Senin, 20 Januari 2025

Catatan Sejarah dan Momen Penting Tanggal 9 September

Dani Agus
Senin, 9 September 2024 06:33:00
Catatan Sejarah dan Momen Penting Tanggal 9 September
Pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) I di Surakarta tanggal 9 September 1948. (Istimewa/X @ArsipNasionalRI)

Murianews, Kudus – Ada beragam catatan sejarah dan momen penting yang terjadi pada tanggal 9 September dari tahun ke tahun. Selain dari dalam negeri, ada banyak catatan sejarah yang terjadi di berbagai negara lainnya.

Salah satunya adalah Pekan Olahraga Nasional pertama dibuka di Kota Surakarta pada tahun 1948. Pembukaan PON pertama ini diresmikan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno.

Pekan Olahraga Nasional 1948 (PON I/1948) adalah edisi pertama Pekan Olahraga Nasional Indonesia yang diadakan di Kotapraja Surakarta pada 9–12 September 1948. Tanggal pembukaannya, 9 September, kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Olahraga Nasional.

Gelaran ini dilaksanakan di tengah Revolusi Nasional Indonesia yang sedang berlangsung. Sekitar 600 atlet bertanding pada 9 cabang olahraga yang memperebutkan 108 medali. Pesertanya bukan pada tingkat provinsi melainkan pada tingkat kota/kabupaten dan karesidenan, sebanyak 13 partisipan ikut serta. Juara umumnya adalah Keresidenan Surakarta dengan total medali sebanyak 36 medali.

Setelah dibentuk pada tahun 1946, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang dibantu oleh Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) – keduanya telah dilebur dan saat ini menjadi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) – mempersiapkan para atlet Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Musim Panas XIV di London, Inggris, pada tahun 1948.

Usaha Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Musim Panas pada saat itu menemui banyak kesulitan. PORI sebagai badan olahraga resmi di Indonesia pada saat itu belum diakui dan menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC), sehingga para atlet yang akan dikirim tidak dapat diterima dan berpartisipasi dalam acara olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh pada waktu itu menjadi penghalang besar dalam usaha menuju London.

Paspor Indonesia pada saat itu tidak diakui oleh Pemerintah Inggris, sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi di London dengan memakai paspor Belanda tidak dapat diterima. Alasannya karena delegasi Indonesia hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. Alasan yang disebut terakhir ini menyebabkan rencana kepergian beberapa anggota pengurus besar PORI ke London menjadi batal dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat PORI pada tanggal 1 Mei 1948 di Solo.

Mengingat dan memperhatikan pengiriman para atlet dan beberapa anggota pengurus besar PORI ke London sebagai peninjau tidak membawa hasil seperti yang diharapkan semula, konferensi sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang direncanakan berlangsung pada bulan Agustus atau September 1948 di Solo. Pada saat itu PORI ingin menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun 1938 (yang terkenal dengan nama ISI Sportweek atau Pekan Olahraga ISI).

Dilihat dari penyediaan sarana olahraga, pada saat itu Surakarta telah memenuhi semua persyaratan pokok dengan adanya stadion Sriwedari yang dilengkapi dengan kolam renang. Pada saat itu Surakarta termasuk kota dengan fasilitas olahraga terbaik di Indonesia. Selain itu seluruh pengurus besar PORI berkedudukan di Surakarta sehingga hal inilah yang menjadi bahan-bahan pertimbangan bagi konferensi untuk menetapkan Kota Surakarta sebagai kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional yang pertama.

Selain itu PON I juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia dalam keadaan daerahnya dipersempit akibat Perjanjian Renville, masih dapat membuktikan sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.

Acara penutupan dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX Selaku Ketua Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) (sebelum bergabung dengan KONI dan sejak 2007 menjadi Komite Olimpiade Indonesia).

Berikut daftar sejarah lainnya tanggal 9 September, seperti dilansir dari Wikipedia:

1543

Mary Stuart dimahkotai sebagai Ratu Skotlandia pada usia 9 bulan.

1864

NGC 33 ditemukan oleh Albert Marth.

1886

Konvensi Bern tentang Perlindungan Karya Seni dan Sastra ditandatangani oleh 10 negara Eropa di Bern, Swiss.

1948

Pekan Olahraga Nasional pertama dibuka di Kota Surakarta.

1948

Kim Il-sung menyatakan secara resmi pendirian Republik Demokratik Rakyat Korea.

1970

Peluncuran Indomie.

1991

Tajikistan merdeka.

1999

Prediksi Kiamat 1999: penulisan 9/9/99 yang mirip dengan 9999 seringkali dipergunakan untuk menentukan tanggal yang tidak diketahui. Sehingga banyak orang meyakini akan menjadi hari kiamat, tapi tidak terjadi.

2001

Pendirian Partai Demokrat.

2004

Sebuah bom mobil meledak di depan Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Indonesia, dan menewaskan 9 orang.

2009

Trans Studio Makassar dibuka untuk umum.

2011

Stasiun televisi Kompas TV resmi mengudara pertama kali secara nasional sebagai stasiun televisi swasta ke-13 di Indonesia.

2013

Pembukaan Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013, dilaksanakan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur.

2015

Kantor baru MatahariMall.com diresmikan.

2020

Bandar Udara Beringin ditutup sehari sebelum peresmian Bandar Udara Haji Muhammad Sidik.

Komentar

Terpopuler