Rabu, 19 November 2025


Cagar Budaya Peringkat Nasional tersebut terdiri dari dua Benda Cagar Budaya, tiga Struktur Cagar Budaya, tiga Bangunan Cagar Budaya, dua Situs Cagar Budaya, dan satu Kawasan Cagar Budaya yang berasal dari lima provinsi di Indonesia.

Melansir dari laman Kemdikbud, Selasa (11/4/2023), Cagar Budaya Peringkat Nasional kategori benda meliputi Benda Cagar Budaya Naskah Hukum Tanjung Tanah Kerinci (Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi) dan Benda Cagar Budaya Perhiasan Dada Bermotif Cerita Garudeya Koleksi Museum Negeri Mpu Tantular Nomor Inventaris 041990 E (Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur).

Baca juga: Sejarah Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Usianya Diperkirakan Lebih dari Dua Abad

Cagar Budaya Peringkat Nasional kategori struktur yaitu Struktur Cagar Budaya Jembatan Kereta Api di Sungai Progo/Jembatan Mbeling (Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo, D.I Yogyakarta), Struktur Cagar Budaya Makam Sultan Mahmud Riayat Syah (Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau), dan Struktur Cagar Budaya Petirtaan Sumberbeji (Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur).

Cagar Budaya Peringkat Nasional kategori bangunan antara lain Bangunan Cagar Budaya Hotel Inna Garuda (Kota Yogyakarta, D.I Yogyakarta), Bangunan Cagar Budaya Istana Kepresidenan Yogyakarta/Gedung Agung (Kota Yogyakarta, D.I Yogyakarta), dan Bangunan Cagar Budaya Rumah Dokter Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat (Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur).
Cagar Budaya Peringkat Nasional kategori situs meliputi Situs Cagar Budaya Benteng Van Den Bosch/Benteng Pendem (Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur) dan Situs Cagar Budaya Kompleks Percandian Padangroco (Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat). Adapun Cagar Budaya Peringkat Nasional kategori kawasan yaitu Kawasan Cagar Budaya Pabrik Semen Indarung I (Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat).Penetapan 11 Cagar Budaya Peringkat Nasional tersebut termuat pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 427/M/2022, Nomor 461/M/2022, Nomor 50/M/2023, Nomor 51/M/2023, Nomor 52/M/2023, Nomor 53/M/2023, Nomor 54/M/2023, Nomor 55/M/2023, Nomor 56/M/2023, Nomor 57/M/2023, dan Nomor 77/M/2023.Penetapan ini didasarkan pada hasil kajian Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN) tahun 2022 yang ditangani oleh Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan. Kriteria Cagar Budaya Peringkat Nasional antara lain langka jenisnya di Indonesia, wujud kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia, serta karya adiluhung yang mencerminkan kekhasan kebudayaan bangsa Indonesia.Penetapan 11 Cagar Budaya Peringkat Nasional baru ini menambah jumlah Cagar Budaya Peringkat Nasional menjadi 204 objek. Beberapa Cagar Budaya Peringkat Nasional yang telah ditetapkan pada periode sebelumnya antara lain Masjid Istiqlal di Jakarta, Lawang Sewu di Semarang, Gedung Sate di Bandung, dan Istana Kadriah di Pontianak.Penetapan Cagar Budaya Peringkat Nasional yang sudah terlaksana sejak tahun 2013 merupakan amanat Undang-Undang Nomor 10 tahun 2011. Penetapan ini menjadi salah satu proses penting dalam kegiatan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan Cagar Budaya di Indonesia.

Baca Juga

Komentar

Terpopuler