Kamis, 20 November 2025

Ibnu Sina akhirnya hijrah ke Isfahan, Iran. Di tempat ini kemudian, Ibnu Sina menetap dan mendirikan rumah di sana.

Meski dekat dengan penguasa, Ibnu Sina tak mau terlibat dalam politik. Ia pun fokus pada pekerjaannya sebagai dokter.

Sayang, Ibnu Sina tetap tak bisa mendapatkan kedamaian. Ia selalu dihadapkan dengan perang saudara.

Ibnu sina pun akhirnya melarikan diri dari Ifsahan bersama Ala El Dowleh. Padahal, saat itu kesehatannya sedang memburuk.

Ibnu Sina kemudian kembali ke Hamedan mengikuti Ala El Dowleh. Tak lama setelahnya Ibnu Sina meninggal di kota yang mengejar dan memenjarakannya pada 1037 di usia 58 tahun.

Ia dimakamkan di Hamedan, dekat Teheran, iran. Makamnya telah diubah menjadi sebuah museum pada tahun 1950 M.

Museum tersebut dilengkapi dengan perpustakaan dengan ribuan koleksi buku. Dalam bidang sejarah intelektual tercatat sebanyak 450 judul karya Ibnu Sina, namun hanya 240 judul yang terselamatkan sampai era modern.

”Al-Qanun Fil-Tibb” merupakan karya terbesar Ibnu Sina dalam bidang kedokteran yang sangat berpengaruh di dunia.

Komentar

Terpopuler