Abbas Ibnu Firnas bahkan menjadi manusia pertama yang terbang dengan bantuan kerangka bambu, sepasang sayap dari sutra dan bulu asli pada abad ke-8.
Konsep pesawat sendiri sebelumnya pernah dicoba dua filsuf China, Mozi dan Lu Ban. Namun, saat itu, Mozi dan Lu Ban melakukan eksperimen penerbangan dengan benda.
Keduanya pun kemudian disebut sebagai penemu layang-layang. Sementara Abbas Ibnu Firnas menjadi penerbang pertama dengan mesin yang lebih berat.
Melansir dari berbagai sumber, Abbas Ibnu Firnas lahir di Izn-Rand-Onda, Andalusia yang sekarang bernama Ronda, Spanyol pada tahun 810 Masehi.
Pada saat itu, Andalusia merupakan pusat pembelajaran bagi para insinyur, arsitek, dan ilmuwan. Sementara Cordova atau Cordoba dan Baghdat merupakan pusat buedaya kembar seni dan sains Islam.
Abbas Ibnu Firnas banyak menghabiskan masa dewasanya di Emirat Cordoba, salah satu pusat pembelajaran utama di amsa Kekhalifahan Umayyah.
Ia merupakan keturunan Berber. Akar namanya adalah Afernas yang sekarang menjadi nama umum dan tersebar luas di Maroko dan Aljazair.
Murianews, Kudus – Jauh sebelum Wright bersaudara, merancang dan menemukan pesawat pada Desember 1903, ada Abbas Ibnu Firnas yang menemukan konsepnya lebih dulu.
Abbas Ibnu Firnas bahkan menjadi manusia pertama yang terbang dengan bantuan kerangka bambu, sepasang sayap dari sutra dan bulu asli pada abad ke-8.
Konsep pesawat sendiri sebelumnya pernah dicoba dua filsuf China, Mozi dan Lu Ban. Namun, saat itu, Mozi dan Lu Ban melakukan eksperimen penerbangan dengan benda.
Keduanya pun kemudian disebut sebagai penemu layang-layang. Sementara Abbas Ibnu Firnas menjadi penerbang pertama dengan mesin yang lebih berat.
Melansir dari berbagai sumber, Abbas Ibnu Firnas lahir di Izn-Rand-Onda, Andalusia yang sekarang bernama Ronda, Spanyol pada tahun 810 Masehi.
Pada saat itu, Andalusia merupakan pusat pembelajaran bagi para insinyur, arsitek, dan ilmuwan. Sementara Cordova atau Cordoba dan Baghdat merupakan pusat buedaya kembar seni dan sains Islam.
Abbas Ibnu Firnas banyak menghabiskan masa dewasanya di Emirat Cordoba, salah satu pusat pembelajaran utama di amsa Kekhalifahan Umayyah.
Ia merupakan keturunan Berber. Akar namanya adalah Afernas yang sekarang menjadi nama umum dan tersebar luas di Maroko dan Aljazair.
Awal Penemuan Pesawat...

Sejumlah catatan sejarah penemuan Abbas Ibnu Firnas dipengaruhi Armen Firman seorang pengaman alam yang cerdik, namun bukan seorang ilmuwan.
Firman yang pertama membuat konsep sayap untuk terbang. Saat itu, ia membuatnya dengan kerangka kayu yang dibungkus sutra dan bulu burung.
Kemudian, pada awal 850-an, Firman naik ke puncak menara masjid tertinggi di Qurtuba dan melompat dengan sayap.
Meskipun usahanya gagal dan dia jatuh ke darat, mesin terbang itu mengembang tepat pada waktunya dan memperlambat penurunannya.
Dia cukup beruntung tidak patah tulang dan penundaan pendaratannya terbukti bisa menyelamatkan nyawa.
Abbas Ibnu Firnas menjadi salah satu orang yang takjub saat menyaksikan eksperimen Firman dengan berdiri di antara kerumunan orang banyak.
Ia kemudian menyadari, unutk bisa terbang diperlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Dari sanalah, ia kemudian menemukan mesin penerbangan.
Percobaan Abbas Ibnu Firnas…

Dikutip dari TRT World, para sejarawan mengatakan ketika Abbas Ibnu Firnas berusia 65-70 tahun, ia melompat dari tebing gunung Al-Arus Yaman.
Ia sempat meluncur dan terbang sekitar 10 menit di angkasa. Namun, tak lama ia kemudian terjatuh dan terluka.
Dari eksperimennya itu, Abbas Ibnu Firnas menyadari kesalahannya, yakni tak memperhitungkan mekanisme pendaratannya. Akibatnya, ia tak bisa menyeimbangkan penerbangannya dan mendarat secara paksa.
Abbas Ibnu Firnas kemudian mempelajari mekanisme pendaratan. Saat itu, ia melihat cara burung terbang dan mendarat.
Setelah 12 tahun kemudian, ia akhirnya menemukan pendaratan dilakukan dengan koordinasi antara ekor dan sayap.
Abbas Ibn Firnas mengeklaim sebagai dalang teori penciptaan ornithopter, pesawat yang meniru burung dan terbang dengan mengepakkan sayap.
Beberapa abad kemudian, seorang warga Turki Ottoman bernama Ahmed Celebi berhasil terbang dan mendarat di Bosphorus pada 1630.
Peninggalan Abbas Ibnu Firnas…

Selain temuan mesin pesawat, Abbas Ibnu Firnas juga meninggalkan wasiat penemuan jam bertenaga air, kacamata dan lensa sebagai alat bantu membaca.
Ia meninggal antara tahun 890-895 Masehi. Sejarawan mengatakan, cedera Abbas Ibn Firnas saat mencoba terbang mungkin turut menjadi penyebab kematiannya.
Abbas Ibn Firnas square di Iraq. (Istimewa/pinterest.com)
Beberapa bandara, jembatan, bukit, taman, jalan, dan badan ilmiah dinamai menurut namanya, terutama di negara-negara mayoritas Muslim.
Ada pula patung Abbas Ibn Firnas di dekat Bandara Baghdad. Jembatan di atas sungai Guadalquivir di Cordoba, Spanyol, juga dinamai sesuai namanya.
