Kamis, 20 November 2025

Muriianews, Jakarta – Dalam Surat Kementerian Sosial Nomor S.2144/MS/PB.06.00/10/2024, dijelaskan latar belakang setiap tanggal 10 November selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan

Hal itu bermula pada 10 November 1945, di mana terjadi pertempuran besar di Surabaya antara tentara Indonesia dan pasukan Inggris.

Pertempuran ini menandai pertempuran pertama antara Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan dan merupakan salah satu peristiwa paling heroik dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia.

Di balik peristiwa ini, lahir simbol perlawanan bangsa terhadap kolonialisme yang hingga kini dikenang sebagai Hari Pahlawan. Setelah kesepakatan gencatan senjata ditandatangani pada 29 Oktober 1945, ketegangan sempat mereda.

Namun, bentrokan masih terjadi di berbagai titik di Surabaya antara rakyat Indonesia dan pasukan Inggris.  Puncak ketegangan terjadi pada 30 Oktober 1945 dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, pemimpin pasukan Inggris di Jawa Timur.

Kematian Mallaby memicu amarah pihak Inggris, yang akhirnya mengeluarkan ultimatum pada 10 November.  

Dipimpin oleh Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh, Inggris meminta Indonesia untuk menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan, dengan ancaman akan menggempur Surabaya dari darat, laut, dan udara jika ultimatum diabaikan.

Namun, rakyat Surabaya tak gentar. Mereka menolak ultimatum tersebut, yang kemudian memicu pertempuran sengit selama lebih dari tiga minggu.

Pertempuran ini meninggalkan jejak kepahlawanan yang dalam, tetapi juga penuh duka. Diperkirakan sekitar 20.000 rakyat Surabaya, sebagian besar warga sipil, gugur. Sekitar 150.000 orang lainnya harus mengungsi dari kota.

Sementara itu, di pihak Inggris, tercatat sekitar 1.600 prajurit tewas, hilang, atau terluka, serta puluhan peralatan perang hancur.

Julukan ”neraka” pun melekat pada medan perang Surabaya karena kerugian besar yang diderita kedua belah pihak.

Semangat juang rakyat Surabaya yang tak mengenal kata menyerah membuat Inggris kewalahan, dan kota Surabaya kemudian dikenal sebagai Kota Pahlawan.

Pertempuran ini menjadi bukti nyata keberanian bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan, meski harus mengorbankan banyak nyawa.

Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan sebagai penghormatan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang.

Beberapa tokoh penting yang berperan dalam pertempuran ini, seperti KH. Hasyim Asy’ari, Gubernur Suryo, Bung Tomo, dan Moestopo, turut dikenang sebagai sosok yang mengobarkan semangat juang demi kemerdekaan Indonesia.

Komentar

Terpopuler