Minggu, 23 November 2025

Murianews, Kudus – Sebuah peninggalan unik berupa jam keramik persegi, menjadi saksi bisu kejayaan Pabrik Rokok Njonja Pegang Berlian yang pernah eksis di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sekitar tahun 1920-an.

Jam promosi antik tersebut kini disimpan oleh Pemerhati Sejarah Kretek Kudus, Muhammad Fadloli. Jam keramik itu memiliki desain klasik dengan angka 1 hingga 12 dan motif kotak-kotak berwarna biru di bagian tepinya.

Menurut Fadloli, jam ini adalah artefak promosi yang sangat berharga di masanya. Ia mengatakan, jam keramik ini dahulu digunakan sebagai sarana promosi untuk menunjukkan eksistensi perusahaan, terutama saat Rokok Njonja Pegang Berlian memasuki masa keemasan sekitar tahun 1930-an.

Hadiah jam keramik diberikan kepada agen-agen rokok maupun keluarga sebagai reward.

”Jam kan sumber waktu. Setiap detiknya pasti dilihat orang. Setiap melihat jam ingat rokok,” terangnya.

Memberikan hadiah berupa jam keramik pada era itu dipandang sebagai pemberian yang istimewa dan memiliki gengsi tinggi.

Fadloli menceritakan, pendiri Pabrik Rokok Njonja Pegang Berlian adalah H Asroeroen. Sebelumnya, Asroeroen mendirikan rokok Tjap Jam sekitar tahun 1920-an, yang kemudian disusul oleh rokok Njonja Pegang Berlian setahun setelahnya.

Rokok Tjap Njonja ini terbukti lebih laris dan pemasarannya menjangkau daerah Jawa Timur.

Perajin emas... %New_PAGE%

Nama ”Njonja Pegang Berlian” diperkirakan memiliki kaitan dengan profesi ayah Asroeroen, H Eskak, yang merupakan seorang perajin emas.

”Emas identik juga dengan berlian. Makanya nama cap rokoknya ada kata berlian. Selain itu di era saat itu berlian merujuk pada gengsi karena berlian kan barang berharga,” tutup Fadloli.

Asroeroen sendiri memulai bisnisnya setelah pulang mondok sekitar tahun 1917 dan sempat membantu pamannya, H Mochtar, yang merupakan pengusaha bahan baku rokok (cengkeh dan tembakau). Dari pengalaman itulah ia kemudian mendirikan kerajaan rokoknya.

Komentar

Terpopuler