Jurusan SMA Dihapus, Siswa Lebih Leluasa Kembangkan Minat Bakat
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 31 Juli 2024 15:29:00
Murianews, Kudus – Kemdikbud Ristek memutuskan jurusan SMA dihapus mulai tahun ajaran 2024/2025. Kebijakan itu disebut untuk menghapus diskriminasi sekaligus membuat siswa leluasa kembangkan minat dan bakatnya.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek Anindito Aditomo menyampaikan, adanya penjurusan IPA, IPS, dan bahasa di SMA sebagai kebijakan yang tidak baik lantaran menciptakan diskriminasi.
Penghapusan jurusan itu juga bagian dari penerapan Kurikulum Merdeka yang sudah diterapkan sejak 2021 lalu.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Disdik) Wilayah III Provinsi Jateng, Deyas Yani Rahmawan saat dihubungi Murianews.com, Rabu (31/7/2024) tak menampik munculnya stigma akibat adanya penjurusan di SMA.
‘’Stigma yang ada kan jurusan IPA biasanya siswanya terkenal lebih pintar. Sedangkan jurusan yang lainnya tidak pintar,’’ jelasnya.
Namun, sejak Kurikulum Merdeka diterapkan, sudah tidak ada lagi strata perbedaan antara jurusan IPA, IPS, maupun Bahasa. Menurutnya, kondisi saat ini jauh lebih fair.
’’Berbicara soal penghapusan jurusan di SMA sebenarnya sudah berlaku saat Kurikulum Merdeka sejak tiga tahun itu. Cuma memang di tahun ini booming lagi kabar penghapusan jurusan,’’ terangnya.
Dengan Kurikulum Merdeka, anak-anak dipersilakan memiliki mata pelajaran sesuai dengan mita dan bakatnya. Misalkan, ada siswa yang berminat menjadi dokter saat kuliah, mata mata pelajaran yang bisa diambil seperti matematika, kimia, biologi, dan fisika.
’’Begitu juga ketika seseorang ingin mengambil jurusan teknik sipil di SMA. Maka saat SMA tidak perlu mengambil mata pelajaran sosial,’’ imbuhnya.
Kepala SMA 1 Kudus, Sudiharto mengatakan, label jurusan SMA atau IPS sudah tidak ada sejak berlakunya Kurikulum Merdeka. Namun, untuk mata pelajarannya masih ada.
’’Label jurusan IPA itulah yang dihapus. Tetapi kalau mata pelajarannya seperti Fisika dan Kimia masih ada. Sekarang ini lebih disesuaikan dengan minat anak,’’ ujarnya.
Editor: Zulkifli Fahmi