Limbah itu kemudian dijadikan sebagai biobriket untuk energi baru terbarukan. Inovasi itu sebagai upaya mendukung transisi energi bersih.
Itu diungkapkan Dosen pembimbing tim Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UNS ID 971 Joko Waluyo, Sabtu (28/12/2024).
Inovasi biobriket dari daun tanaman tarum yang diproduksi itu sudah diuji berdasarkan standar SNI 01-6235-2000.
’’Dengan nilai kalor tinggi dan kualitas yang layak digunakan,’’ katanya.
Murianews, Solo – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Solo atau UNS dari Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik berhasil mengolah limbah daun tarum atau Indigofera Tinctoria L menjadi energi baru terbarukan.
Limbah itu kemudian dijadikan sebagai biobriket untuk energi baru terbarukan. Inovasi itu sebagai upaya mendukung transisi energi bersih.
Itu diungkapkan Dosen pembimbing tim Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UNS ID 971 Joko Waluyo, Sabtu (28/12/2024).
’’Limbah ini sebagai bahan baku pembuatan biobriket untuk sumber energi baru terbarukan yang bekerja sama dengan CV Indigo Biru Baru,’’ katanya seperti dikutip dari Antara.
Inovasi biobriket dari daun tanaman tarum yang diproduksi itu sudah diuji berdasarkan standar SNI 01-6235-2000.
Hasil pengujian menunjukkan, biobriket berbahan dasar Indigofera tinctoria L memenuhi standar SNI.
’’Dengan nilai kalor tinggi dan kualitas yang layak digunakan,’’ katanya.
Menurut Joko, upaya tersebut dilakukan untuk meminimalisasi penggunaan bahan bakar bersumber energi fosil yang berlebih.
Perlu Energi Alternatif...
’’Penggunaan bahan bakar dari energi fosil yang berlebihan menyebabkan berkurangnya sumber cadangan energi dan juga menyebabkan meningkatnya emisi gas rumah kaca di bumi. Oleh karena itu, diperlukan energi alternatif yang dapat diperbarui dan ramah lingkungan,’’ katanya.
Hasil inovasi itu pun telah disosialisasikan di MA Muhammadiyah Tijarotul Qur’aniyah (MTQ) Desa Puron.
Joko berharap, sosialisasi itu dapat memberikan pemahaman lebih pada masyarakat terkait manfaat energi baru terbarukan serta penggunaan biobriket.
Di samping memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan solusi energi baru terbarukan berbasis masyarakat, program itu juga mendorong mahasiswa mengembangkan kemampuan akademisnya.
Tak hanya itu, inovasi itu juga diharapkan dapat memanfaatkan potensi lokal serta mengatasi tantangan limbah.
’’Inisiatif ini diharapkan menjadi langkah strategis yang dapat diperluas ke wilayah lain, mewujudkan kemandirian energi yang berkelanjutan untuk masa depan Indonesia,’’ katanya.