Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Negara Tuvalu merupakan sebuah negara kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik. Negara kepulauan ini berada dalam ancaman tenggelam, karena pemanasan global.

Nama ‘Tuvalu’ berasal dari bahasa setempat yang berarti ’delapan pulau’ (tu= ‘delapan’ dan valu = ‘pulau’). Negara ini terdiri dari sembilan pulau kecil, tetapi delapan di antaranya dihuni.

Nama-nama delapan pulau yang dihuni di Tuvalu adalah, Funafuti (ibu kota dan pulau terbesar), Nanumea, Nanumanga, Niutao, Nui, Nukufetau, Nukulaelae dan Vaitupu.

Tuvalu memiliki wilayah daratan yang sangat kecil, dan karena itu rentan terhadap perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut. Negara ini aktif dalam perjuangan global untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya terhadap negara-negara kepulauan.

Negara kecil Tuvalu, sebenarnya termasuk salah satu pulau paling indah di dunia. Secara geologis, Tuvalu terletak di terumbu karang atau Atol berbentuk cincin yang mengelilingi laguna.

Pulau-pulaunya menyembul tipis di sepanjang tepinya. Dengan laut yang jernih dan pasir putihnya, mebuat Tuvalu memiliki landscape indah. Namun, karena hanya daratan rendah, membuat Tuvalu terancam tenggelam.

Negara Tuvalu, memiliki populasi sekitar 12.000 jiwa. Negara ini memang merupakan salah satu negara terkecil di dunia, yang memiliki pemerintahan dan mata uang sendiri.

Negara ini juga memiliki satu bandara internasional yang menjadi satu-satunya akses bagi dunia untuk bisa mengunjunginya. Pasir di tengah perairan biru kehijauan, dilapisi dengan pohon kelapa yang lebat, adaah pemandangan indah yang bisa dilihat di Tuvalu.

Dengan pemandangan pantai yang indah membuat Tuvalu menjadi salah satu tujuan wisata. Namun demikian memang tidak banyak turis yang datang ke sana, karena terbatasya akses transportasi.

Pemanasan global yang menyebababkan naiknya ketinggian air laut, kini menjadi masalah terbesar bagi Tuvalu. Negara ini sangat dikhawatirkan akan tenggelam dalam waktu cepat atau lambat.

Seluruh wilayah negara Tuvalu merupakan atol karang, dengan bentangan tanah yang dapat dihuni maksimal hanya 2 meter di atas permukaan laut. Sementara menurut laporan, air pasang di sana mengalami kenaikan 3,9 milimeter setahun. (Dari Berbagai Sumber)

Komentar

Terpopuler