Jumat, 21 November 2025

 

Dalam prosesnya, tim dosen memberikan arahan tidak hanya pada aspek teknis dan metodologis, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan analisis ilmiah serta penulisan akademik yang baik.

”Penelitian ini berangkat dari keprihatinan atas meningkatnya kasus resistensi antibiotik, khususnya pada infeksi kulit. Kami mencoba mengidentifikasi kandidat senyawa alami yang mungkin dapat menjadi solusi alternatif jangka panjang,” ujar Anggiresti Kinasih.

Dia menambahkan, bimbingan terhadap penelitian ini merupakan bagian dari upaya pengembangan minat riset mahasiswa, sekaligus mendukung capaian luaran akademik berbasis penelitian.

”Capaian ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan kolaboratif dan keterlibatan aktif mahasiswa dalam riset, kita dapat menghasilkan karya yang tidak hanya berdaya saing, tetapi juga relevan secara ilmiah dan sosial,” ungkap Anggiresti.

Kompetisi yang berlangsung dari tanggal 15 April hingga 30 Mei 2025 ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Keberhasilan ini juga turut berkontribusi dalam penguatan rekam jejak dosen pembimbing, khususnya dalam mendukung pelaksanaan tugas tridarma perguruan tinggi, termasuk pembinaan akademik dan pendampingan mahasiswa dalam kompetisi ilmiah.

Komentar

Terpopuler