Minggu, 19 Januari 2025

Teater Ismi Pati Sajikan Tiga Pentas dalam Satu Panggung

Umar Hanafi
Rabu, 13 Desember 2023 13:07:00
Teater Ismi Pati Sajikan Tiga Pentas dalam Satu Panggung
Pementasan Teater Ismi SMKN Jateng di Pati di Aula SMKN Jateng Lantai 2. (Murianews/Istimewa)

Murianews, Pati – Teater Ismi SMKN Jateng di Pati sukses menyajikan tiga pementasan di satu panggung, Selasa (12/12/2023) malam. Teater pelajar ini mampu dengan apik menampilkan tiga pertunjukan secara bergantian dalam satu malam.

Gemuruh tepuk tangan  penonton menghiasi setiap jeda penampilan di Aula SMKN Jateng Lantai 2. Lako-lakon yang dibawakan mempunyai ciri khas masing-masing, sesuai dengan karakteristik naskah dan sutradara tiap kelompok.

Naskah Dia yang Gila menjadi sajian pembuka di malam pementasan itu. Pertunjukan itu mengisahkan kehidupan keluarga kaya raya yang pelit. Konflik bermula dari dua pembantu yang tidak terima Zainuddin anak majikannya itu menikah dengan Hayati.

Kedua pembantu marah, dan berencana meracuni Hayati dengan minuman racikannya sendiri. Namun nahas, kopi tersebut malah diminum oleh Zainuddin, membuatnya masuk ICU dan akhirnya tewas.

Penampilan kedua, mengusung tema nuansa kebudayaan dengan judul Macapat Bandang. Panggung dibuka dengan orang tua duduk bersila, disorot lampu berwarna merah dengan iringan tembang macapat.

Selang beberapa saat, seorang lelaki muncul dari belakang membawakan gerak tari dengan sangat luwes. Ia membawa kepala kerbau sebagai simbol di rumah Mbah Tarmin, ialah yang diduga menjadikan desa tersebut kekeringan.

Konflik semakin menjadi ketika para peronda melihat tingkah aneh Mbah Tarmin yang kemana-mana membawa buku kuno di tangan. Kemudian mereka membuat ontran-ontran agar Mbah Tarmin diusir dari kampung.

Penampilan terakhir ditutup oleh lakon Demit. Sebuah keluarga miskin yang bapaknya merantau bertahun-tahun, hidup dengan rumah kecil di bawah pohon besar yang katanya angker.

Keangkeran tersebut sengaja diciptakan oleh juragan kaya dengan anak buahnya Cipto, agar keluarga tersebut meninggalkan rumah yang sudah ditempati bertahun-tahun.

Pada akhirnya, niat jahat akan menemui malapetaka, Cipto dan juragannya ketahuan oleh keluarga dan para penduduk desa hingga dihajar masa.

Kepala SMKN Jateng di Pati Suprapto dalam sambutannya mengapresiasi kerja keras anak-anak yang tergabung dalam ekstrakurikuler teater. Baik anggota baru atau lama yang telah berlatih untuk menyuguhkan karya ini.

”Semangat kalian adalah awal dari kesuksesan. Jangan berhenti berkarya! Ciptakanlah momentum yang dapat menjadikan Teater Ismi ini dikenal. Bukan hanya dari siswa-siswi SMKN Jateng sendiri, melainkan dari masyarakat umum,” ungkapnya.

Ditemui terpisah, salah satu sutradara pementasan, Setyoko Abdul Ghani merasa bangga dengan pementasan tersebut. Ia pun meluapkan rasa terima kasih kepada para pembimbing.

”Proses tidak sampai sejauh ini tanpa bapak-bapak sekalian, keluarga teater di Kabupaten Pati dan sekitarnya. Yang kami tampilkan tadi hanya karya kecil. Mohon doa untuk ke depan, anggota baru kami Teater Ismi semoga dapat berproses di produksi ke-5 mendatang. Tunggu ya!,” ungkapnya.

Editor: Cholis Anwar

Komentar