Jangan Anggap Remeh, Ini Dampak Cyberbullying dan Cara Mengatasinya
Dani Agus
Selasa, 10 September 2024 08:01:00
Murianews, Kudus – Selain dalam dunia nyata, di era digital saat ini, perundungan juga bisa terjadi di dunia maya atau yang dikenal dengan istilah cyberbullying.
Kasus perundungan atau bullying akhir-akhir ini kerap muncul di pemberitaan media. Bahkan, akibat perundungan ini, korbannya ada yang sampai terluka, depresi hingga nekat mengakhiri hidup.
Perundungan adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok.
Perundungan dianggap telah terjadi bila seseorang merasa tidak nyaman dan sakit hati atas perbuatan orang lain padanya. Perundungan bisa diibaratkan sebagai benih dari banyak kekerasan lain. Misalnya, tawuran, intimidasi, pengeroyokan, pembunuhan, dll.
Sebagai benih kekerasan, bila perundungan bisa ditekan, maka kekerasan yang lebih parah akan bisa dicegah.
Melansir dari Hellosehat, dampak perundungan di dunia maya ini juga tak kalah mengerikan. Pada beberapa kasus, korban bahkan memilih untuk mengakhiri hidup karena perundungan yang diterima.
Apa itu cyberbullying?
Cyberbullying adalah tindakan perundungan yang terjadi di dunia maya. Umumnya, tindakan ini terjadi di media sosial, game online, dan berbagai macam plattform yang menyediakan room chat.
Menurut penelitian berjudul A Majority of Teens Have Experienced Some Form of Cyberbullying, ditemukan bahwa 59 persen remaja yang menggunakan internet pernah menjadi korban cyberbullying. Angka ini lebih besar dari korban berusia dewasa sebesar 33 persen.
Beberapa contoh perundungan yang sering terjadi di dunia maya, di antaranya:
- Mengucilkan orang tertentu saat bermain game online.
- Melakukan pelecehan terhadap sesama atau lawan jenis
- Memaksa untuk mengirimkan pesan atau gambar berbau seksual
- Mempermalukan orang lain di media sosial dengan menyebarkan kebohongan atau aib.
- Memberikan pesan berbentuk ejekan dan ancaman melalui kolom komentar media sosial.
- Membuat akun palsu dengan nama korban, lalu menebar informasi yang dapat membuatnya malu
- Membuat grup chat berisi banyak orang dan memasukkan korban ke dalamnya, lalu mengolok-olok secara bersama.
Penyebab cyberbullying
Beberapa faktor dapat menjadi penyebab cyberbullying. Tindakan ini umumnya muncul karena adanya pengaruh dari lingkungan, baik di rumah, sekolah, atau bermain.
Sejumlah faktor yang bisa menjadi penyebab bullying di dunia maya, di antaranya:
- Ikut-ikutan teman
- Sulit berempati terhadap orang lain
- Ingin terlihat kuat di mata orang lain
- Upaya untuk mendapatkan popularitas
- Hubungan yang tidak baik dengan keluarga
Dampak cyberbullying pada korban
Dampak cyberbullying sama buruknya dengan perundungan di dunia nyata. Dalam beberapa kasus, efek yang ditimbulkan bahkan lebih parah.
Bahaya cyberbullying tidak hanya mengakibatkan gangguan mental, tapi juga bisa berkembang ke arah fisik. Menurut studi berjudul Trauma experience of youngsters and Teens: A key issue in suicidal behavior among victims of bullying?, korban perundungan setidaknya memiliki pikiran untuk bunuh diri sebanyak 2 hingga 9 kali.
Sementara itu, penelitian. pada 150.000 anak muda di 30 negara yang dipimpin oleh Profesor Ann John dari Swansea University Medical School menyoroti bahaya cyberbullying. Tak hanya korban, tetapi juga pelaku, yang biasanya terjadi pada anak-anak muda di bawah 25 tahun.
Hasil penelitian menyatakan bahwa anak-anak muda yang menjadi korban perundungan di media sosial lebih rentan untuk menyakiti diri sendiri hingga melakukan aksi bunuh diri. Sementara mereka yang berperan sebagai pelaku, 20 persen berisiko lebih tinggi memiliki pikiran untuk membunuh dan melakukan percobaan bunuh diri.
Berikut ini sejumlah dampak perundungan di dunia maya yang perlu diwaspadai:
- Gejala fisik seperti sakit kepala dan perut
- Berkurangnya rasa percaya diri
- Kesulitan untuk tidur atau beristirahat
- Hilangnya kepercayaan pada orang lain
- Waspada dan curiga berlebihan
- Gangguan kecemasan
- Hilangnya motivasi untuk beraktivitas
- Sulit beradaptasi dengan lingkungan
- Depresi
- Munculnya keinginan untuk bunuh diri
Cara mengatasi cyberbullying
Melihat dampak yang mungkin ditimbulkan, tindakan cyberbullying dalam bentuk apa pun tidak dapat ditoleransi. Jika Anda menjadi salah satu korban, beberapa tindakan bisa dilakukan untuk mengatasi perundungan di dunia maya, antara lain:
- Blok akun pelaku bullying
- Keluar dari grup atau platform tempat perundungan
- Laporkan akun pelaku ke platform atau website terkait
- Ceritakan perlakuan yang Anda terima ke orang kepercayaan
- Simpan bukti-bukti perundungan, lalu laporkan ke pihak berwajib
Jika tindakan perundungan yang diterima mulai memengaruhi kondisi mental, konsultasikan kondisi Anda ke dokter. Langkah ini penting dilakukan untuk mencegah kondisi Anda bertambah parah.
Tips agar tidak menjadi pelaku cyberbullying
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka menjadi pelaku perundungan di dunia maya. Beberapa orang berpikir, tindakan perundungan yang dilakukan hanyalah bagian dari candaan.
Candaan yang baik tentu tidak akan menyakiti hati orang lain. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan agar tidak menjadi pelaku cyberbullying:
- Menanamkan empati dalam diri dengan berusaha memahami perasaan orang lain
- Berpikir sebelum bertindak, pertimbangkan dampak yang bisa ditimbulkan
- Hormati orang lain sebagaimana Anda ingin juga dihormati
- Tanamkan sikap toleransi dengan menghargai perbedaan, baik agama, suku, gender, dan pandangan
- Ikuti hati nurani, apabila melihat orang menjadi korban jangan ikut ke dalamnya tetapi berusaha untuk menghentikannya.
Cyberbullying adalah tindakan yang tidak dapat ditoleransi. Apabila Anda menjadi salah satu korban, jangan takut untuk melakukan perlawanan. Segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter jika perundungan yang dialami mulai memengaruhi kondisi fisik dan mental.