Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Wajah seorang perempuan menjadi penghias rokok tempo dulu di Kabupaten Kudus. Cara itu disebut menjadi cara untuk menarik pelanggannya yang mayoritas kaum adam.

Saat ditemui di rumahnya RT 2 RW 2 Desa Janggalan, Kecamatan Kota, Kamis (9/11/2023), Pemerhati Sejarah Kretek, Muhammad Fadloli menunjukkan beberapa koleksi cap rokok bergambar perempuan itu.

Rokok-rokok bergambar wajah perempuan itu yakni, Njoja Briliant, Nona Bola, Misryah, dan Sanipah. Rokok cap Njonja Brilliant bewarna oranye dengan gambar perempuan menghadap ke samping. Di bawah logo perempuan itu terdapat sebuah nama HM Asroeroen Koedoes.

”Rokok Njonja Brilliant ini merupakan produk rokok milik HM Asroeroen yang berjaya pada kisaran tahun 1920 sampai 1940,” katanya saat ditemui Murianews.com di rumahnya,

Kemudian rokok cap Nona Bola. Pada cap tertera gambar seorang perempuan dari kepala hingga kaki. Kemudian pada lingkaran bewarna biru tertera tulisan Rokok Nona Bola.

”Saya tidak tahu pendiri rokok cap Nona Bola. Namun era kejayaannya berkisar pada tahun 1920 hingga 1940,” sambungnya.

Selanjutnya, rokok cap rokok Misryah, tertera wajah perempuan menghadap ke depan. Cap tersebut bewarna merah dan terdapat Koedoes di bagian bawah wajah perempuan itu.

”Rokok Misryah merupakan perusahaan rokok lokal Kudus yang tenar di tahun 1920 sampai 1950,” terangnya.

Tak berhenti di situ, Fadloli juga memiliki koleksi rokok cap Sanipah. Rokok Sanipah ini juga memiliki logo perempuan menggunakan baju bewarna oranye.

Di bawah logo perempuan itu terdapat nama pabrik rokok. Tertulis pabrik Tjwan Bing Kudus.

”Rokok Sanipah ini merupakan produk dari pabrik Tjwan Bing yang era kejayaannya sekitar tahun 1920 sampai 1950 an,” ungkapnya.

Ia pun membenarkan, gambar perempuan yang disematkan bertujuan untuk menarik konsumen. Terlebih penggemar rokok mayoritas kaum pria.

”Supaya menarik perokok yang didominasi laki-laki maka gambar cap rokoknya perempuan,” ungkapnya.

Kemudian, satu per satu perusahaan rokok mulai menggunakan gambar perempuan pada cap rokok hingga menjadi tren. Meski demikian, tidak semua pabrik rokok di Kota Kretek kala itu menggunakan wajah bergambar gadis.

”Wajah perempuan menjadi tren sebagai cap rokok untuk menarik pembeli laki-laki. Tetapi tidak semua cap rokok saat itu bergambar wajah perempuan,” pungkasnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler