Murianews, Kudus – Ada beragam catatan sejarah dan momen penting yang terjadi pada tanggal 29 Juni dari tahun ke tahun. Selain dari dalam negeri, ada banyak catatan sejarah yang terjadi di berbagai negara lainnya.
Salah satunya adalah meninggalnya Dr Roeslan Abdulgani pada tahun 2005. Prof Dr (H.C.) H Roeslan Abdulgani (24 November 1914 – 29 Juni 2005) adalah negarawan dan politikus Indonesia yang merupakan Menteri Luar Negeri Indonesia pada tahun 1956-1957.
Dia akrab dipanggil Cak Roes. Dia juga pernah menjadi Rektor IKIP Bandung yang pertama periode 1964-1966, dan tercatat sebagai Pimpinan ke 3 Kampus Bumi Siliwangi sejak bernama PTPG Bandung.
Roeslan Abdulgani lahir di Surabaya pada 24 November 1914. Saat remaja ia bergabung dengan Natipy, kepanduan yang berhaluan nasional. Ia juga menjadi anggota Jong Islamieten Bond serta Indonesia Muda. Waktu itu Indonesia Muda dianggap sebagai organisasi yang berbahaya oleh pemerintah Hindia Belanda. Setelah tamat dari HBS (setingkat sekolah lanjutan sekarang), Roeslan diterima di Openbare Europese Kweekschool, sekolah guru untuk orang Eropa, namum ia dikeluarkan karena ketahuan menjadi anggota Indonesia Muda. Ia juga pernah menjadi Ketua Pedoman Besar Indonesia Muda, setelah ketuanya yang lama, Sukarni menghilang karena dikejar-kejar Belanda. Di zaman penjajahan Jepang, ia memimpin gerakan Angkatan Muda.
Ia juga ikut merebut kekuasaan dari Jepang, saat Proklamasi Kemerdekaan. Ketika pasukan sekutu mendarat di Surabaya, ia terlibat beberapa pertempuran dan sesudah 10 November 1945, ia terpaksa menyingkir ke Malang. Disana ia bekerja di Kementerian Penerangan, ia pun diangkat menjadi Seketaris Jenderal Kementerian Penerangan, yang waktu itu berkedudukan di Yogyakarta. Pada saat Agresi Militer ke-2, tanggal 19 Desember 1945, ia tertembak pada tangan kanan[1] dan beberapa jari tangannya terpaksa dipotong
Setelah penyerahan kedaulatan, ia ikut pindah ke Jakarta, kariernya terus menanjak, ia pernah menjadi Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri pada tahun 1954-1956. Setahun kemudian, dia menjadi Sekretaris Jenderal Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955. Setelah jabatan Menteri Luar Negeri pada Kabinet Ali Sastromidjojo II, ia menjadi Menteri Penerangan pada tahun 1962-1966, dan Wakil Perdana Menteri pada tahun 1966-1967. Saat itu pula ia dipercaya menjadi Rektor IKIP Bandung dan Ketua Jurusan Sejarah Budaya IKIP Bandung (1964-1966).
Setelah tampuk kepresidenan berganti dari Soekarno ke Soeharto, Roeslan dipercaya menjadi Duta Besar RI di Perserikatan Bangsa-Bangsa (1967-1971) dan menjabat Ketua Tim Penasihat Presiden mengenai Pancasila selama 20 tahun sejak tahun 1978.
Roeslan juga mempunyai gelar Jenderal TNI Kehormatan Bintang Empat, Bintang Mahaputra. Semasa hidupnya, dia dikenal mempunyai hubungan yang dekat dengan Presiden Soeharto. Dari pernikahannya dengan Sihwati Nawangwulan, dia memperoleh lima anak.
Berikut daftar sejarah lainnya tanggal 29 Juni, seperti dilansir dari Wikipedia:
1812
BPH Natakusuma dari Kesultanan Yogyakarta diangkat menjadi Paku Alam I oleh Raffles.
1880
Tahiti menjadi wilayah Prancis.
1957
Menara Tokyo mulai dibangun.
1958
Brasil menjadi juara Piala Dunia FIFA 1958, juara dunia pertama kalinya.
1976
Seychelles merdeka dari Britania Raya.
1985
Museum Monumen Yogya Kembali mulai dibangun di Yogyakarta untuk memperingati penarikan pasukan Belanda dari kota tersebut tahun 1949.
1986
Argentina menjuarai Piala Dunia FIFA 1986, juara dunia ke-2 kalinya.
1995
Pesawat Atlantis menjadi pesawat ulang alik Amerika Serikat pertama yang berlabuh di stasiun luar angkasa Rusia Mir.
1995
Pusat Perbelanjaan Sampoong runtuh, menewaskan 502 orang.
2006
ANTV memperoleh penghargaan rekor MURI sebagai penyelenggara kuis dengan hadiah terbesar di Indonesia, Rp2.000.000.000,00, lewat kuis Super Deal 2 Milyar.
2008
Spanyol menjuarai UEFA Euro 2008, mengalahkan Jerman dengan skor 1-0.
2011
Penjaga gawang asal Spanyol, David De Gea, resmi pindah ke Manchester United dengan biaya transfer £18,5 juta dari klub Atletico Madrid.