Minggu, 19 Januari 2025

Membatik di Atas Bambu, Siswa SMP di Jepara Ketagihan

Faqih Mansur Hidayat
Selasa, 1 Oktober 2024 19:00:00
Membatik di Atas Bambu, Siswa SMP di Jepara Ketagihan
Siswa SMP sedang membantik dengan media bambu di Museum RA Kartini Jepara. (Murianews/Faqih Mansyur Hidayat)

Murianews, Jepara – Sebanyak 80 siswa SMP memadati Museum RA Kartini Jepara, Jawa Tengah, Selasa (1/10/2024). Mereka asyik belajar membatik di atas bambu.

Anak-anak itu terlihat kesulitan menuangkan lilin panas dalam canting ke permukaan bambu, media untuk membatik. Kesulitan itu salah satunya dialami Widya, salah satu siswi kelas VIII SMP Muhammadiyah Jepara.

’’Lumayan susah. Baru satu kali ini,’’ kata Widya.

Widya bercerita, tangannya masih kesusahan mengarahkan canting pada pola yang sudah dibuat sebelumnya. Meski begitu, pengalaman pertamanya itu membuatnya ketagihan untuk membuat karya-karya selanjutnya.

Sementara itu, Subkoordinator Bidang Sejarah dan Kepurbakalaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara, Lia Supardianik mengatakan kegiatan itu dalam rangka memperingati hari batik yang diadakan selama dua hari, Selasa-Rabu (1-2/10/2024).

’’Hari ini kita ada kegiatan membatik bersama tetapi medianya tidak kain melainkan bambu dalam rangka memperingati hari batik nasional. Total ada 80 siswa SMP dari sekitar Kecamatan Jepara yang berpartisipasi,’’ katanya.

Ia mengatakan, panitia sengaja memilih bambu sebagai media membatik karena mudah ditemukan dan keberadaanya melimpah. Selain itu, pemilihan media bambu juga untuk meningkatkan nilai jual dari barang yang semula dianggap limbah.

Siswa SMP sedang membantik dengan media bambu di Museum RA Kartini Jepara. (Murianews/Faqih Mansyur Hidayat)

’’Kalau di kain itu kan sudah biasa, sehingga kita memilih bahan-bahan yang tidak biasa. Dengan membatik diatas bambu kemudian dikasih warna maka akan meningkatkan nilai jual dari barang yang semula tidak berharga menjadi berharga,’’ jelasnya.

Lia menambahkan dalam kegiatan kali ini juga digelar pameran batik. Pameran tersebut sebagai upaya untuk mendukung dan menjadikan Batik Jepara sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) di Kabupaten Jepara.

’’Kami berharap Batik Jepara ini bisa menjadi salah satu WBTB yang ada di Indonesia,’’ ungkapnya.

Ia menjelaskan perkembangan batik di Jepara tidak dapat lepas dari sosok Raden Ajeng Kartini, yang telah mengajarkan seni batikkepada putri-putri Jepara di Serambi Belakang pendopo Kabupaten. Bahkan, Kartini telah berani menampilkan batik karyanya di kancah Internasional.  

Selain sebagai pewarisan budaya, pameran batik ini diharapkan bisa menjadi sarana promosi yang efektif untuk memperkenalkan Batik Jepara lebih mendalam dan dikenal masyarakat secara luas.

’’Kegiatan ini melibatkan para perajin batik, pecinta batik, dan juga siswa-siswi sebagai aset masa depan pelestarian batik Jepara,’’ imbuhnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar