
Murianews, Kudus – Seiring dengan kemajuan teknologi, penggunaan gadget atau gawai telah menjadi bagian integral dalam kehidupan pelajar.
Baik di sekolah maupun di rumah, gadget seperti smartphone, tablet, dan laptop sering digunakan untuk berbagai tujuan. Fenomena ini menimbulkan berbagai dampak yang perlu diperhatikan.
Richma Hidayati, salah satu Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikann (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK) mengatakan, penggunaan gadget di kalangan pelajar dapat menganggu proses perkembangan.
”Apabila anak mengalami kecanduan gadget, anak menjadi tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya,” ujar Richma, belum lama ini.
Lalu apa saja dampak yang ditimbulkan oleh gadget ini di kalangan pelajar? Tak hanya dampak positif, namun terdapat dampak negatif yang perlu diwaspadai.
Berikut dampak negatif gadget di kalangan pelajar:
- Gangguan dan kecanduan
Gadget dapat menjadi sumber distraksi utama bagi pelajar. Akses yang mudah ke media sosial, permainan, dan hiburan lainnya sering kali menganggu konsentrasi dan fokus belajar bagi para pelajar.
Namun, penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan. Di mana pelajar menjadi terlalu fokus pada gadget mereka dan mengabaikan lingkungan sekitar. Hal ini bisa menurunkan produktivitas dan prestasi akademik.
- Masalah Kesehatan
Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pada mata misalnya mata kering dan ketegangan mata, gangguan tidur akibat paparan cahaya biru dari layar gadget, serta masalah postur tubuh akibat posisi duduk yang salah.
- Pengaruh sosial dan emosional
Interaksi yang lebih banyak melalui layar dibandingkan dengan interaksi langsung dapat menganggu perkembangan sosial dan emosional pelajar.
Mereka mungkin menjadi kurang peka terhadap kehidupan sosial dan mengalami kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal yang sehat.
Anak atau pelajar kurang mengembangkan hubungan sosial, sehingga untuk belajar berteman atau bersahabat, bahkan mengenai etika dan sopan santun tidak dikembangkan dengan baik. Terjadinya banyak tawuran, perkelahian antar group, dan egosentrisme menjadi contoh dampak negatif dari gadget.
Tidak bisa di pungkiri, sekarang banyak generasi-generasi yang mudah tersinggung, mudah terkena mentalnya, mudah stres, depresi, melakukan self harm dan bahkan sampai bunuh diri. Ini juga merupakan bentuk efek buruk dari gadget.
- Keamanan dan privasi
Pelajar yang tidak bijak dalam menggunakan gadget berisiko pada masalah keamanan dan privasi. Misalnya, berbagi informasi pribadi secara tidak aman atau mengakses konten yang tidak sesuai dapat berdampak negatif pada mereka. Pelajar dapat menjadi sasaran cyberbullying, pencurian identitas, dan terpapar konten yang tidak sesuai.
Dampak positif dari gadget:
- Sumber pembelajaran
Gadget dapat menjadi alat pembelajaran yang efektif. Banyak aplikasi edukatif yang dirancang khusus bagi kalangan pelajar, membantu mereka untuk belajar dan mengembangkan ketrampilan lainnya dengan cara yang interaktif dan menyenangkan.
- Komunikasi
Gadget memungkinkan anak-anak untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman, terutama dalam situasi di mana pertemuan tatap muka sulit untuk dilakukan. Ini membantu menjaga hubungan social mereka tetap kuat.
- Pengembangan ketrampilan digital
Penggunaan gadget membantu pelajar mengembangkan ketrampilan digital yang sangat diperlukan di era modern. Mereka belajar cara menggunakan perangkat lunak, aplikasi, dan berbagai alat digital yang berguna untuk pendidikan dan karir di masa depan mereka.
- Peningkatan kreativitas dan inovasi
Berbagai aplikasi dan alat digital di gadget memungkinkan pelajar untuk mengekspresikan kreativitas mereka, baik dalam pembuatan presentasi, video, musik, maupun desain grafis. Ini membantu mereka mengembangkan ketrampilan kreatif dan inovatif yang penting untuk masa depan.
Gadget dapat menyebabkan banyak dampak bagi pelajar, oleh karena itu, sangat penting adanya pengawasan orang tua dan guru dalam penggunaan gadget bagi pelajar.
”Orang tua harus bisa mengawasi apa saja yang dimainkan dan media sosial apa saja yang sedang digunakan oleh anak,” tambah Richma.
Tak hanya itu, pendidikan literasi digital, batasan waktu penggunaan, konten tontonan edukatif serta fasilitas dan kegiatan alternatif juga harus diperhatikan. Dengan pendekatan yang tepat, penggunaan gadget oleh pelajar dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk pendidikan dan pengembangan diri.
Namun, perhatian dan pengawasan yang tepat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa penggunaan gadget tidak membawa dampak negatif yang merugikan.
”Yang jelas, kita hidup di generasi Z, milenial dan generasi Alpha yang tidak bisa lepas dari gadget. Harus bisa bijaksana dalam menggunakan gadget dan bijaksana dalam menghadapi generasi yang bersahabat dengan gadget,” timpal Richma menambahkan.
Penulis: Ajeng Diah Rosita (Mahasiswa Magang UMK)
Editor: Zulkifli Fahmi