Siswa SDN 6 Hadipolo Belajar di Musala Karena Atap Kelas Ambrol

Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 28 Februari 2024 16:06:00

Murianews, Kudus – Atap ruang kelas dua di SDN 6 Hadipolo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah roboh pada Minggu (25/2/2024) sore. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar terpaksa harus dipindahkan ke Musala.
Kepala Sekolah SDN 6 Hadipolo, Sri Kristiani mengatakan, ruang kelas yang atapnya roboh berada di kelas dua. Sedangkan di ruang kelas tiga ada satu plafon yang berlubang. Sehingga dua ruang kelas tersebut tidak bisa ditempati.
Saat ini sebanyak 23 siswa di kelas dua yang atap ruangannya roboh itu dipindahkan di ruang guru. Sedangkan 23 siswa kelas tiga dipindahkan di perpustakaan kegiatan belajar mengajarnya. Sementara itu sebanyak 19 siswa kelas satu belajar di musala.
Siswa kelas dua yang dipindah ruang belajarnya di ruang guru itu masih dapat menggunakan meja dan kursi. Sedangkan siswa kelas satu yang belajar di musala ada yang menggunakan meja ada juga yang lesehan. Hal itu sama seperti kelas tiga yang belajar di perpustakaan.
”Untuk siswa kelas satu dan kelas tiga sudah dipindahkan sejak Senin kemarin. Sedangkan siswa kelas dua sudah pindah dari ruangan yang atapnya roboh sejak lima bulanan,” katanya, Rabu (28/2/2024).
Dia menambahkan, posisi saat atap roboh itu kondisinya sudah tidak ada siswa. Sehingga tidak memakan korban jiwa.
”Saat posisi roboh itu, kondisi ruang kelas sudah kosong. Hanya ada papan tulis saja di ruangan tersebut,” sambungnya.
Pj Bupati Kudus HM Hasan Chabibie mengatakan, pihaknya ingin agar siswa segera memiliki meja kecil untuk kegiatan belajar. Sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman.
”Untuk siswa yang belajar di ruang guru sudah ada meja dan kursinya. Tetapi kalau yang perpustakaan dan meja saya ingin agar disiapkan meja kecil sehingga anak dapat belajar dengan nyaman,” katanya, Rabu (28/2/2024).
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Harjuna Widada mengatakan, terkait untuk meja pihaknya bakal segera membelikan. Tujuannya agar siswa dapat belajar dengan nyaman.
”Untuk meja bagi anak-anak akan segera kami belikan. Kebutuhannya ada 25 meja untuk kelas tiga dan kelas satu,” sambungnya.
Harjuna Widada, mengatakan, perbaikan SDN 6 Hadipolo menggunakan APBD 2024 sebesar Rp 200 juta. Dia menjelaskan, saat ini prosesnya masih tahap perencanaan.
”Prosesnya masih tahap perencanaan akhir. Durasi perbaikan nantinya berlangsung dua bulan,” katanya, Rabu (28/2/2024).
Dia berharap perbaikan segera selesai dilakukan. Sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman.
”Semoga setelah dua bulan perbaikan, anak-anak dapat kembali belajar dengan nyaman lagi,” imbuhnya.
Editor: Cholis Anwar