Senin, 20 Januari 2025

Catatan Sejarah dan Momen Penting Tanggal 1 Desember

Dani Agus
Jumat, 1 Desember 2023 13:49:00
Catatan Sejarah dan Momen Penting Tanggal 1 Desember
Moh Hatta. (wikipedia.org)

Murianews, Kudus – Ada beragam catatan sejarah dan momen penting yang terjadi pada tanggal 1 Desember dari tahun ke tahun. Selain dari dalam negeri, ada banyak catatan sejarah yang terjadi di berbagai negara lainnya.

Salah satunya adalah Mohammad Hatta mengundurkan diri sebagai wakil presiden tahun 1956. Kursi Wapres RI kosong hingga tahun 1973.

Dr (HC) Drs H Mohammad Hatta (12 Agustus 1902-14 Maret 1980) adalah seorang tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, negarawan, dan ekonom Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama. Ia bersama Soekarno adalah Proklamator Kemerdekaan, memainkan peranan sentral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Pada 1956, ia mundur dari jabatan wakil presiden.

Hatta dikenal akan komitmennya pada demokrasi. Ia mengeluarkan Maklumat X yang menjadi tonggak awal demokrasi Indonesia. Di bidang ekonomi, pemikiran dan sumbangsihnya terhadap perkembangan koperasi membuat ia dijuluki sebagai Bapak Koperasi.

Pada tahun 1955, Mohammad Hatta membuat pernyataan bahwa bila parlemen dan konstituante pilihan rakyat sudah terbentuk, dia akan mengundurkan diri sebagai wakil presiden. Menurutnya, dalam negara yang mempunyai kabinet parlementer, Kepala Negara adalah sekadar simbol saja, sehingga Wakil Presiden tidak diperlukan lagi.

Pada tanggal 20 Juli 1956, Mohammad Hatta menulis sepucuk surat kepada Ketua DPR pada saat itu, Sartono yang isinya antara lain, ”Merdeka, Bersama ini saya beritahukan dengan hormat, bahwa sekarang, setelah Dewan Perwakilan Rakyat yang dipilih rakyat mulai bekerja, dan Konstituante menurut pilihan rakyat sudah tersusun, sudah tiba waktunya bagi saya untuk mengundurkan diri sebagai wakil presiden. Segera, setelah Konstituante dilantik, saya akan meletakkan jabatan itu secara resmi.”

DPR menolak secara halus permintaan Mohammad Hatta tersebut, dengan cara mendiamkan surat tersebut. Kemudian, pada tanggal 23 November 1956, Bung Hatta menulis surat susulan yang isinya sama, bahwa tanggal 1 Desember 1956, dia akan berhenti sebagai Wakil Presiden RI. Akhirnya, pada sidang DPR pada 30 November 1956, DPR akhirnya menyetujui permintaan Mohammad Hatta untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai Wakil Presiden, jabatan yang telah dipegangnya selama 11 tahun.

Hatta meninggal pada 1980 dan jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta. Pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai salah seorang Pahlawan Proklamator Kemerdekaan pada tanggal 23 Oktober 1986 melalui Keppres nomor 081/TK/1986.

Namanya bersanding dengan Soekarno sebagai Dwi-Tunggal dan disematkan pada Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Di Belanda, namanya diabadikan sebagai nama jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder, Haarlem.

Mohammad Hatta lahir dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha yang berasal dari Minangkabau. Ayahnya merupakan seorang keturunan ulama Naqsyabandiyah di Batuhampar, dekat Payakumbuh, Sumatera Barat dan ibunya berasal dari keluarga pedagang di Bukittinggi. Ia lahir dengan nama Muhammad Athar pada tanggal 12 Agustus 1902.

Namanya, Athar berasal dari bahasa Arab, yang berarti ”harum”. Athar lahir sebagai anak kedua, setelah Rafiah yang lahir pada tahun 1900. Sejak kecil, ia telah dididik dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang taat melaksanakan ajaran agama Islam. Kakeknya dari pihak ayah, Abdurrahman Batuhampar dikenal sebagai ulama pendiri Surau Batuhampar, sedikit dari surau yang bertahan pasca-Perang Padri. Sementara itu, ibunya berasal dari keturunan pedagang. Beberapa orang mamaknya adalah pengusaha besar di Jakarta.

Ayahnya meninggal pada saat ia masih berumur tujuh bulan. Setelah kematian ayahnya, ibunya menikah dengan Agus Haji Ning, seorang pedagang dari Palembang. Haji Ning sering berhubungan dagang dengan Ilyas Bagindo Marah, kakeknya dari pihak ibu. Perkawinan Siti Saleha dengan Haji Ning melahirkan empat orang anak, yang semuanya adalah perempuan.

Berikut daftar sejarah lainnya tanggal 1 Desember, seperti dilansir dari Wikipedia:

1640

Portugal kembali merdeka dari Spanyol dengan João IV dari Portugal sebagai raja.

1888

Sawahlunto, Sumatera Barat, menjadi sebuah kota.

1918

Islandia menjadi sebuah kerajaan mandiri namun tetap satu dengan Denmark.

1956

Hatta mengundurkan diri sebagai wakil presiden. Kursi Wapres RI kosong hingga tahun 1973.

1958

Republik Afrika Tengah merdeka dari Prancis.

1965

Pembentukan Kabupaten Tabalong, pemekaran dari Kabupaten Hulu Sungai Utara.

1974

Sebuah Boeing 727 yang digunakan oleh TWA penerbangan 514 mengalami kecelakaan di barat laut Bandara Internasional Dulles dan menewaskan 92 orang.

1976

Angola menjadi anggota PBB.

1990

Terowongan Channel yang dibangun dari arah Britania Raya dan Prancis bersatu pada 40 meter di bawah dasar laut.

1990

Idriss Déby menjatuhkan pemerintahan Presiden Chad, Hissène Habré.

1998

Exxon mengumumkan sebuah transaksi sebesar US$73,7 triliun untuk membeli Mobil dan menciptakan perusahaan terbesar di dunia, Exxon Mobil.

2006

Pelaksanaan malam penganugerahan Panasonic Awards X/2006.

2007

Bandar Udara Internasional Polonia terbakar.

2008

Harga BBM Pertamina bersubsidi turun: Solar dari Rp 5.500 per liter menjadi Rp 5.000 per liter dan Premium dari Rp 6.000 per liter menjadi Rp 5.500 per liter.

2020

Wahana antariksa Chang'e 5 milik Tiongkok mendarat di Bulan untuk mengambil sampel dan membawanya ke Bumi.

2023

Meninggalnya Kiki Fatmala, aktris Indonesia.

Komentar

Terpopuler