Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Tiga mahasiswi Universitas Muria Kudus (UMK) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) berhasil menciptakan sabun berbahan dasar buah lerak (Sapindus Rarak).

Sabun yang diberi nama SORAK (Paper Soap Lerak) yang ramah lingkungan. Tiga mahasiswa itu yakni Anisa Handayani dari Prodi Sistem Informasi sebagai ketua tim, kemudian Zumna Afifatun Nisa dari Prodi PGSD, dan Yutia Nia Nesicha dari Prodi Sistem Informasi dan dibimbing dosen pendamping Diana Laily Fithri.

Tak hanya sekadar menelorkan produk sabun berbentuk kertas ini, mereka juga merancang strategi kewirausahaan yang solid.

”Kami terlebih dahulu melakukan riset mengenai ketersediaan sabun yang praktis serta ramah lingkungan. Kemudian, dengan dukungan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan, kami mengembangkan rencana bisnis, strategi pemasaran, dan analisis pasar yang matang,” kata Anisa Handayani.

PKM-K merupakan suatu wadah kegiatan yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan di bawah naungan Kemendikbudristek bagi mahasiswa dalam menciptakan aktivitas usaha.

Dalam PKM-K, tim mahasiswa berlatih membuat kreativitas produk usaha yang dibutuhkan masyarakat.

Melalui program PKM-K, mahasiswa memiliki kesempatan yang luas untuk merealisasikan ide kreatif produk (barang/jasa), berinovasi menciptakan produk baru, serta meningkatkan kompetensi, wawasan dan pengalaman dalam berwirausaha.

”Melalui program tersebut kami dapat merealisasikan ide kreatif kami yaitu ‘Pemanfaatan Sapindus rarak sebagai Paper Soap Travel Size Ramah Lingkungan’,” terangnya.

Sapindus Rarak atau populer dengan sebutan buah lerak merupakan salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai sabun pembersih. Biji lerak mengandung saponin, dan saponin inilah yang menghasilkan busa, dan berfungsi sebagai bahan pencuci, seperti sabun cuci tangan.

”Kami melakukan inovasi buah lerak menjadi sabun kertas. Di Indonesia produksi sabun kertas masih sangat sedikit,” ujarnya.

Sabun kertas dari buah lerak ini bisa digunakan sebagai sabun cuci tangan dan pemakaiannya satu lembar untuk menjaga kualitas sabun secara keseluruhan.

Produk Paper Soap Lerak telah melalui proses perendaman, perebusan, penyaringan, peracikan, pengaplikasian formulasi sabun pada kertas, penjemuran dan pengemasan.

”Tim kami meracik dan memadukan formulasi-formulasi yang sudah pernah kami lakukan sehingga produk ini mempunyai tingkat komersial tersendiri agar usaha bisa terus berkembang,” ujarnya.

Dengan sabun kertas dari lerak ini bisa menjawab kebutuhan masyarakat khususnya yang gemar berpergian untuk membawa sabun tanpa perlu khawatir tumpah. Masyarakat tidak perlu membawa banyak sabun, karena akan memenuhi ruang penyimpanan dan membuat barang bawaan menjadi lebih berat.

”Produk dikemas dengan baik dan dapat digunakan sebagai gantungan kunci sehingga praktis dan mudah dibawa kemana-mana. Ini bisa jadi peluang usaha, karena masih sangat sedikit yang memproduksinya, sehingga daya saing untuk produk paper soap travel size ramah lingkungan ini juga rendah,” pungkasnya. (nad)

Editor: Ali Muntoha

Komentar

Terpopuler