Minggu, 19 Januari 2025

Bahas Rob Demak, IAIN Kudus Hadirkan Jurnalis, DPRD dan Warga

Muhamad Fatkhul Huda
Rabu, 28 Agustus 2024 21:02:00
Bahas Rob Demak, IAIN Kudus Hadirkan Jurnalis, DPRD dan Warga
Agenda Kuliah Legislatif IAIN Kudus, Rabu (28/8/2024). (Murianews/Muhamad Fatkhul Huda)

Murianews, Kudus – Senat Mahasiswa (SEMA) Fakuktas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) IAIN Kudus menggelar kuliah legislatif pada Rabu (28/8/2024). Agenda ini membahas banjir rob di jalan Pantura, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Ketua SEMA FDKI IAIN Kudus Alfiyan Yuliyanto mengatakan, agenda tersebut menghadirkan narasumber dari tiga pihak. Terdiri dari jurnalis, anggota DPRD Jawa Tengah, dan masyarakat terdampak.

”Narasumbernya adalah Hasan Hamid, wartawan Suara Merdeka. Kedua, Nur Saadah dari komisi D DPRD Jawa Tengah. Ketiga, Muhammad Wazid Husni dari masyarakat yang terdampak,” katanya kepada Murianews.com, Rabu (28/8/2024).

Ia menyatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk membahas krisis lingkungan yang terjadi di daerah pantai utara Jawa. Terutama menyoroti terkait banjir rob yang tidak kunjung terselesaikan.

Dijelaskan, kuliah tersebut bermaksud untuk membangun perspektif dari tiga sudut pandang. Dengan demikian, terbentuk sebuah upaya konstruktif terkait persoalan yang berlangsung.

”Pada acara itu setidaknya menghasilkan lima poin penting yang bisa ditindaklanjuti,” ungkapnya.

Ia mengutarakan, poin pertama adalah mengevaluasi industri dan pembangunan yang terjadi di daerah pesisir utara Jawa. Kedua, menuntut agar upaya deforestasi hutan Mangrove diberhentikan dan memulihkan ekosistemnya.

Ketiga, memperbaiki tata ruang dengan mengutamakan lahan hijau. Selanjutnya, pembangunan di wilayah pesisir utara Jawa harus memperhatikan ekologi.

Terakhir, pemerintah pusat dan daerah harus melakukan perlindungan masyarakat terdampak. Selain itu, perlu membuat konsep mitigasi bencana dengan memperhatikan perbaikan lingkungan dan melibatkan masyarakat sekitar.

”Kegiatan ini memang ditujukan untuk mendekatkan mahasiswa pada isu-isu yang berkembang di sekitarnya. Serta tidak hanya membuat acara seremonial saja,” jelasnya.

Ia mengutarakan, kerusakan ekologi harus dikawal. Bencana ekologis bisa berdampak buruk bagi manusia jika dibiarkan begitu saja.

Editor: Dani Agus

Komentar