Murianews, Kudus – Ada beragam catatan sejarah dan momen penting yang terjadi pada tanggal 7 September dari tahun ke tahun. Selain dari dalam negeri, ada banyak catatan sejarah yang terjadi di berbagai negara lainnya.
Salah satunya adalah Munir Said Thalib, S.H. (8 Desember 1965 – 7 September 2004) adalah seorang aktivis hak asasi manusia Indonesia. Ia merupakan salah satu pendiri lembaga swadaya masyarakat Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan Imparsial. Pada saat menumpangi Garuda Indonesia Penerbangan 974 dari Jakarta menuju Amsterdam menggunakan pesawat berjenis 747-400 pada bulan September 2004, ia dibunuh dengan cara diracuni menggunakan arsen. Ia merupakan pemenang Right Livelihood Award pada tahun 2000 bersama tiga orang lainnya.
Tiga jam setelah pesawat GA-974 lepas landas dari Singapura, awak kabin melaporkan kepada pilot Pantun Matondang bahwa seorang penumpang bernama Munir yang duduk di kursi nomor 40 G menderita sakit. Munir bolak balik ke toilet. Pilot meminta awak kabin untuk terus memonitor kondisi Munir.
Munir pun dipindahkan duduk di sebelah seorang penumpang yang kebetulan berprofesi dokter yang juga berusaha menolongnya pada saat itu. Penerbangan menuju Amsterdam menempuh waktu 12 jam. Namun dua jam sebelum mendarat 7 September 2004, pukul 08.10 waktu Amsterdam di Bandara Schipol Amsterdam, saat diperiksa, Munir telah meninggal dunia.
Pada tanggal 12 November 2004, dikeluarkan kabar bahwa polisi Belanda (Institut Forensik Belanda) menemukan jejak-jejak senyawa arsenikum setelah otopsi. Hal ini juga dikonfirmasi oleh polisi Indonesia. Belum diketahui siapa yang telah meracuni Munir pada saat itu.
Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Umum Kota Batu. Ia meninggalkan seorang istri bernama Suciwati dan dua orang anak, yaitu Sultan Alif Allende dan Diva. Sejak tahun 2005, tanggal kematian Munir, 7 September, oleh para aktivis HAM dicanangkan sebagai Hari Pembela HAM Indonesia.
Pada 20 Desember 2005 Pollycarpus Budihari Priyanto dijatuhi vonis 14 tahun hukuman penjara atas pembunuhan terhadap Munir. Hakim menyatakan bahwa Pollycarpus, seorang pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh arsenik dalam makanannya karena dia ingin mendiamkan pengkritik pemerintah tersebut.
Hakim Cicut Sutiarso menyatakan bahwa sebelum pembunuhan Pollycarpus menerima beberapa panggilan telepon dari sebuah telepon yang terdaftar oleh agen intelijen senior, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut. Selain itu Presiden SBY juga membentuk tim investigasi independen, tetapi hasil penyelidikan tim tersebut tidak pernah diterbitkan ke publik.
Berikut daftar sejarah lainnya tanggal 7 September, seperti dilansir dari Wikipedia:
70
Pasukan Romawi di bawah komando Titus menduduki dan menjarah kota Yerusalem.
1812
Invasi Prancis ke Rusia: Pertempuran Borodino, pertempuran paling berdarah dari Perang Napoleon, terjadi di dekat Moskow dan menghasilkan kemenangan Prancis.
1822
Brasil merdeka dari Portugal.
1885
Lewis A. Swift menemukan galaksi NGC 48.
1901
Pemberontakan Boxer di Tiongkok berakhir.
1940
Hari lahirnya Abdurrahman Wahid, Presiden Indonesia ke–4 (w. 2009).
1984
Sebuah ledakan di atas kapal patroli Malta yang membuang kembang api ilegal di laut lepas Gozo menewaskan tujuh tentara dan polisi.
1986
Desmond Tutu menjadi orang kulit hitam pertama yang memimpin Keuskupan Anglikan Cape Town.
1988
Abdul Ahad Mohmand, orang Afghanistan pertama di luar angkasa, kembali ke Bumi setelah sembilan hari di stasiun luar angkasa Mir.
1996
Rapper dan artis hip hop Tupac Shakur ditembak dalam penembakan saat berkendara di Las Vegas, Nevada. Dia dinyatakan meninggal akibat luka-lukanya enam hari kemudian.
2004
Meninggalnya Munir Said Thalib, SH, aktivis HAM, meninggal dunia di Amsterdam, keracunan arsenikum (l. 1965)
2013
Tony Abbott terpilih sebagai Perdana Menteri Australia.
2017
Equifax mengumumkan peristiwa pencurian identitas kejahatan dunia maya yang berpotensi berdampak pada sekitar 145½ juta konsumen AS.
2019
Pembuat film Ukraina Oleg Sentsov dan 66 lainnya dibebaskan dalam pertukaran tahanan antara Ukraina dan Rusia.