Rabu, 19 November 2025

Ada beberapa jenis irigasi tetas yang dapat diterapkan. Jenis-jenis itu dijelaskan Gagan Harry dalam bukunya Meningkatkan Produktivitas Pertanian dengan Sistem Irigasi.

Pada intinya, ada dua jenis irigasi tetes, yakni di atas permukaan tanah dan di bawah permukaan tanah.

Untuk irigasi tetes di atas permukaan tanah biasanyanya diletakkan di tandon atau penampung air di atas permukaan tanah. Air kemudian akan menetes secara perlahan ke permukaan lahan.

Sedangkan irigasi tetes di bawah permukaan tanah, biasanya bak penampungan air akan ditimbun. Nantinya, air akan menetas dari sampin tandon dan selanjutnya merembes ke akar tanaman.

Cara kerja irigasi tetes ini cukup sederhana. Yakni, air yang tertampung akan mengalir ke tanaman dengan bantuan gaya garvitasi lewat lubang tetes.

Kelebihan Irigasi Tetes

Meski terlihat mudah, ada plus minus dari penggunaan irigasi tetes. Mengutip dari laman resmi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara kelebihan dan kekurangan dari irigasi tetes sebagai berikut:

  1. Efisien

Tak hanya efisien dalam penggunaan air, karena air hanya diteteskan ke daerah perakaran tanaman. Namun juga, efisien dalam pemberian pupuk sekaligus pestisida. Sebab, pupuk dan pestisida bisa diberikan sekaligus saat pengaliran air ke irigasi tetes.

  1. Mengurangi Hama dan Gulma

Tanah atau lahan yang telalu basah menyebabkan hama dan gulma berkembang cukup pesat. Dengan sistem irigasi tetes, tentunya hal itu bisa dikurangi karena pasokan air hanya diteteskan pada area perakaran saja.

  1. Mencegah Penyakit Leaf Burn

Karena hanya area perakaran yang dibasahi, dapat mencegah terjadinya daun terbakar pada beberapa tanaman.

Kekurangan Irigasi tetes

Komentar

Terpopuler