SD Cahaya Nur Kudus Gelar Fashion Show Berbahan Barang Bekas
Vega Ma'arijil Ula
Jumat, 14 Juni 2024 13:17:00
Murianews, Kudus – SD Cahaya Nur Kudus, Jawa Tengah, menggelar acara fashion show yang unik, yakni dengan menggunakan barang bekas sebagai bagian dari program Educational Project (Edu Pro) mereka.
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (14/6/2024) ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan kreativitas siswa.
Kepala SD Cahaya Nur, Nanik Doso Arum Indah Lestari, menyampaikan bahwa tema program Edu Pro kali ini adalah ”loving the earth for the future”.
Melalui berbagai kegiatan, sekolah ingin mengajak siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mengubah barang bekas menjadi busana untuk fashion show.
”Kami mengajak anak-anak untuk mengolah sampah menjadi pupuk dan hal lainnya yang bermanfaat. Misalnya mengurangi kertas menjadi ecobrick, cangkang telur menjadi pupuk, koran menjadi busana fashion show, dan lainnya,” ungkap Nanik Doso Arum Indah Lestari.
Para siswa tampak antusias menampilkan kreativitas mereka dengan mengenakan busana fashion show yang terbuat dari koran, kardus, plastik, dan berbagai barang bekas lainnya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan kepada siswa pentingnya mencintai bumi dan berperan aktif dalam mengatasi masalah sampah.
”Edu Pro ini digelar setahun sekali. Biasanya pada bulan Februari, Mei, dan Juni,” tambahnya.
Nanik Doso Arum Indah Lestari berharap melalui program ini, para siswa dapat mulai peduli terhadap lingkungan sejak dini dan terlibat dalam upaya mengurangi masalah sampah serta pemanasan global.
”Harapannya anak-anak bisa mencintai lingkungan dan ikut menghijaukan bumi,” imbuhnya.
Selain fashion show menggunakan barang bekas, acara tersebut juga diisi dengan berbagai lomba, bazar, dan drama musikal.
Partisipasi dalam kegiatan ini cukup tinggi, dengan jumlah peserta dari TK dan SD mencapai 114 siswa untuk TK dan 256 siswa untuk SD. Sementara itu, jumlah guru yang terlibat adalah 13 orang untuk TK dan 25 orang untuk SD.
Editor: Cholis Anwar