Murianews, Kudus – Ada beragam catatan sejarah dan momen penting yang terjadi pada tanggal 19 November dari tahun ke tahun. Selain dari dalam negeri, ada banyak catatan sejarah yang terjadi di berbagai negara lainnya.
Salah satunya adalah peringatan Hari Toilet Sedunia atau World Toilet Day (WTD). Hari Toilet Sedunia merupakan sebuah kampanye untuk memberikan motivasi dan menggerakkan penduduk dunia mengenai pentingnya sanitasi.
Program yang pertama kali dibentuk oleh World Toilet Organization pada tahun 2001 ini ditujukan untuk membangkitkan kesadaran penduduk global mengenai isu sanitasi yang diadakan pada setiap tanggal 19 November.
Sejak 2001, Hari Toilet Sedunia telah tumbuh dan diakui oleh partner dunia. Pada tahun 2013, PBB menandatangani penetapan Hari Toilet Sedunia menjadi hari internasional PBB dalam Resolusi PBB A/67/L.75 (UN Resolution A/67/L.75).
Latar belakang peringatan ini berawal pada tahun 2015, diperkirakan sebanyak 2,4 miliar (atau 1 dari 3 penduduk) kurang memiliki akses ke fasilitas sanitasi, dan kurang dari 1 miliar penduduk masih buang air besar di tempat terbuka.
Penyebaran penyakit, seperti diare, schistosomiasis, dan malagizi pada anak-anak yang terkait dengan suatu keadaan bernama enteropati lingkungan, merupakan akibat langsung dari buang air besar di tempat terbuka.
Sebanyak 58 persen kasus diare disebabkan pula oleh air tidak sehat dan sanitasi yang buruk dan tingkah laku yang tidak higienis. Ini artinya, selama tahun 2013, lebih dari 340.000 anak-anak di bawah lima tahun meninggal akibat sanitasi dan air yang tidak higienis.
Penyediaan fasilitas sanitasi telah menurunkan tingkat penyakit diare anak-anak hingga 7-17 persen, dan tingkat kematian menurun dari 5 persen hingga 20 persen.
- 1
- 2