Mahasiswa UMK Sulap Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi
Murianews
Rabu, 11 Oktober 2023 11:36:00
Murianews, Kudus – Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Muria Kudus (UMK) menyulap minyak jelantah atau minyak goreng bekas menjadi lilin aromaterapi yang dihiasi dengan ciri khas budaya Kudus atau dikenal dengan candlebyoile.
Inovasi ini diciptakan oleh tim PKM-K UMK berlatarbelakang pada salah satu sampah rumah tangga yang dapat memberikan dampak serius bagi lingkungan adalah minyak jelantah. Selain itu, Indonesia termasuk salah satu negara pengguna minyak goreng terbesar di dunia, dan hampir seluruh rumah tangga di Indonesia menghasilkan limbah minyak jelantah.
Dari permasalahan tersebut tim PKM-K ini menciptakan inovasi produk lilin aromaterapi ramah lingkungan dengan memanfaatkan minyak jelantah.
Tidak hanya itu saja, tim PKM-K ini juga menambahkan hiasan berupa ciri khas budaya kota Kudus seperti, Menara Kudus, batik kudus, tari kretek, hingga rumah adat Kudus pada bagian gelas produknya.
Nova Syaharani, Ketua tim PKM-K mengatakan bahwa tujuan menciptakan produk ini adalah selain untuk mengurangi pencemaran pada lingkungan juga untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Kudus kepada masyarakat luas.
”Karena tren lilin aromaterapi sedang diminati masyarakat luas, kami mencoba menciptakan produk lilin aromaterapi yang berbeda dari yang lain. Oleh karena itu, kami menginovasikan lilin aromaterapi dengan minyak jelantah sebagai upaya kami mengurangi pencemaran lingkungan dan menambahkan hiasan kebudayaan Kota Kudus sebagai ajang untuk memperkenakan dan melestarikan budaya,” ujarnya.
Dengan inovasi ini pihaknya berharap bahwa minyak jelantah memiliki nilai ekonomis yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai alternatif tambahan sumber penghasilan bagi masyarakat.
”Produk kami dapat digunakan secara pribadi oleh konsumen, juga dapat dijadikan sebagai souvenir, kado, hingga bingkisan. Produk kami juga telah tersedia di berbagai marketplace seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, dan Instagram dengan nama Candlebyoile,” terangnya.
Tim PKM-K ini diketuai oleh Nova Syaharani (Akuntansi). Kemudian anggota lain yaitu Ely Fiatus Safitri (Akuntansi), Mega Ayu Putri Hapsari (PGSD), Herlina Yolanda Dewi (Agroteknologi), dan dibimbing oleh dosen Nindya Arini. (nad)
Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Muria Kudus (UMK) menyulap minyak jelantah atau minyak goreng bekas menjadi lilin aromaterapi yang dihiasi dengan ciri khas budaya Kudus atau dikenal dengan candlebyoile.
Inovasi ini diciptakan oleh tim PKM-K UMK berlatarbelakang pada salah satu sampah rumah tangga yang dapat memberikan dampak serius bagi lingkungan adalah minyak jelantah. Selain itu, Indonesia termasuk salah satu negara pengguna minyak goreng terbesar di dunia, dan hampir seluruh rumah tangga di Indonesia menghasilkan limbah minyak jelantah.
Dari permasalahan tersebut tim PKM-K ini menciptakan inovasi produk lilin aromaterapi ramah lingkungan dengan memanfaatkan minyak jelantah.
Tidak hanya itu saja, tim PKM-K ini juga menambahkan hiasan berupa ciri khas budaya kota Kudus seperti, Menara Kudus, batik kudus, tari kretek, hingga rumah adat Kudus pada bagian gelas produknya.
Nova Syaharani, Ketua tim PKM-K mengatakan bahwa tujuan menciptakan produk ini adalah selain untuk mengurangi pencemaran pada lingkungan juga untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Kudus kepada masyarakat luas.
”Karena tren lilin aromaterapi sedang diminati masyarakat luas, kami mencoba menciptakan produk lilin aromaterapi yang berbeda dari yang lain. Oleh karena itu, kami menginovasikan lilin aromaterapi dengan minyak jelantah sebagai upaya kami mengurangi pencemaran lingkungan dan menambahkan hiasan kebudayaan Kota Kudus sebagai ajang untuk memperkenakan dan melestarikan budaya,” ujarnya.
Dengan inovasi ini pihaknya berharap bahwa minyak jelantah memiliki nilai ekonomis yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai alternatif tambahan sumber penghasilan bagi masyarakat.
”Produk kami dapat digunakan secara pribadi oleh konsumen, juga dapat dijadikan sebagai souvenir, kado, hingga bingkisan. Produk kami juga telah tersedia di berbagai marketplace seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, dan Instagram dengan nama Candlebyoile,” terangnya.
Tim PKM-K ini diketuai oleh Nova Syaharani (Akuntansi). Kemudian anggota lain yaitu Ely Fiatus Safitri (Akuntansi), Mega Ayu Putri Hapsari (PGSD), Herlina Yolanda Dewi (Agroteknologi), dan dibimbing oleh dosen Nindya Arini. (nad)
Editor: Ali Muntoha