Murianews, Kudus – Ada beragam catatan sejarah dan momen penting yang terjadi pada tanggal 9 Oktober dari tahun ke tahun. Selain dari dalam negeri, ada banyak catatan sejarah yang terjadi di berbagai negara lainnya.
Salah satunya adalah Che Guevara dieksekusi mati pada tahun 1967. Ernesto ”Che" Guevara (14 Juni 1928 – 9 Oktober 1967) adalah seorang pejuang revolusi, dokter, penulis, pemimpin gerilyawan, diplomat, dan pakar teori militer asal Argentina yang berhaluan Marxis. Sebagai salah satu tokoh utama dalam Revolusi Kuba, wajahnya telah menjadi simbol perlawanan dalam gerakan kontra-kebudayaan dan dalam budaya populer.
Ernesto Guevara lahir dari pasangan Ernesto Guevara Lynch dan istrinya, Celia de la Serna y Llosa, pada tanggal 14 Juni 1928 di Rosario, Argentina, sebagai anak sulung dari lima bersaudara dalam sebuah keluarga Argentina kelas menengah keturunan Spanyol (termasuk Basque dan Cantabria), ditambah dengan darah Irlandia dari leluhur patrilinealnya, Patrick Lynch.
Sesuai dengan keluwesan tata penamaan dalam bahasa Spanyol, nama resminya (Ernesto Guevara) terkadang juga ditambahkan dengan nama belakang ”de la Serna” dan/atau ”Lynch”. Saat sedang membicarakan sifat Che yang ”tidak tenang”, ayahnya menyatakan bahwa ”Hal pertama yang perlu disadari dari putraku adalah darah para pemberontak Irlandia yang mengalir di dalam tubuhnya”.
Saat masih menjadi seorang mahasiswa kedokteran, Guevara menjelajahi wilayah Amerika Selatan dan mengalami radikalisasi akibat kemiskinan, kelaparan, dan penyakit yang ia saksikan dengan mata kepalanya sendiri. Ia sangat ingin menghentikan eksploitasi yang menurutnya dilakukan oleh ”kapitalis Amerika Serikat”, sehingga ia mencoba membantu reformasi sosial yang dicanangkan di Guatemala oleh Presiden Jacobo Árbenz.
Namun, Árbenz kemudian dilengserkan dengan bantuan dari CIA atas desakan dari United Fruit Company, sehingga Guevara menjadi semakin mantap dengan ideologi yang dianutnya. Setelah itu, ia pindah ke Kota Meksiko, dan di situ ia bertemu dengan Raúl dan Fidel Castro dan bergabung dengan Gerakan 26 Juli.
Mereka berlayar ke Kuba dengan menumpangi sebuah kapal yacht yang bernama Granma, dengan tujuan menjatuhkan diktator Kuba yang didukung oleh Amerika Serikat, Fulgencio Batista. Guevara kemudian menjadi tokoh yang terkenal di kalangan pemberontak dan diangkat sebagai komandan kedua, dan ia sendiri juga memainkan peranan yang penting dalam kampanye gerilya selama dua tahun yang pada akhirnya berhasil melengserkan rezim Batista.
Seusai Revolusi Kuba, Guevara mengemban berbagai peranan penting dalam pemerintahan Castro. Peran-peran tersebut meliputi peninjauan banding dan hukuman tembak mati untuk orang-orang yang divonis melakukan kejahatan perang oleh pengadilan revolusioner, pelaksanaan reformasi agraria dalam kapasitasnya sebagai menteri perindustrian, serta penggalakkan kampanye melek huruf di seluruh Kuba.
Selain itu, ia menjabat sebagai direktur pengarahan angkatan bersenjata Kuba dan presiden bank nasional, dan ia berkeliling dunia sebagai perwakilan resmi Kuba. Guevara juga turut andil dalam melatih militer yang akhirnya berhasil menghalau Invasi Teluk Babi, dan ia mendukung pengiriman misil-misil balistik bersenjata nuklir milik Uni Soviet ke Kuba yang berujung pada Krisis Misil Kuba tahun 1962.
Guevara juga merupakan seorang penulis. Ia menyusun sebuah buku panduan tentang perang gerilya dan juga sebuah memoar tentang perjalanan masa mudanya dengan menggunakan sepeda motor. Pengalamannya serta ideologi Marxisme–Leninisme yang ia anut membuatnya meyakini bahwa keterbelakangan dan kebergantungan negara-negara Dunia Ketiga merupakan dampak dari imperialisme, neokolonialisme, dan kapitalisme monopoli, dan ia berkeyakinan bahwa hal ini hanya dapat dirombak oleh internasionalisme proletarian dan revolusi dunia.
Guevara meninggalkan Kuba pada tahun 1965 untuk mengobarkan revolusi di luar negeri. Pertama-tama ia mencoba membantu pemberontak di Kongo-Kinshasa, tetapi upaya ini mengalami kegagalan. Ia lalu menjadi gerilyawan di Bolivia, tetapi ia ditangkap oleh militer Bolivia yang dibantu CIA dan kemudian dihukum mati dengan ditembak.
Berikut daftar sejarah lainnya tanggal 9 Oktober, seperti dilansir dari Wikipedia:
1000
Leif Ericson menemukan Vinland, sehingga menjadi orang Eropa pertama yang menjejakkan kaki di Amerika Utara.
1446
Alfabet Hangul diciptakan di Korea.
1740
Pembantaian kaum Tionghoa di Batavia. Jumlah korban jiwa lebih 10.000.
1940
Hari lahirnya John Lennon, musikus dan penyanyi Inggris (The Beatles) (w. 1980).
1944
Perang Dunia II: PM Britania Winston Churchill dan Perdana Menteri Uni Soviet Joseph Stalin memulai konferensi selama sembilan hari di Moskwa untuk membincangkan masa depan Eropa.
1962
Uganda menjadi sebuah republik.
1967
Che Guevara dieksekusi mati.
1970
Republik Khmer diproklamirkan di Kamboja.
2004
Pemilu demokratis pertama di Afganistan.
2009
Qory Sandioriva dari Aceh menjadi Puteri Indonesia 2009.
2011
Sebastian Vettel menjadi juara dunia Formula 1.
2012
Malala Yousafzai tertembak di kepala oleh Taliban di dalam bus sekolah selepas pulang sekolah.
2014
Pembukaan Kejuaraan U-19 AFC 2014.



