Minggu, 19 Januari 2025

Catatan Sejarah dan Momen Penting Tanggal 27 Agustus

Dani Agus
Selasa, 27 Agustus 2024 16:07:00
Catatan Sejarah dan Momen Penting Tanggal 27 Agustus
Salah satu bagian istana Zanzibar hancur saat perang dengan Britania Raya tahun 1896. (Istimewa/wikipedia)

Murianews, Kudus – Ada beragam catatan sejarah dan momen penting yang terjadi pada tanggal 27 Agustus dari tahun ke tahun. Selain dari dalam negeri, ada banyak catatan sejarah yang terjadi di berbagai negara lainnya.

Salah satunya adalah perang tersingkat di dunia - 09:02-09:40 (38 menit) antara Britania Raya dan Zanzibar. Perang Britania Raya-Zanzibar terjadi antara Britania Raya dan Kesultanan Zanzibar pada tanggal 27 Agustus 1896.

Konflik ini berlangsung selama 38 menit dan merupakan perang tersingkat sepanjang sejarah. Penyebab perang adalah wafatnya Sultan Hamad bin Thuwaini yang pro-Britania Raya pada tanggal 25 Agustus 1896 dan kenaikan Sultan Khalid bin Barghash.

Britania Raya lebih suka Hamud bin Muhammed menjadi sultan, karena lebih berpihak pada kepentingan Britania Raya. Sesuai perjanjian yang ditandatangani tahun 1886, syarat naik tahta sultan adalah harus mendapatkan izin dari konsul Britania Raya, dan Khalid tidak memenuhi persyaratan ini.

Britania Raya menganggap hal ini sebagai casus belli dan mengirimkan ultimatum ke Khalid agar pasukannya menyerah dan meninggalkan istana. Sebagai balasannya, Khalid mengumpulkan para penjaga istana dan mengurung diri di dalam istana.

Ultimatum tersebut berakhir pukul 09.00 Waktu Afrika Timur (EAT) tanggal 27 Agustus, yang pada saat itu Britania Raya sudah menyiapkan tiga kapal penjelajah, dua kapal meriam, 150 marinir dan pelaut, dan 900 tentara Zanzibar di pelabuhan. Kontingen AL Kerajaan dipimpin oleh Laksamana Muda Harry Rawson, sementara tentara Zanzibar dipimpin oleh Brigadir Jenderal Lloyd Mathews dari Angkatan Darat Zanzibar.

Sekitar 2.800 penduduk Zanzibar melindungi istana: kebanyakan direkrut dari warga sipil, serta penjaga istana dan sekian ratus pelayan dan budaknya. Pihak yang bertahan memiliki sejumlah artileri dan senjata mesin yang dipasang di depan istana agar terlihat oleh kapal-kapal Britania Raya.

Pengeboman yang dilancarkan pukul 09:02 menyebabkan istana terbakar dan merusak altilerinya. Manuver kecil terjadi di laut dan berhasil menenggelamkan satu pesiar kerajaan dan dua kapal kecil Zanzibar, dan sejumlah tembakan yang ditujukan pada tentara Zanzibar pro-Britania Raya tidak efektif. Bendera di istana ditembak jatuh dan kebakaran padam pukul 09:40.

Pasukan sultan kehilangan 500 personelnya, sementara hanya satu pelaut Britania Raya yang terluka. Sultan Khalid mendapatkan perlindungan di konsulat Jerman sebelum kabur ke Afrika Timur Jerman (di daratan Tanzania).

Britania Raya segera memasang Sultan Hamud di tampuk kekuasaan sebagai kepala pemerintahan boneka. Perang ini menandai akhir dari Kesultanan Zanzibar sebagai negara berdaulat dan mengawali masa-masa yang sangat dipengaruhi Britania Raya.

Berikut daftar sejarah lainnya tanggal 27 Agustus, seperti dilansir dari Wikipedia:

1628

Serangan Besar di Batavia: Pasukan pertama Kesultanan Mataram yang dipimpin Tumenggung Bahureksa, bupati Kendal, tiba di Batavia untuk menyerang Benteng Holandia markas VOC.

1863

Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij, perusahaan kereta api pertama di Hindia Belanda, dibentuk.

1896

Perang tersingkat di dunia - 09:02-09:40 (38 menit) antara Britania Raya dan Zanzibar.

1935

Hari lahirnya Baharuddin Lopa, mantan Jaksa Agung Indonesia

1937

Divisi mobil Pabrik Tenun Otomatis Toyota dilebur menjadi Toyota Motor Corporation.

1939

Penerbangan pesawat jet pertama.

1985

Pemerintah Nigeria digulingkan secara damai oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Mayjen Ibrahim Babangida.

1991

Moldova merdeka dari Uni Soviet.

2008

Pesawat Sriwijaya Air tergelincir di Bandara Sultan Thaha, Jambi dan menabrak 3 orang warga.

2016

Kasus pembunuhan Vina dan Eky. Vina dan Eky ditemukan tergeletak tak bernyawa di flyover Kepongpongan, Talun, Cirebon, Jawa Barat.

2018

Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia 2018: Pasangan Chen Qingchen-Jia Yifan menjuarai nomor ganda putri dan pasangan Zheng Siwei-Huang Yaqiong menjuarai nomor ganda campuran.

Komentar