Murianews, Jepara – Di dalam ingatan masyarakat Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Ratu Kalinyamat adalah sosok perempuan ampuh. Ia dikenal sebagai perempuan pemberani yang memiliki sejarah amat panjang.

Keberanian Ratu Kalinyamat, terutama ketika berupaya mengusi penjajah dari bumi Nusantara, kemudian dijadikan alasan pemerintah untuk dinobatkan sebagai pahlawan nasional tahun lalu (11/10/2023).

Penganugerahan gelar pahlawan nasional itu bukan diberikan atas dasar dongeng atau legenda yang berkembang di masyarakat. Tetapi berdasarkan sumber-sumber primer yang sangat kuat.

Pengajuan gelar pahlawan nasional kepada Ratu Kalinyamat dimulai sejak tahun 2006 oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Jepara. Dua kali pengajuan gagal. Alasannya, Pemda Jepara tidak memiliki cukup bukti literatur primer.

Kemudian pada tahun 2018, Yayasan Dharma Bakti Lestari (YDBL) kembali mengajukan gelar pahlawan nasional untuk Ratu Kalinyamat. Kali ini, tim menggarapnya lebih serius.

Tim peneliti mencari sumber-sumber primer ke berbagai negara. Hingga kemudian ditemukanlah sumber primer di Portugal. Di sana, terdapat catatan sejarah tentang Ratu Kalinyamat yang berkuasa di Jepara pada tahun 1549-1579. Saat itu, orang-orang Portugis menjelajah Nusantara, salah satunya Jepara.

Ada delapan sumber primer yang ditemukan dan ditulis oleh penulis Portugis. Yaitu Diego da Coute, Franscisco Pares, Afondo de Noronha, Faria a Sousa, dan Martins a El Ray. Sumber primer lainnya adalah surat Raja Sebastian untuk Gubernur Noronha. Serta dua buku lain yang berjudul Jorge de Lemos dan Documentacco Para A Historia Das Missoes Do Padroado Portugues Do Oerientae Insulinda Vol. 4.

Sumber-sumber primer itulah yang menjadi kunci pembuktian bahwa Ratu Kalinyamat bukanlah sosok yang hanya menjadi mitos di masyarakat. Banyak pihak, terutama pemerintah, menilai Ratu Kalinyamat sangat layak menjadi Pahlawan Nasional.

Kiprahnya melawan penjajah tidak bisa dianggap sebelah mata. Selain itu, Ratu Kalinyamat dianggap telah melampaui kodratnya sebagai perempuan karena telah mengusir Portugis.

Ratu Kalinyamat juga berhasil membuat sistem poros maritim di era yang sangat minim teknologi. Ia juga berhasil mengonsolidasikan simpul-simpul maritim di Nusantara menjadi kekuatan besar saat menghadapi penjajah.

Ratu Kalinyamat juga berkontribusi besar dalam membangun dan menguatkan embrio kebangsaan nasional Indonesia. Pada abad ke XIV, melalui kekuatan maritimnya, Ratu Kalinyamat mengirim ribuan pasukan militer dan ratusan kapal dari Jepara untuk menyerang Portugis di Malaka maupun Maluku.

Selain itu Ratu Kalinyamat juga tampil sebagai pemimpin aliansi kekuatan kesultanan Islam di kawasan Johor, Aceh dan Maluku. Sang ratu juga memiliki visi mencapai kesejahteraan bersama dan menghilangkan ancaman atau musuh yang besar kala itu, yakni Portugis.

Editor: Dani Agus