Sejarah Pembuatan Teleskop Hubble
Budi Santoso
Selasa, 10 Oktober 2023 19:02:00
Murianews, Kudus - Sejarah pembuatan Teleskop Hubble atau Hubble Space Telescope melewati proses sangat panjang. Dalam prosesnya, melibatkan banyak peristiwa penting.
Konsep awal untuk teleskop luar angkasa yang bisa dioperasikan oleh astronaut pertama kali diajukan pada tahun 1946 oleh astronom Lyman Spitzer. Ide ini mendapat dukungan lebih lanjut selama tahun 1960-an dan 1970-an, dengan banyak ilmuwan dan organisasi seperti NASA mendukung gagasan ini.
Pembangunan fisik Teleskop Hubble dimulai dirintis pada pertengahan tahun 1970-an. Selama periode ini, komponen-komponennya dirakit di berbagai fasilitas di seluruh Amerika Serikat.
Setelah selesai dirancang bangun, teleskop Hubble masih menyisakan problem terkait penempatannya di ruang angkasa. Perakitannya yang harus dilakukan di ruang angkasa memerlukan persiapan rumit.
Para astronot yang akan memasangnya di ruang angkasa bahkan harus melatih diri di dalam kolam air selama 11 bulan. Latihan ini dilakukan untuk meminimalisir tingkat kesalahan.
Selain itu, karena ukurannya yang besar, membuat teleskop Hubble juga sulit saat akan diangkut ke ruang angkasa. Musibah pesawat ulang-alik Challenger pada 28 Januari 1986, juga memiliki dampak signifikan pada program antariksa ini.
Program pemasangan Hubble Space Telescope atau Teleskop Hubble sempat menghadapi penundaan. Baru empat tahun setelah insiden Challenger, misi pemasangan teleskop Hubble baru bisa dilaksanakan.
Teleskop Hubble diluncurkan ke orbit Bumi rendah oleh pesawat ulang-alik Space Shuttle Discovery pada tanggal 24 April 1990, sebagai bagian dari misi STS-31.
Setelah diluncurkan, Hubble mengalami masalah optik yang serius yang disebabkan oleh distorsi pada cermin utamanya.
Masalah ini dikenal dengan istilah "masalah spherical aberration." Karena kesalahan ini, gambar yang dikirimkan teleskop Hubble ke bumi menjadi blurr tidak jelas.
Pada tahun 1993, misi perbaikan pertama diluncurkan menggunakan pesawat ulang-alik untuk memperbaiki masalah optik Teleskop Hubble ini. Astronot melakukan pemasangan instrumen baru dan mengganti kamera serta cermin korreksi optik yang dikenal sebagai "COSTAR."
Setelah perbaikan optic ini, Hubble mulai menghasilkan gambar dan data yang luar biasa tentang alam semesta. Itu telah membuat banyak penemuan penting dalam bidang astronomi bisa terjadi.
Sejumlah misi perbaikan tambahan dilakukan selama tahun-tahun berikutnya untuk memperbarui instrumen dan memperpanjang masa pakai teleskop. Seiring berjalannya waktu, Hubble Space Telescope telah menjadi salah satu instrumen astronomi paling produktif dan terkenal di dunia.
Perangkat ini masih bisa terus digunakan untuk mengamati alam semesta dan memberikan wawasan penting tentang asal usul dan evolusi kosmos. Keberadaannya seperti menjadi mata antariksa bagi umat manusia. (beberapa sumber)
Murianews, Kudus - Sejarah pembuatan Teleskop Hubble atau Hubble Space Telescope melewati proses sangat panjang. Dalam prosesnya, melibatkan banyak peristiwa penting.
Konsep awal untuk teleskop luar angkasa yang bisa dioperasikan oleh astronaut pertama kali diajukan pada tahun 1946 oleh astronom Lyman Spitzer. Ide ini mendapat dukungan lebih lanjut selama tahun 1960-an dan 1970-an, dengan banyak ilmuwan dan organisasi seperti NASA mendukung gagasan ini.
Pembangunan fisik Teleskop Hubble dimulai dirintis pada pertengahan tahun 1970-an. Selama periode ini, komponen-komponennya dirakit di berbagai fasilitas di seluruh Amerika Serikat.
Setelah selesai dirancang bangun, teleskop Hubble masih menyisakan problem terkait penempatannya di ruang angkasa. Perakitannya yang harus dilakukan di ruang angkasa memerlukan persiapan rumit.
Para astronot yang akan memasangnya di ruang angkasa bahkan harus melatih diri di dalam kolam air selama 11 bulan. Latihan ini dilakukan untuk meminimalisir tingkat kesalahan.
Selain itu, karena ukurannya yang besar, membuat teleskop Hubble juga sulit saat akan diangkut ke ruang angkasa. Musibah pesawat ulang-alik Challenger pada 28 Januari 1986, juga memiliki dampak signifikan pada program antariksa ini.
Program pemasangan Hubble Space Telescope atau Teleskop Hubble sempat menghadapi penundaan. Baru empat tahun setelah insiden Challenger, misi pemasangan teleskop Hubble baru bisa dilaksanakan.
Teleskop Hubble diluncurkan ke orbit Bumi rendah oleh pesawat ulang-alik Space Shuttle Discovery pada tanggal 24 April 1990, sebagai bagian dari misi STS-31.
Setelah diluncurkan, Hubble mengalami masalah optik yang serius yang disebabkan oleh distorsi pada cermin utamanya.
Masalah ini dikenal dengan istilah "masalah spherical aberration." Karena kesalahan ini, gambar yang dikirimkan teleskop Hubble ke bumi menjadi blurr tidak jelas.
Pada tahun 1993, misi perbaikan pertama diluncurkan menggunakan pesawat ulang-alik untuk memperbaiki masalah optik Teleskop Hubble ini. Astronot melakukan pemasangan instrumen baru dan mengganti kamera serta cermin korreksi optik yang dikenal sebagai "COSTAR."
Setelah perbaikan optic ini, Hubble mulai menghasilkan gambar dan data yang luar biasa tentang alam semesta. Itu telah membuat banyak penemuan penting dalam bidang astronomi bisa terjadi.
Sejumlah misi perbaikan tambahan dilakukan selama tahun-tahun berikutnya untuk memperbarui instrumen dan memperpanjang masa pakai teleskop. Seiring berjalannya waktu, Hubble Space Telescope telah menjadi salah satu instrumen astronomi paling produktif dan terkenal di dunia.
Perangkat ini masih bisa terus digunakan untuk mengamati alam semesta dan memberikan wawasan penting tentang asal usul dan evolusi kosmos. Keberadaannya seperti menjadi mata antariksa bagi umat manusia. (beberapa sumber)