Tips ketiga yang menurutnya penting adalah, masyarakat sebagai konsumen harus mampu untuk melakukan analisis kebutuhan. Dalam hal ini masyarakat harus tahu kebutuhan yang dibeli.
”Masyarakat perlu menganalisis kebutuhan yang penting dan tidak penting. Mana yang perlu dibeli dan mana yang tidak. Sehingga keuangan tetap aman,” terangnya.
Berlanjut pada tips keempat, ia meminta agar masyarakat mengutamakan kebutuhan pokok terlebih dahulu. Ia tidak menampik adanya diskon memang menggoda, namun menurutnya masyarakat sudah harus mampu bijaksana mengelola keuangan.
”Masyarakat hendaknya memenuhi kebutuhan terlebih dahulu. Bukan mendahulukan keinginan,” ujarnya.
Ia memandang, masyarakat saat ini masih sering mengutamakan keinginan di dalam memenuhi kebutuhan. Oleh Nor Hadi, hal itu dipandang kurang pas. Sebab, masyarakat sebagai konsumen harus mengutamakan kebutuhan terlebih dahulu.
”Biasanya pada tanggal dan bulan yang (angkanya) kembar akan ada diskon. Masyarakat harus ingat penuhi kebutuhan dulu bukan keinginan,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Momen akhir tahun selalu identik dengan belanja disertai diskon yang besar. Jika tidak kontrol, program diskon besar-besaran ini bisa bikin kantong semakin kering.
Pasalnya, diskon yang ditawarkan terkadang bisa bikin orang mudah tergiur. Imbasnya, uang yang sedianya untuk keperluan lain malah dibelanjakan buat beli barang diskon itu.
Lantas, bagaimana kiat supaya tidak tergiur program diskon besar seperti itu?
Dosen Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kudus, Jawa Tengah, Nor Hadi mengatakan, ada berbagai cara yang harus dilakukan agar tidak tergiur dengan diskon besar akhir tahun.
Menurutnya, hal pertama yang harus diketahui masyarakat sebagai konsumen adalah mampu mengendalikan diri untuk tidak ke mal yang menawarkan diskor besar itu.
”Tips yang pertama ini harus dilakukan agar kantong tetap aman. Masyarakat harus bisa mengontrol keinginan untuk tidak datang ke tempat perbelanjaan,” katanya, Rabu (11/12/2024).
Tips kedua, lanjutnya, masyarakat jangan membiasakan memegang uang cash. Pasalnya, memegang uang cash menurutnya berpotensi memunculkan keinginan untuk berbelanja.
”Tidak memegang uang cash merupakan cara mengurangi keinginan untuk berbelanja. Namun, jangan dialihkan dengan cara berbelanja online,” sambungnya.
Analisis Kebutuhan...
Tips ketiga yang menurutnya penting adalah, masyarakat sebagai konsumen harus mampu untuk melakukan analisis kebutuhan. Dalam hal ini masyarakat harus tahu kebutuhan yang dibeli.
”Masyarakat perlu menganalisis kebutuhan yang penting dan tidak penting. Mana yang perlu dibeli dan mana yang tidak. Sehingga keuangan tetap aman,” terangnya.
Berlanjut pada tips keempat, ia meminta agar masyarakat mengutamakan kebutuhan pokok terlebih dahulu. Ia tidak menampik adanya diskon memang menggoda, namun menurutnya masyarakat sudah harus mampu bijaksana mengelola keuangan.
”Masyarakat hendaknya memenuhi kebutuhan terlebih dahulu. Bukan mendahulukan keinginan,” ujarnya.
Ia memandang, masyarakat saat ini masih sering mengutamakan keinginan di dalam memenuhi kebutuhan. Oleh Nor Hadi, hal itu dipandang kurang pas. Sebab, masyarakat sebagai konsumen harus mengutamakan kebutuhan terlebih dahulu.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, pada 12 Desember besok diprediksi akan ada diskon. Menyikapi hal ini ia menyarankan agar masyarakat bijak menggunakan uang.
”Biasanya pada tanggal dan bulan yang (angkanya) kembar akan ada diskon. Masyarakat harus ingat penuhi kebutuhan dulu bukan keinginan,” imbuhnya.
Editor: Dani Agus