbagai penjuru dunia.Upaya penyelamatan para penambang pada akhirnya tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat. Pemerintah Chili melibatkan banyak ahli dari dalam dan luar negeri, menyusun rencana.Pada tahap awal, tim penyelamat memasok kebutuhan logistic para penambang yang terjebak. Mereka juga membuat sistem komunikasi, untuk berkoordinasi.
BACA JUGA: Beberapa Kisah Terkenal Pembajakan Pesawat di DuniaRencana penyelamatan akhirnya dilakukan dengan membuat kapsul khusus yang dikirim ke bawah. Kapsul ini hanya muat satu orang, sehingga para penambang harus bergantian diangkut ke atas.Setelah direncanakan selama 51hari, tepatnya pada 12 Oktober 2010, akhirnya rencana penyelamatan menggunakan kapsul dilakukan. Satu persatu penambang yang terjebak dinaikan dan selamat seluruhnya, pada 13 Oktober 2010.Begitulah, San Jose yang semula merupakan gurun gersang, pada saat itu mendapatkan sebuah keajaiban. Seluruh penghuni Camp Hope berteriak bahagia.Kisah di Camp Hope San Jose, menjadi sebuah kisah tentang tekad, usaha, harapan, dan kebersamaan, yang akan selalu dikenang. 33 penambang berhasil diselamatkan setelah 69 hari terjebak di bawah tanah.
Murianews, Kudus – Dalam sejarah ada beberapa peristiwa penyelamatan yang heroik. Salah satunya adalah penyelamatan yang terjadi di tambang emas San Jose, Chili.
Pada 5 Agustus 2010, sebuah trowongan di tambang emas San Jose di gurun Atacama, Chili runtuh. 33 penambang terperangkap di bawah tanah selama 69 hari, di kedalaman 700 meter.
Upaya penyelamatan dilakukan pemerintah Chili dengan bantuan internasional. Kisah heroik ini bahkan dikisahkan kembali dalam bentuk buku dan film.
Kejadian ini memberikan sebuah referensi nyata betapa tekad, kepedulian dan harapan bisa mempersatukan rakyat Chili dan bahkan dunia. Presiden Chili saat itu, Sebastian Pinera bahkan mempertaruhkan jabatannya untuk operasi penyelamatan ini.
Upaya pencarian dilakukan pemerintah Chili dengan cara mengebor di beberapa bagian yang diperkirakan menjadi tempat berkumpul para penambang. Langkah ini bisa dikatakan sebagai ‘perjudian’.
Biaya pengeboran yang dilakukan sudah pasti mahal, dan belum tentu juga para penambang selamat. Namun upaya terus dilakukan di tengah keputusasaan yang meningkat.
Tepat pada hari ke-17, setelah berpindah-pindah melakukan pengeboran, sebuah pesan didapatkan. Ke-33 penambang diketahui selamat, lewat pesan yang datang.
Para penambang yang terjebak mengecat mata bor dengan cat merah. Selain itu mereka juga mengikatkan surat dalam kantong plastik yang diikat di bagian mata bor.
Dalam buku ‘Buried A Live’ karya Manuel Pino Toro, jurnalis asal Chili, menggambarkan betapa senangnya semua pengebor yang bertugas saat itu. Mereka berpelukan dan bersorak mengetahui 33 penambang masih hidup.
“Kami baik-baik saja di tempat perlindungan-33 penambang,” demikian tulisan di kertas lusuh yang ditautkan di mata bor. Pesan yang singkat namun membawa sebuah kegembiraan.
Wilayah San Jose yang semula gurun gersang, sejak terjadinya bencana, berubah menjadi sebuah kota kecil. Keluarga para penambang yang terjebak mendirikan tenda di sekitar tambang.
Jurnalis dari seluruh penjuru Chili dan dunia datang ke wilayah ini. Sehingga merubah San Jose benar-benar menjadi ramai. Manuel Pino, kemudian menggambarkan camp area itu sebagai Camp Hope atau Camp Harapan.
Munculnya kabar bahwa 33 penambang baik-baik saja, membuat Camp Hope semakin ramai. San Jose semakin menjadi perhatian dunia, dan mengalirkan simpati dari berbagai penjuru dunia.
Upaya penyelamatan para penambang pada akhirnya tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat. Pemerintah Chili melibatkan banyak ahli dari dalam dan luar negeri, menyusun rencana.
Pada tahap awal, tim penyelamat memasok kebutuhan logistic para penambang yang terjebak. Mereka juga membuat sistem komunikasi, untuk berkoordinasi.
BACA JUGA: Beberapa Kisah Terkenal Pembajakan Pesawat di Dunia
Rencana penyelamatan akhirnya dilakukan dengan membuat kapsul khusus yang dikirim ke bawah. Kapsul ini hanya muat satu orang, sehingga para penambang harus bergantian diangkut ke atas.
Setelah direncanakan selama 51hari, tepatnya pada 12 Oktober 2010, akhirnya rencana penyelamatan menggunakan kapsul dilakukan. Satu persatu penambang yang terjebak dinaikan dan selamat seluruhnya, pada 13 Oktober 2010.
Begitulah, San Jose yang semula merupakan gurun gersang, pada saat itu mendapatkan sebuah keajaiban. Seluruh penghuni Camp Hope berteriak bahagia.
Kisah di Camp Hope San Jose, menjadi sebuah kisah tentang tekad, usaha, harapan, dan kebersamaan, yang akan selalu dikenang. 33 penambang berhasil diselamatkan setelah 69 hari terjebak di bawah tanah.