Murianews, Kudus – Kisah George Foreman sebagai petinju kelas berat sudah tidak diragukan lagi. Namun tidak banyak yang tahu jika sebenarnya dirinya juga sukses dibidang perdagangan, usai karir tinjunya.
Dilansir dari streetinsider.com, sebelumnya George Foreman adalah Juara Dunia Kelas Berat dua kali. Sebagai petinju dia termasuk salah satu yang termasyur selain mendiang Muhamad Ali.
Di ring tinju dunia, Foreman adalah salah satu petarung paling sukses di tahun enam puluhan dan tujuh puluhan. Pada tahun 1977 setelah kalah dari petinju Jimmy Young dirinya menyatakan pensiun.
Saat itu dirinya mendapatkan pencerahan batin, dan berubah haluan menjadi sorang pendeta Kristen. Namun secara mengejutkan George Foreman kembali ke ring tinju pada tahun 1994.
Pada saat itu, usia George Foreman sudah meginjak empat puluh lima, ya benar empat puluh lima tahun. Pada comebacknya, petinju gaek ini berhasil mengalahkan Michael Moorer yang berusia setengah dari usianya.
Kemenanganya membawa dirinya menjadi juara dunia kelas berat tertua sepanjang sejarah. Berikutnya dirinya tidak benar-benar pensiun, karena masih ada beberapa pertarungan tinju yang dijalaninya.
Sejak benar-benar pensiun, George Foreman mencapai kesepakatan untuk mempromosikan penjualan alat panggang dengan Salton Inc. Sejak itu angka penjualan alan panggang Salton meroket sampai 45 prsen.
Hingga saat ini, diperkirakan lebih dari 100 juta unit alat panggang Salton telah terjual. Pada satu titik di puncaknya, George Foreman menghasilkan $8 juta sebulan.
Selanjutnya dia melakukan kesepakatan ulang dengan Salton untuk mendapatkan saam senilai $137,5 juta. Sehingga akhirnya George menghasilkan setidaknya $ 250 juta dari penjualan alat panggangnya.
Berjualan alat panggang Salton kini menjadi sumber pendapatan George Foreman. Kekayaannya ditaksir mencapai lebih kurang $ 340 juta.
Selain itu dirinya juga masih menjadi pengamat olahraga tinju di stasiun TV HBO, hingga sekarang. Goerge Foreman memang tidak bisa lepas dari dunia yang sudah membesarkan namanya ini.



