MTs NU Banat Kudus Borong Medali di Olimpiade Internasional
![](https://images.murianews.com/avatar/avatar-20230708053119.jpeg)
Yuda Auliya Rahman
Kamis, 28 Desember 2023 12:11:00
![MTs NU Banat Kudus Borong Medali di Olimpiade Internasional](https://images.murianews.com/data/2023/12/image-20231228050930.jpg)
Murianews, Kudus – Tim riset MTs NU Banat Kudus berhasil memborong medali di ajang Indonesia Internasional Apploed Science Project Olimpiad (I2ASPO).
Ajang bergengsi yang digelar Indonesian Young Scientist Association (IYSA) di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) pada 20 Desember 2023 ini, tim riset MTs Banat berhasil menyabet dua medali emas dan satu medali perak.
Medali emas diraih tim Aisha Kamila Gussaldy, Atarizqi Gitriani, Ailia Masidatul Ilmi yang membuat penelitian berjudul Trash robot-X1.
Kemudian emas juga diraih tim parijoto dengan judul In Silico Phenolic Testing on Nano Emulsion Parijoto Extract to Increase Hormones Testosterone. Tim Parijoto ini beranggotakan Warda Tsaqiva, dan Keisya Kanya Juniara.
Selain itu, ada juga medali perak yang diraih tim yang beranggotakan Bidta Aruna Maharani, dan Dwi Nabila. Tim ini membawa penelitian yang berjudul Test The Effectiveness of Rambusa Fruit (Passiflora Foetida L) as A Candidate for Anti-Diabetic Drugs Using in Vivo and in Silico Tests.
Kepala MTs NU Banat Kudus, Nor Khusomah, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan tim riset sekolahnya meraih prestasi di ajang I2ASPO.
”Alhamdulillah ketiga tim riset kami bisa meraih tiga medali kemenangan di ajang I2ASPO. Semoga prestasi ini bisa memberikan dorongan lebih baik kepada siswa, guru, maupun warga madrasah yang lain,” katanya, Kamis (28/12/2023).
Sementara Aisha Kamila Gussaldy, salah satu Ketua Tim Riset MTs NU Banat yang meraih emas, mengatakan bahwa timnya mengusung robot pengangkut sampah yang ada di permukaan air dengan nama TR-X1 (Trash Robot-X1). Robot itu dikendalikan dengan remote khusus yang telah dirancang timnya.
”Robot ini dibuat berlatar belakang masalah sampah yang menumpuk di Indonesia, terutama sampah plastik. Membuatnya tidak mudah perlu beberapakali ujicoba dan evaluasi,” ujarnya.
Editor: Supriyadi