Teladan dan Sejarah Ulama Dikupas dalam Seminar di IAIN Kudus
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 4 Oktober 2023 11:49:00
Murianews, Kudus – Perpustakaan Institut Agama Islam atau IAIN Kudus, Jawa Tengah menggelar seminar bertajuk International Dialogue for Empowering Archive, Library and Museum. Seminar tersebut membahas keteladanan ulama melalui arsip dan museum.
Seminar itu dilaksanakan Rabu (4/10/2023) di aula lantai IV Gedung Perpustakaan IAIN Kudus.
Hadir di acara tersebut Rektor IAIN Kudus, Prof Dr Abdurrahman Kasdi, Kepala perpustakaan IAIN Kudus, Nur Said, perwakilan Istanbul Foundation for Science and Culture, Hasbi Sen, perwakkilan pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional, Fathi Royyani, dan perwakilan pihak UIN Walisongo Semarang, Anasom.
Rektor IAIN Kudus Prof Abdurrahman Kasdi mengatakan, seminar kali ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai sejarah dari ulama. Pihaknya menjelaskan, ulama memberikan inspirasi bagi masyarakat.
”Seminar ini untuk menggali nilai sejarah ulama karena ulama memberikan inspirasi bagi para tokoh masyarakat Kudus,” katanya, Rabu (4/10/2023).
Di momen seminar itu pihaknya juga membahas keteladanan Rasullullah. Hal ini mengingat masih suasana momen maulid Nabi Muhammad SAW.
”Dari seminar yang meneladani para ulama dan tokoh ini nantinya akan dibedah lagi per sub oleh masing-masing narasumber yang hadir,” imbuhnya.
Kepala Perpustakaan IAIN, Nur Said mengatakan, tujuan kegiatan seminar ini untuk menghidupkan spirit kecerdasan kenabian. Terlebih menurutnya, saat ini masih momen peringatan maulid nabi.
”Meneladani ulama itu bisa ditemukan lewat literasi. Jejak perjuangan ulama di Kudus dapat digali dari arsip dan museum,” ujarnya.
Menurutnya, kiprah ulama terekam dari berbagai literasi. Oleh karena itu, dirinya meminta generasi penerus untuk rajin berkunjung ke arsip dan museum.
”Warisannya ulama itu banyak. Misalnya tentang arsip soal konstruksi Menara Kudus, naskah kuno, buku-buku literatur karya ulama, dan lainnya,” sambungnya.
Dia mengajak generasi muda harus mau untuk membaca arsip dan datang berkunjung ke museum. Sehingga dapat menambah wawasan intelektual.
”Mari meneladani ulama dengan cara membaca arsip dan berkunjung ke museum agar mengetahui kiprah ulama,” imbuhnya.
Editor: Ali Muntoha



