Minggu, 19 Januari 2025

Sejumlah SMPN di Pati Kekurangan Siswa

Umar Hanafi
Jumat, 5 Juli 2024 10:18:00
Sejumlah SMPN di Pati Kekurangan Siswa
Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdikbud Kabupaten Pati, Fauzin Futiarso. (Murianews/Umar Hanafi)

Murianews, Pati – Sejumlah SMPN di Kabupaten Pati kekurangan siswa dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024/2025. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati mengungkapkan kebanyakan SMPN itu berada di pelosok.

Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdikbud Kabupaten Pati, Fauzin Futiarso mengatakan sekolahan itu di antaranya SMPN 2 Jaken, SMPN 2 Dukuhseti, SMPN 2 Pucakwangi, SMPN 3 Tambakromo.

”Target belum tergapai. Tapi muridnya ada 2 kelas hingga 3 kelas. SMPN 2 Jaken, SMPN 2 Dukuhseti, SMPN 2 Pucakwangi, SMPN 3 Tambakromo,” ujar dia kepada Murianews.com, Jumat (5/6/2024).

Ia mengaku sekolahan itu ditargetkan mendapatkan siswa sekitar 120 calon peserta didik baru. Namun SMPN tersebut hanya memperoleh sekitar 60 siswa.

”Rata-rata jumlah siswa sekitar 60-an. Ada yang dua rombel hingga tiga rombel. Targetnya kan 4 rombel. Kalau 67 itu bisa menjadi 3 rombel,” kata dia.

Ia menilai hal ini terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya SMPN tersebut berada di pelosok dan perbatasan dengan kabupaten tetangga sehingga susahnya transportasi untuk menuju sekolahan.

”Ndak capai target kemungkinan transportasi untuk menuju sekolah susah. Tidak ada transportasi umum, lalu daerah perbatasan. Seperti di Dukuhseti itu perbatasan dengan Jepara. SMPN 2 Jaken perbatasan dengan Rembang,” tutur dia.

Selain itu, SMPN tersebut berada di lingkungan persawahan hingga hutan. Sehingga wali murid dan calon peserta didik enggan untuk mendaftar di SMPN tersebut.

”Bukan zonasi. Di samping itu, daerahnya kebanyakan sampah. Sperti SMPN 2 Dukuhseti lingkungan sudah hutan. Memang sedikit yang sekolah di sana. Karena transportasi susah. SMPN 2 Pucakwangi juga susah tranportasi,” kata dia.

PPDB SMPN di Kabupaten Pati sudah ditutup pada 15 Mei 2024 lalu. Namun, Disdikbud Kabupaten Pati masih memberikan kesempatan kepada SMPN tersebut untuk menerima calon peserta didik baru sebelum kegiatan belajar mengajar tahun ajaran baru digelar, yakni 22 Juli 2024.

”Kami mengizinkan bila ada yang daftar diperbolehkan. Rata-rata yang belum daftar itu dari luar daerah. Kalau ndak diterima nanti angka putus sekolah naik. Target belum terpenuhi, kalau sampai pembelajaran pindah dari sekolah lain,” tandas dia.

Editor: Cholis Anwar

Komentar