Murianews, Kudus – Sebanyak 307 siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kudus unjuk kebolehan dalam ajang Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (Mapsi) ke-25 tingkat Kabupaten Kudus yang digelar pada Selasa (24/9/2024).

Dalam lomba ini, para peserta bersaing di 13 cabang lomba yang diselenggarakan di empat lokasi berbeda.

Kegiatan Mapsi berlangsung di Korwil Pendidikan Kecamatan Mejobo, SD 1 Jepang, SDIT Al-Kautsar, dan TPQ Arridho. Para peserta merupakan siswa-siswa terbaik yang telah lolos di tingkat kecamatan sebelumnya, mewakili sekolah-sekolah dari sembilan kecamatan di Kudus.

Purwohadi Kusumo, Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) SD Kabupaten Kudus, menjelaskan bahwa Mapsi tingkat kabupaten ini adalah kelanjutan dari kompetisi tingkat kecamatan yang telah diselenggarakan sejak Agustus hingga September 2024.

”Juara pertama dari tingkat kecamatan berhak maju ke MAPSI tingkat kabupaten yang dilaksanakan hari ini,” kata Purwohadi, Selasa (24/9/2024).

Adapun 13 cabang yang dilombakan meliputi: Pendidikan Agama Islam dan Baca Tulis Al-Quran (PAI dan BTQ), Azan dan Iqamah, Praktik Wudu dan Salat, Tilawatil Quran, Hifdzil Quran, Khitobah, Macapat Islami, Teknologi Informasi dan Komunikasi Islami (TIK Islami), Khat Alquran, Kaligrafi Alquran, Cerita Islami, Menyanyi Duet Religi, dan Rebana.

”Seluruh kegiatan akan diselesaikan dalam satu hari. Para juara dari tingkat kabupaten nantinya akan mewakili Kudus di MAPSI tingkat Provinsi Jawa Tengah yang akan diadakan pada 8 hingga 10 November 2024 di IAIN Kudus,” tambahnya.

Purwohadi berharap ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi untuk mencari juara, tetapi juga sebagai sarana bagi para siswa untuk memperluas wawasan mereka dalam bidang agama dan seni Islami.

”Harapannya, para siswa dapat tampil maksimal dan meraih juara terbaik untuk bersaing di tingkat provinsi,” ujarnya.

Sebelumnya, Lomba MAPSI tingkat kecamatan telah diikuti oleh 4.626 peserta dari sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus. Pada tahun ini, jumlah cabang lomba berkurang dari 14 menjadi 13 cabang, sebagai hasil kesepakatan dari KKG Provinsi PAI SD Jawa Tengah.

”Dikurangi satu cabang sebagai bagian dari keputusan bersama KKG Provinsi,” jelas Purwohadi.

Editor: Cholis Anwar