Jumat, 17 Januari 2025

Mahasiswi Indonesia Raih Penghargaan Kompetisi Film di China

Cholis Anwar
Jumat, 26 April 2024 13:15:00
Mahasiswi Indonesia Raih Penghargaan Kompetisi Film di China
Lidiyana (Tengah) mendapatkan penghargaan dari China untuk film dokumenter berjudul Get Merrid (Istimewa/Antara/ HO Beijing Normal University)

Murianews, Jakarta – Seorang mahasiswi Indonesia, Lidyana, berhasil meraih penghargaanThird Prize” pada kompetisi ”Looking China Youth Film Project 2024” di Beijing Normal University, Beijing pada Kamis (25/4/2024).

Penghargaan ini diberikan untuk film dokumenter berjudul ”Get Married” yang Lidyana buat.

Dalam keterangan yang dikutip dari Antara, Lidyana menjelaskan film ”Get Married” merupakan cerita tentang keluarganya.

”Film ini bercerita tentang pernikahan di kampung halaman kakek saya di Jieyang, di mana kebetulan putra dari sepupu saya juga akan menikah,” tuturnya.

Menurutnya, ”Looking China Youth Film Project", yang telah diadakan untuk kali kesepuluh, merupakan kolaborasi antara Yayasan Huilin, Academy for International Communication of Chinese Culture (AICCC), dan Beijing Normal University.

Program ini melibatkan mahasiswa dari berbagai negara yang datang ke Tiongkok untuk membuat film dokumenter yang mengeksplorasi realitas, tradisi, dan budaya Tiongkok.

Meskipun baru pertama kali terjun ke dalam pembuatan film, Lidyana Yang juga mahasiswa doktoral di bidang linguistik dan linguistik terapan di Universitas Jinan, Provinsi Shandong itu mengaku mendapat banyak bantuan dari rekan sekelompoknya yang merupakan mahasiswa perfilman.

”Saya merasa awalnya bingung, tapi berkat bantuan dari dua mahasiswa China di kelompok saya, proses pembuatan film menjadi lebih mudah,” ucapnya.

Lidyana memilih tema pernikahan karena keingintahuannya tentang perbedaan pernikahan Tionghoa di Indonesia dengan di China.

”Saya ingin tahu apakah pernikahan di sini sama dengan yang saya kenal di Indonesia, dan saya ingin mengimbau anak muda untuk tetap melestarikan budaya Timur,” jelasnya.

Film dokumenter yang berdurasi 12 menit 39 detik ini dibuat hanya dalam waktu 15 hari. Lidyana juga mengungkapkan keinginannya untuk terus membuat film jika ada kesempatan, meskipun masih belum yakin tentang arah karier yang akan diambilnya di masa depan.

”Mungkin saya akan menjadi guru di sini, karena suami saya juga orang China,” pungkasnya.

Komentar

Terpopuler