Untuk itu perlu pengawasan yang berkala agar tak terjadi penyumbatan. Lengah sedikit saja, penyumbatan dapat mengganggu distribusi air, tanaman pun terancam kekurangan air.
Garam bisa menumpuk di daerah yang tidak tertetesi air sehingga bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Murianews, Kudus – Irigasi tetes merupakan salah satu sistem pengairan yang mulai banyak digunakan. Terutama bagi petani muda.
Sistem ini, diklaim mampu memberikan kemudahan bagi petani dalam menanam sebuah tanaman. Mereka tak perlu lagi repot untuk menyiram, bahkan memupuk tanamannya.
Sebab, semuanya bisa dilakukan cukup dengan mengawasi kondisi air yang ada. Dengan begitu, tanaman dapat tumbuh sesuai dengan harapan.
Mengutip dari buku Ajar Irigasi Pedesaan yang ditulis Didin Najimuddin, seperti yang dikutip dari Detik.com, irigasi tetes ini menggelontorkan air dengan tekanan rendah.
Air yang mengalir akan menuju akar tanaman lewat tabung dan drippers atau alat penetas air. Dengan sistem ini tanaman akan terus teraliri air setetes demi setetes sesuai dengan kebutuhannya.
Jenis-Jenis Irigasi Tetes
Ada beberapa jenis irigasi tetas yang dapat diterapkan. Jenis-jenis itu dijelaskan Gagan Harry dalam bukunya Meningkatkan Produktivitas Pertanian dengan Sistem Irigasi.
Pada intinya, ada dua jenis irigasi tetes, yakni di atas permukaan tanah dan di bawah permukaan tanah.
Untuk irigasi tetes di atas permukaan tanah biasanyanya diletakkan di tandon atau penampung air di atas permukaan tanah. Air kemudian akan menetes secara perlahan ke permukaan lahan.
Sedangkan irigasi tetes di bawah permukaan tanah, biasanya bak penampungan air akan ditimbun. Nantinya, air akan menetas dari sampin tandon dan selanjutnya merembes ke akar tanaman.
Cara kerja irigasi tetes ini cukup sederhana. Yakni, air yang tertampung akan mengalir ke tanaman dengan bantuan gaya garvitasi lewat lubang tetes.
Kelebihan Irigasi Tetes
Meski terlihat mudah, ada plus minus dari penggunaan irigasi tetes. Mengutip dari laman resmi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara kelebihan dan kekurangan dari irigasi tetes sebagai berikut:
- Efisien
Tak hanya efisien dalam penggunaan air, karena air hanya diteteskan ke daerah perakaran tanaman. Namun juga, efisien dalam pemberian pupuk sekaligus pestisida. Sebab, pupuk dan pestisida bisa diberikan sekaligus saat pengaliran air ke irigasi tetes.
- Mengurangi Hama dan Gulma
Tanah atau lahan yang telalu basah menyebabkan hama dan gulma berkembang cukup pesat. Dengan sistem irigasi tetes, tentunya hal itu bisa dikurangi karena pasokan air hanya diteteskan pada area perakaran saja.
- Mencegah Penyakit Leaf Burn
Karena hanya area perakaran yang dibasahi, dapat mencegah terjadinya daun terbakar pada beberapa tanaman.
Kekurangan Irigasi tetes
Adapun kekurangan dari irigasi tetes sebagai berikut:
- Potensi Penyumbatan
Sistem irigasi tetes rentan terhadap penyumbatan akibat faktor fisik, kimia, atau biologi sehingga dapat menghambat efisiensi kinerja.
- Kebutuhan Kontrol yang Cermat
Untuk itu perlu pengawasan yang berkala agar tak terjadi penyumbatan. Lengah sedikit saja, penyumbatan dapat mengganggu distribusi air, tanaman pun terancam kekurangan air.
- Penumpukan Garam
Garam bisa menumpuk di daerah yang tidak tertetesi air sehingga bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman.